Nadzif Pov
Suasana yang sama dan masih di tempat yang sama. Setelah aku menyelesaikan mandi kilat yang super duper menyebalkan karena Ahnaf terus menggedor pintu kamar mandi, kemudian akupun bergegas menuju ruang musyrif untuk menyetorkan hafalan hari ini.
"Duh pasti nggak sempat sarapan nih. Tinggal beberapa menit lagi bel masuk berbunyi", kataku dalam hati.
Setelah sampai di ruang musyrif, akupun duduk dan mengulang lagi ayat demi ayat al-qur'an yang telah ku hafal sembari menunggu beberapa santri lain yang sedang menyetorkan hafalannya.
Hingga tiba lha aku, santri terakhir yang menyetorkan hafalan nya kepada Ustadz.Faiq hari ini.
"Nadzif...Nadzif..kucel amat sih ente. Udah mandi belum?"
"Yaellah tadz, udah lha. Orang udah seragaman gini. Maklum buru-buru, yang penting aura gantengnya masih ada kan?hehe"
"MasyaAllah, makanya kalau mandi biasakan sebelum subuh habis tahajud. Badan lebih seger dan sehat"
Kemudian aku hanya menggaruk-garuk kepala sambil senyum cengengesan. Betul juga kata ustadz.Faiq, akupun jadi punya waktu sarapan karena nggak lagi menunggu antrian mandi yang selalu membludak sehabis sholat shubuh.
Hadehh, tapi mau gimana lagi ya, namanya ngantuk ya nggak bisa ditolerin sama seorang Nadzif. Always setiap habis tahajud terkapar diatas sejadah sampai adzan shubuh yang benar-benar membuat mataku melek sepenuhnya.
"Yasudah, sok setorkan hafalanmu!
Seperti biasanya kan, 1 lembar setiap hari""InshaAllah tadz"
Dan selanjutnya akupun mulai meniti ayat demi ayat Q.S An-Nisa, berharap tidak ada kecacatan dalam harakat,dsb. Karena memanglha itu prinsipku, berusaha yang terbaik di hadapan hafidz qur'an lulusan Cairo ini.
Khansa Pov
Omegat bisa kah aku menghilang sesaat saja?, rasanya pengen nangis nggak bisa sebebas di SMA ku yang dulu. Masa habis KBM yang betul-betul menguras otak ini, seluruh siswi disuruh sholat dhuha bagi yang belum. Karena memang ada beberapa dari mereka yang sudah melaksanakan lebih awal. Aku? jangan ditanya deh, berangkat aja jam set-6,mana sempet sholat dhuha. Lagian juga aku mager banget. Huhuhu.
"Bodo ah, bilang aja udah sholat dhuha. Mana ada yang tau aku bener-bener udah sholat atau belum", kataku dalam hati sembari mengeluarkan ponsel.
Tiba-tiba ketika aku hendak membuka kamera dan beralfie ria, Titan datang
"Khansa, kamu udah sholat dhuha belum? kalau belum kita barengan ke masjid skuy"
Aku yang tersentak karena kehadiran Titan yang tiba-tiba, kemudian reflek menyembunyikan ponsel ku di kolong meja dan menghadapnya dengan wajah kikuk
"A..eeumm.."
Yaampun gimana nih, gak enak juga ya bohongin Titan yang udah baik banget ama aku. Lagian ni kelas sepi, pasti pada ke masjid atau nggak mungkin ke perpustakaan/kantin. Yeuh, sendirian ntar aku disini.
"Gimana?", ucap Titan mempertegas karena dari tadi aku terdiam.
"Belum, hehehe. Yuk bareng!"
Detik selanjutnya aku membuka ransel dan mengeluarkan mukena yang memang menjadi bawaan wajib untuk siswi di sekolah ini.
Ketika kami sedang menyusuri tangga menuju masjid yang ternyata ada di lantai bawah, tiba-tiba Titan berhenti sejenak
" Kamu kenapa Titan?
"Khansa.. kamu duluan gih jalannya. Aku grogi jalan ngelewatin kelas-kelas ikhwan heheh"
Yaampun kukira ada apaan. Ternyata oh ternyata tabiat akhwat di IT/Ponpes semuanya sama aja ya. Kikuk kalau harus berhadapan sama ikhwan. Ya maklum sih, mereka nggak diperkenankan bergaul bebas dengan lawan jenis apalagi sampe pacaran.
