Qalbu {Terbit}

Aku Pasti Bisa

-Awali Dengan Bismillah, Akhiri Dengan Alhamdulillah-

🌸🌸

"Aku tidak pernah takut untuk bermimpi setiap saat, karena itu membuatku semakin semangat. Tetapi, yang aku takutkan yaitu, aku berhenti untuk mewujudkan setiap mimpi-mimpi itu."

🌸🌸

Gadis manis dengan lesung pipi yang terlihat jelas di wajahnya kini senang tersenyum menatap pantulan dirinya di sebuah cermin. Acha, dia kini semakin yakin bahwa suatu saat ia pasti bisa sembuh. Ia yakin, pasti bisa.

Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, semua terasa jauh dan mustahil karena tidak ada pengorbanan dan perjuangan yang dilakukan. Cobalah untuk berusaha, berdoa, dan tidak mudah berputus asa.

Ingatkah pada kisah nabi Zakaria? Nabi yang sudah puluhan tahun menanti sosok buah hati di tengah rumah tangganya.

Buah kesabaran nabi Zakaria yang tumbuh manis, seperti manisnya kesabaran itu sendiri.

Di usianya yang sudah tidak lagi muda, Allah memberikannya keturunan, seorang putra yang tampan, dia adalah nabi Yahya.

Semua itu berkat kesabaran dan keikhlasan nabi Zakaria dalam menjalani setiap cobaan dunia yang Allah berikan.

Gadis itu pun ingin merasakan nikmatmya berada pada ujian-ujian yang Allah berikan.

Sebab, dari ujian-ujian inilah manusia dapat memperoleh pahala jika ia terus berusaha, bersabar, berdoa, dan tetap berusaha. Maka Allah akan menambah nikmat iman padanya.

Dia yakin atas Kekuasaan Allah. Dan ia mengamalkan ayat-ayat Allah, tentang kekuasaan seluruh langit dan bumi. Dan tidak ada satu pun di bumi ini bisa terjadi tanpa seizin Allah.

Maha Suci Allah.

Allah SWT berfirman:

"(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya, Zakaria," (QS. Maryam 19: Ayat 2)

"(yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut." (QS. Maryam 19: Ayat 3)

"Dia (Zakaria) berkata, Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku." (QS. Maryam 19: Ayat 4)

"Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu," (QS. Maryam 19: Ayat 5)

"yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Ya'qub; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridai." (QS. Maryam 19: Ayat 6)

"(Allah berfirman), Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya." (QS. Maryam 19: Ayat 7)

"Dia (Zakaria) berkata, Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai anak, padahal istriku seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai usia yang sangat tua?" (QS. Maryam 19: Ayat 8)

"(Allah) berfirman, Demikianlah. Tuhanmu berfirman, Hal itu mudah bagi-Ku; sungguh, engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (pada waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali." (QS. Maryam 19: Ayat 9)

🌸🌸

Acha segera bergegas saat bel istirahat berbunyi. Seperti biasanya ia akan ke mushola untuk salat dhuha. Namun saat ia ingin berdiri tiba-tiba ada satu tangan yang memegang lengan tangan kanannya.

Acha tersentak. Ia benar-benar terkejut. Selama lebih dari satu bulan berada di sekolah itu, tak ada satu pun orang yang berani menyentuhnya. Bahkan semua teman perempuan di kelas itu menatap Acha dengan aneh.

Namun Acha tak pernah mengkhawatirkan itu, ia sudah biasa mendapat tatapan aneh bahkan tatapan menjijikkan dari orang lain terhadap dirinya.

“Acha, maafin aku.” Suara itu terdengar lirih.

Acha berusaha menetralkan detak jantungnya. Tangan putih itu masih setia berada di lengannya. “Acha, aku sungguh tidak sengaja menabrakmu waktu itu.” lanjutnya.

Syilla, gadis yang menabrak Acha kala itu. Yang menyebabkan Acha pingsan dan kondisinya tidak stabil. Acha tersenyum tenang, ia tidak menyangka Syilla akan seperti itu. Gadis itu benar-benar merasa bersalah padanya.

“Syilla, kamu kenapa minta maaf? Kamu tidak salah,” ucap Acha. Matanya berkaca-kaca saat meihat Syilla menangis.