"Maukah kau menjadi pengiringku?" tanya Elena mengulang. Ia sedikit memberi penekanan pada kata 'pengiringku' yang menandakan bahwa ia berharap adik satu-satunya itu mengiyakan apa yang diinginkan, walaupun terdengar egois. Namun, ia berharap hal yang dipilihnya tersebut juga dapat membuat adiknya bahagia.
Evelyn diam tanpa memberikan jawabannya pada Elena, ia justru melangkahkan kakinya untuk keluar dari restoran perlahan diikuti oleh Taeyong. Elena tak ingin berpikiran yang tidak-tidak tentang adik kesayangannya, ia mencoba untuk berpikir positif bahwa adiknya akan mengiyakan permintaannya setelah apa yang terjadi sebelumnya. Peristiwa yang tak pernah disangka Elena sebelumnya, bahwa adiknya akan jatuh cinta pada tunangannya. Pikirnya, adiknya jatuh cinta pada Taeyong yang merupakan sahabat karib Evelyn sejak kecil, tetapi dugaannya salah. Ia terkejut saat melihat kado dan sebuket bunga yang akan diberikan Evelyn pada Sehun tergeletak begitu saja di lantai tepat di depan pintu ruangan Sehun, tanpa ia melihat di mana adiknya itu.
"Evelyn!" panggil Elena dengan sedikit menaikkan nada suaranya, berharap Evelyn akan menggubrisnya walau hanya sebentar. Akan tetapi, harapannya sia-sia, Evelyn mengabaikan panggilannya, "kumohon pikirkanlah kembali!" lanjutnya dengan terisak. Elena tak pernah berpikir sebelumnya bahwa hubungannya dengan adiknya akan rusak hanya karena orang yang dipilihnya untuk menjadi pendamping hidupnya. Apakah pilihan yang diambilnya itu salah?
Sehun membawa Elena yang masih terisak ke dalam pelukan hangatnya, "Sudahlah. Kau tak perlu memaksanya. Mungkin ini pilihan yang susah untuknya. Dia berada pada posisi yang serba salah untuknya. Aku sudah bahagia jika ia mau datang dan memberikan doa untuk pernikahan kita." Sehun mendaratkan ciumannya pada puncak kepala Elena.
"Mungkin aku yang terlalu egois. Aku berharap kami sama-sama bahagia dengan pernikahanku. Aku berharap dia mau menjadi pengiringku, seolah aku membagi kebahagiaan yang kurasakan padanya sebagai orang paling dekat dengannya. Namun, yang kulakukan hanyalah terus memaksanya ... bagaimana jika ia tak mau datang?" tanya Elena masih terisak, ia mendongakkan kepalanya.
"Dia pasti akan datang."
***
Evelyn menghentikan langkah kakinya tepat di samping mobil Taeyong yang terparkir di halaman restoran, mencoba mengatur irama napasnya yang tidak beraturan. Bagi Evelyn, apa yang baru saja terjadi di dalam restoran adalah sebuah kejutan yang terorganisir dengan baik hingga membuatnya harus menahan napas untuk beberapa saat. Taeyong yang baru saja datang, langsung menarik Evelyn ke dalam pelukannya untuk waktu yang lama, hal yang selalu dilakukannya untuk menenangkan Evelyn yang terguncang. Evelyn memutuskan untuk melepaskan pelukan hangat yang diberikan oleh sahabat karibnya perlahan.
"Ada apa?" tanya Taeyong padanya, nadanya bergetar karena khawatir.
Evelyn menghela napas panjang, "Jangan pernah melakukannya lagi padaku!" ucapnya dengan menitikkan air mata, dengan cepat ia menghapus air matanya dengan kasar, memalingkan pandangannya, dan segera membuka pintu mobil. Ketika ia sudah memasuki mobil Taeyong, ia membanting pintu mobil sport itu asal.
Evelyn yang berada di dalam mobil pun mengalihkan pandangannya ke samping, memperhatikan apa yang terjadi di luar jendela. Ketika Taeyong masuk ke dalam mobil, tak sepatah kata pun keluar dari bibir keduanya. Taeyong memilih untuk memfokuskan diri dalam mengendarai mobil, membiarkan Evelyn bergelung dengan pikirannya untuk beberapa saat. Pikirnya, akan ada saatnya bagi Evelyn untuk menceritakan semuanya padanya. Keadaan mulai menjadi lebih tenang dari sebelumnya, Evelyn mau menatap Taeyong walau hanya dalam waktu yang singkat.
"Maafkan aku. Aku pastikan, hal itu takkan terulang kembali," ucap Taeyong sambil mengalihkan pandangannya singkat pada Evelyn, kemudian ia kembali fokus berkendara.
![](https://img.wattpad.com/cover/178829979-288-k209323.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
「✔」 Montage
FanfictionKepercayaan penuh yang tak seharusnya Evelyn Kwon berikan padanya. Karena sejak malam itu semuanya berubah. © Emma Griselda. Cloud Nine, 16 Februariㅡ19 Maret 2019.