"Owalah.okeoke"
Kemudian akupun jalan mendahului Titan dengan sikap tenang. Tapi tak bisa dipungkiri kalau akupun gugup. Heheh
Setelah sampai di masjid, kami kemudian berwudhu dan melaksanakan sholat dhuha sendiri-sendiri.
Saat aku sedang melipat mukena, Titan yang ada disampingku berkata
"Khansa, liat aku bentar aja "
"Hah?", kataku sambil menghadap Titan.
"Owalah pantas! kamu cantik sih"
"Maksudnya?"
"Kamu nggak nyadar? tadi ikhwan pada ngeliatin kamu tau", kata titan menggebu-gebu.
Aku yang mendengarnya pun seketika tersontak kaget. Apa iya mereka ngeliatin aku? kok aku nggak nyadar. Apa karena saking gugupnya jalan ngelewatin mereka yah jadi nggak 'ngeh'
"Woy kok diam aja sih"
"Hah? iyaiya. Eh, itu cuma perasaan kamu aja ah Titan", kataku berusaha berfikir lain.
"Apa iya? nggak ah. "
"Yaudah lha lupakan. Yuk balik kelas"
Pada akhirnya akupun nggak mau memikirkan hal seperti itu. Yang terpenting sekarang adalah aku pengen cepat-cepat menengok hp. Memberi kabar kepada sahabat-sahabat ku di SMAN Harapan Bangsa sekaligus pamer sekolah baruku.ckck
Setelah tiba di kelas, aku langsung menuju bangku untuk memasukkan mukena ke dalam ransel, begitupun dengan Titan.
Sejenak aku melihat teman-teman satu kelas ku yang sedang sibuk dengan urusan nya masing-masing. Ada yang berkumpul sambil bercanda ria, ada yang mojok sambil baca buku/al-qur'an, ada juga yang bermain ponsel.
Aku berfikir untuk bermain ponsel saja, lagian kalau ingin bergabung dengan mereka rasanya malas sekali. Aku bukan type orang yang suka SKSD. Heuheu
Baru saja bermain hp sebentar, salah satu dari mereka yang ku kenal bernama Shinta memanggilku,
"Hei Khansa, sini dong gabung ama kita-kita. Btw tadi kata Titan kamu jadi pusat perhatian ikhwan ya waktu mau sholat dhuha"
Aku pun langsung melirik Titan yang berada di tengah-tengah kumpulan tersebut, yang dilirik hanya cengengesan.
Yaellah jangan-jangan dari tadi mereka membicarakanku. Titan nih yaaaa
"Eh, enggak kok. Itu cuma perasaan Titan aja. Jangan percaya. Hehe",
kataku berusaha meyakinkan.Ternyata Titan yang mendengarnya gak mau kalah, "Aih, enggak ah. Orang aku liat sendiri. Khansa nya aja yang gengsi. Lagian kalau dipikir-pikir wajar sih, kan Khansa Cantik tuh. Hahaha"
Kemudian teman-teman pun menyahut,
"Oh gitu. Ekhm ekhm"
"Ihirr, cie Khansa"
Duh kok jadi gini sih, kesel ah. Aku pun pada akhirnya hanya menanggapi dengan ekpresi memaklumi, karena itu tidak lebih dari sebuah candaan yang dibuat untuk mencairkan suasana saja.
Akupun fokus kembali dengan ponselku dan mengabaikan mereka yang tengah riuh menanggapi perkataan Titan.
Setelah aku berchat an ria dengan sahabat-sahabat ku dan menanggapi beberapan chat yang masuk dari teman laki-laki ku, aku pun berfikiran untuk berselfie dan mengupload ny di IG. Mumpung masih 10 menit lagi bel masuk berbunyi, daripada nggak ada kerjaan kan yaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Khansa
Teen FictionSiapa sangka seorang Khansa, primadona SMAN Harapan Bangsa yang sering bergonta- ganti pacar hanya untuk kesenangan belaka pernah menderita karena seorang laki-laki yang ia cintai di masa lalu. Bahkan bohong sekali bila Khansa mengatakan perasaan it...