September 2016
- Lena -
"Len ini rundown yang baru, absensi nanti yaa, masih ada yang belom tanda tangan"
"Iya ca santai aja"
Tahun pertama kita kuliah yaitu dimana predikat mahasiswa baru kita masih terpampang di muka - muka polos kita dan kancing almamater kita jahitannya masih keceng dan sakunya belum bolong.
Masuk ke tahun kedua, adalah tahun dimana kita lagi asik - asiknya organisasi. Tiap hari bawa almamater yang lengan sebelah kiri dan kanan dihiasi dengan berbagai badge logo opmawa dan orwama, semata - mata cuma untuk pamer kalo kita mahasiswa aktif organisasi.
Setiap hari, kalau langit belum gelap nggak akan pulang. Ngapain emang? Rapat proker katanya.
Maaf, gue manusia introvert yang lebih cinta sama kasur can't relate.
Tapi gue masih ikut organisasi kok, walaupun gue udah nggak aktif lagi di KBKR, gue masih aktif di Legislatif.
Gue suka di legislatif, nggak memakan waktu banyak, cocok lah buat gue yang orangnya nggak betahan di kampus. Dengan aktifnya gue di satu organisasi juga bisa buat nambahin pemberkasan gue buat ngajuin beasiswa, biar ketauan aja gitu gue bukan mahasiswa kupu - kupu.
Gue udah pernah jelasin salah satu kerjaan gue di legislatif kan?
Pengawasan.
Kaya waktu MPA kemarin, gue ikut ngawas. Tapi waktu itu gue jadi utusan jurusan gue buat ke MTM, karena setiap jurusan wajib ngutus satu orang kesana. Alhasil gue jadi ikutan ngawas MPA dari opening sampai closing.
Seru sih, ketemu banyak orang - orang baru. Kaya Nayara dari pariwisata, yang bener - bener jadi soulmate gue sepanjang MPA, dari opening sampai closing gue nempel sama dia udah kaya permen karet nyangkut di rambut, susah lepasnya.
Pertama gue ketemu dia di rapat perdana, ketika gue lagi celingak - celinguk karena nggak kenal siapa - siapa, si Naya nyapa gue duluan. Naya ini emang anaknya friendly banget, gampang banget nyari temennya.
Sedangkan gue nggak bakal ngomong sama orang yang gue nggak kenal sebelum mereka nyapa duluan, social anxiety is real guys.
Naya orangnya kecil, rambutnya pendek dan lincah banget. Orang paling pengertian dan paling rela berkorban yang pernah gue temuin, pokoknya cinta deh gue sama dia.
Gue sampe heran kenapa bocah kaya dia nggak punya pacar, karena menurut gue Naya ini orangnya sangat amat lovable. Waktu kita rapat MPA gue pulang naik kereta bareng Naya dan kita sering curhat bareng.
Kita pernah curhat tentang cowok dan Naya bilang kalo dia lagi sendiri aja. Makanya gue sempet kaget waktu opening MPA, Naya sama Dodo (iya gue udah nggak manggil dia bang Dodo lagi , baru tau kita seumuran) itu deket, yaa bukan deket sih, mantan rasa pacar kalo kata bang Brian.
Dunia itu sempit, iya nggak sih? Apa kampus gue yang sempit?
Kayaknya sih kampus gue yang sempit.
Iya saking sempitnya, gue ketemu terus sama Kak Sadam.
Kayak sekarang ini, gue lagi ngawas salah satu proker Departemen Pendidikan HIMA Jurusan gue. Depdik ini bukan bagian gue yang ngawas, tapi dua orang di Komisi Pendidikan nggak ada yang bisa ngawas hari ini, jadi gue dengan imbalan nggak perlu ngawas rapat perdana Proker Orsen rela gantiin mereka.
Proker Depdik ini semacam edufest gitu, lomba buat warga belajar COMDEV dari berbagai fakultas. Ditengah - tengah lomba bakalan ada hiburan, jurusan gue untuk masalah hiburan selalu akustikan, nggak ngerti karena itu gampang buat dipersiapin atau emang udah kehabisan ide. Kayaknya sih dua - duanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Guru
ChickLit"Mahasiswa pendidikan nanti kalo lulus jadi guru kan ya?" "Aduh itu pertanyaan ada yang lain gak coba" - Jeffa (Pend. Seni Musik 2012) "Jadi imam kamu aja gimana?" - Brian (Teknik Sipil 2014) "Bacot bang Bri" - Dipa (Pend. Bahasa Jerman 2015) "Eh em...