1.

187 6 2
                                    

Autor pov

"Dasar cowok brengsek!gak tau diri!kurang ajar! Baru kali ini gwe diputusin,baru kali ini gwe ngerasa rendah banget di mata laki-laki. Yaampunn Khansa,memalukan!!!"

seorang gadis semampai dengan balutan seragam putih abu-abu tiba-tiba masuk ke dalam kelas sambil berkoar-koar tidak jelas, wajahnya memperlihatkan raut yang tidak mengenakkan.

Untung saja saat itu kelas sunyi, karena jam istirahat dan anak-anak banyak menghabiskan waktu nya di kantin, perpustakaan, dsb.

Disana hanya ada satu siswi yang tengah asyik membaca buku, tepatnya di meja paling belakang pojok kanan.

Siswi tersebut tampak tidak terganggu sama sekali, ia bahkan terus saja fokus dengan buku dihadapannya tanpa menongok sedikitpun kepada sang empunya suara yang sedari tadi berkoar-koar tidak jelas itu.

Yaps, namanya Shifa Aghnia, gadis pendiem nya kelas 11 MIPA 4. Tapi meskipun begitu, Shifa adalah anak cerdas yang selalu dibangga-banggakan wali kelas mereka. Sayangnya sikapnya sangat dingin, bahkan terkesan sombong, sehingga banyak teman-temannya yang tidak suka.

Sedangkan gadis yang berkoar-koar tersebut adalah Khansa Adzkia Aqella Shafira, primadonanya SMAN 1 HARAPAN BANGSA.

Badannya yang semampai, wajahnya yang mulus tanpa makeup, dan kulitnya yang berwarna kuning langsat membuatnya disegani para kaum adam yang berada di sekolahnya, tak terkecuali sang ketua osis yang baru saja kemarin merasakan pahitnya ditolak sang primadona.

Bagaimana tidak ditolak, Khansa posisinya sudah mempunyai pacar yang baru 2 minggu lalu resmi jadian dengannya. Namanya Ezra Naufal Syihab, ketua ekstrakulikuler basket yang memang sangat pantes bila disandingkan dengan Khansa. Sama-sama cantik dan ganteng euy.

Khansa yang sadar akan kehadiran shifa di kelas tersebut, kemudian mendekatinya."Eh ada shifa,diem-diem baee sire", goda Khansa sembari menarik kursi untuk duduk di sebelah gadis tersebut.

Shifa yang merasa terusik dengan kehadiran Khansa cuma meliriknya sekilas dan sedetik kemudian fokus kembali dengan buku yang tengah dibacanya.

Khansa yang merasa dikacangin pun tidak kesal sama sekali. Ia malah tersenyum dan berkata,"Enak yah jadi  lu shif, kayaknya happy terus gitu. Gak ada beban. Terkadang jadi cuek dan tidak peduli itu lebih menyenangkan ya?,"

Shifa yang mendengar kata-kata yang terlontar dari mulut seorang Khansa Adzkia hanya bisa tertegun. "Tumben ni anak agak kalem. Biasanya ngedumel kalau dikacangin",batin shifa.

"Eh, lu dengar kan gwe ngomong apa barusan?, ajarin sih gimana caranya biar kayak lu shif,pliess",Khansa kini tampak memohon, Shifa yang sedari tadi tidak menggubris Khansa, kemudian menengok menghadapnya.

"Apaan sih lu,gaje banget tau nggak?, tiba-tiba kayak gitu.", jawab Shifa seadanya. Khansa yang mendengarnya seketika memanyunkan bibir. Ia tidak marah sama sekali, padahal orang seperti Shifa pantes untuk digertak karena sikapnya yang terkesan menyebalkan.

"Shif, entah kenapa gwe gak marah ama sikap lu. Gak tau kenapa. Sekarang gwe cuma mau bilang, kalau gwe lagi sakit hati shif. Baru kali ini gwe diputusin, biasanya gwe yang mutusin duluan. Tapi gak masalah sih, toh cowok lain diluar sana banyak. Masalahnya itu  harga diri gwe shif, hhhh"

Shifa yang bingung dengan sikap Khansa, karena tiba-tiba curhat kepadanya hanya berkata,

"Ngapain lu malah curcol ama gwe hah?. Lagian nih ya, lu tuh nggak capek apa gonta-ganti pacar mulu. Mentang-mentang punya wajah cakep seenak jidat gitu ya. Kayaknya orang jenis lu tuh nggak pernah deh benar-benar macarin orang karena cinta. Udah ah gwe pusing, pergi sana. Ganggu aja lu",

Shifa yang udah nggak tahan karena 
aktivitas membacanya diusik terus, hanya mampu berbicara seperti itu. Tidak peduli apakah kata-katanya tersebut menyakiti Khansa atau tidak.

Yang terpenting baginya sekarang adalah  Khansa segera menjauh, karena sebentar lagi istirahat berakhir dan masih ada beberapa halaman lagi buku novel yang berjudul 'Hujan' yang mesti ia tuntaskan.

Khansa yang mendengar kata-kata Shifa hanya diam saja. Ia bingung harus mengatakan apa. Jujur sakit banget dikatain seperti itu, tapi ada benar nya juga sih. Memang selama ini ia memacari orang hanya untuk kesenangan belaka tanpa ada unsur cinta sama sekali. Kalau udah bosan yaudah putusin. Apakah salah?,

Kemudian Khansa pun pergi dari hadapan Shifa dengan mendengus kesal.  Tadinya sih ingin menyusul teman-temannya di kantin,

Tetapi sesaat setelah itu bel berbunyi, menandakan istirahat telah selesai. Khansa pun memilih duduk di bangkunya. Sembari menunggu teman-temannya dan guru masuk kelas, ia mengeluarkan handpone dan mulai menyetel musik 'Thank u next' yang dipopulerkan Ariana Grande menggunakan earphone.

Khansa Adzkia Aqella Shafira

Untuk yang mau  tahu kelanjutannya jangan lupa vote dan tinggalkan komentar kalian disini  ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk yang mau  tahu kelanjutannya jangan lupa vote dan tinggalkan komentar kalian disini  ya.
Makasih😊😊😊

KhansaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang