Dua puluh enam

3.4K 111 5
                                    

Baiklah, mari kerumah ku. Akan ku pinjamkan gamis dan jilbab, pasti umi senang melihat kamu ingin bertobat"ucap riska tersenyum karena bahagia

"Terimakasih ris, baiklah ayo kerumah kamu. Gw juga sudah tidak sabar"ucap monic

Riska dan monic pun berjalan ke rumah nya umi dan abi nya riska...

Sesampainya di Rumah

"Assalamualaikum umi abi"ucap riska dan mencium punggung tangan medua orang tuanya

"walaikumsaam, heh ada nak monic"ucap umi

"Heh iya umi"ucap monic canggung

"Oh iya umi, abi kemana?"ucap riska

"Abi kamu sedang di kerawang"ucap umi

"oh iya umi, riska mau ajak monic memakai jilbab. Riska minta ijin terlebih dahulu ke umi"ucap riska

"Alhamdulillah itu kabar yang sangat baik. Tapi nak monic kamu serius untuk menggunakan jilbab? Umi mohon sama kamu, jangan lepas jilbabmu apapun keadaannya nanti"ucap umi

"insyaallah umi monic siap apapun yang terjadi monic ga akan buka jilbab. Tapi monic butuh bimbingan sama riska dan umi untuk ajarin monic berhijrah kejalan Allah"ucap monic

"Pasti nak. Umi dan riska akan mengajarkan kamu"ucap umi meneteskan airmatanya saking terharunya

"ya sudah umi, riska ingin kekamar dulu"ucap riska dan meninggalkan uminya.

Sesampainya di kamar riska.

Riska pun memberikan gamis yang berwarna Biru ndan membantu monic memakai jilbab yang berwarna biru

Riska pun memberikan gamis yang berwarna Biru ndan membantu monic memakai jilbab yang berwarna biru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Subhanallah monic kamu cantik sekali"ucap riska

Monic pun bercermin melihat dirinya

"Riska apa gue akan terbiasa menggunakan jilbab? "ucap monic

"Insyaallah kalau kamu di biasakan memakai jilbab nanti lama kelamaan akan terbiasa. Ucapkan Bismillahhirohmanirohim untuk awal hijrah kamu"ucap riska

"Bismillahhirrohamanirrohim"ucap monic

Riska dan monic pun keluar dari kamar riska. Di ruang tamu pas kami keluar dari kamar ada ustadz ali, kii, dan umi. Mereka yang sedang mengobrol langsung melihat monic dengan tatapan kagum

"Subhanallah nak monic kamu cantik sekali"ucap umi sambil mengelus monic

"Terimakasih umi"ucap monic

Ali terus menerus melihat monic lekat lekat. Mata mereka bersatu dan terkunci

Subhanallah Nikmat mana lagi yang engkau dustakan (batin ali)

Ayahnya/kii melihat ali yang menatap monic dan begitupun sebaliknya

"Hmmm" pak kii berdehem

Ali pun langsung memutuskan kontak pandangan mereka begitupun monic

"Ali kamu jangan melihat sepertk itu, karna nak monic bukan mohrom kamu, kamu baru saja melakukan zina mata"Tegur pa kii ke ali

"Astagfirullah. Maaf abi, ali khilaf. Terimakasih abi sudah memberi tau ali"ucap ali

"Iya sama-sama jangan di ulangi lagi. Ingat Allah selalu melihat kita apapun yang kita kerjakan"ucap kii

"Iya abi"ucap ali

"Abi, umi, ka ali. Riska dan monic ingin kedapur dulu ya ingin membantu para santri membereskan sisa sarapan para santri"ucap riska

"Baiklah nak kamu hati-hati ya. Jagain nak monic ya"ucap umi

"baik umi riska akan menjaga monica"ucap riska

"kalau begitu kami pamit dulu ya Assalamualaikum"ucap riska mencium punggung tangan umi, kak ali, dan kii. Kecuali monic dia hanya mencium tangan umi. Dia tidak mencium tangan kii atau ali karena mereka bukan mahromnya

"Waalaikumsalam"ucap umi, abi, kak ali

Riska dan monic pun keluar dari rumah. Dan berjalan ke arah dapur

                                        Penulis😘
                                 Rika purnama sari
                                          08-09-2002
                                         


Jangan lupa vote ya...
Ikuti terus ceritanya
Vote kalian itu sangat berharga bagi saya😘

Badgirl PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang