Di Mausoleum Jalal, jiwa Jalal dan jiwa Jodha berbincang bincang satu sama lain, mengingat ketika mereka masih hidup
Jiwa Jalal: "Malam itu adalah malam yang indah, Ratu Jodha"
Jiwa Jodha: "Iya, Yang Mulia. Aku teringat akan perjalanan kita dulu ketika suatu hari aku telah bersumpah di hadapan Dewi Kali, kalau aku akan membawa kepala orang yang telah merusak tanahku"
Jiwa Jalal: "Aku juga ingat ketika aku berlari lari di belakangmu hanya untuk melihat wajahmu"
Jiwa Jodha: "Aku ingat ketika suatu hari aku menaruh sebuah pedang tepat di lehermu karena aku pikir kamu hanyalah seorang prajurit"
Jiwa Jalal: "Bagaimana bisa seseorang yang akan membunuhku waktu itu menjadi pendamping hidupku, menjadi ratuku"
Jiwa Jodha: "Aku juga tidak pernah berfikir bahwa seseorang yang ingin aku bunuh, ternyata akan aku doakan sepanjang hidupku"
Jiwa Jalal: "Cintamu telah mengubah aku, Ratu Jodha. Aku harus mengikuti semua keinginanmu. Aku mau menundukkan kepalaku di depan Dewi Kali, kemudian kebencianmu berubah menjadi cintamu padaku"
Jiwa Jodha: "Kita tidak tahu bahwa cinta kita ini akan benar benar mengubah diri kita sepenuhnya"
Jodha dan Jalal teringat pada masa lalu mereka, bagaimana ketika dulu mereka saling membenci kemudian mereka saling mengaku satu sama lain kalau saling mencintai, bagaimana ketika cinta mereka semakin kuat dengan berjalannya sang waktu.
Jiwa Jodha: "Sesuatu yang kecil selalu membawa kita bersama – sama"
Jiwa Jalal: "Permainan pedangmu benar benar mengesankan aku, Ratu Jodha. Aku sampai – sampai tidak bisa menjelaskan kehebatanmu, aku masih ingat ketika kamu bertarung dengan Abu Mali untuk melindungi aku"
Jiwa Jodha: "Aku harus melindungimu, Yang Mulia karena kamu adalah kehidupanku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodhaa Akbar [Quotes]
RomanceJodha, putri Rajput sejati yang sangat membenci Raja Mughal. Jodha bersumpah atas nama Dewi Kali bahwa ia akan memenggal kepala Jalal dan memberikannya di kaki Dewi Kali. Jalaluddin Muhammad ialah Raja Mughal yang terobsesi untuk menguasai semua wil...