07. Please, Don't ...

582 76 17
                                    

Sehun dan Elena keluar dikawal oleh beberapa orang melewati lorong jalur VVIP bandara, Camilla kecil berada di tengah-tengah Elena dan Sehun sambil berpegangan tangan dengan keduanya.

Elena menatap suaminya dengan tersenyum bahagia, "Semoga pilihanku tepat untukmu, Evelyn. Kau berhak untuk mendapatkannya."

Air matanya menitik setetes demi setetes di pipinya.

"Ada apa?" tanya Sehun kebingungan.

"Tidak apa-apa, aku berharap pilihanku tidaklah salah."

"Evelyn maksudmu?"

Elena mengangguk.

***

"Kata siapa kau boleh pergi?" tanya Taeyong bergumam, ia melirik Evelyn yang kini berada di sampingnya, "apa kau kira aku akan mengizinkanmu untuk pergi begitu saja?" lanjut Taeyong menekan setiap kata yang keluar dari bibirnya.

"Apa maksudmu? Lepaskan aku!" Evelyn meronta ketika Taeyong semakin mengeratkan genggamannya di pergelangan tangan kirinya.

"Apa kau pikir aku membiarkanmu pergi?" tanya Taeyong dengan tatapan yang tajam dan menekan setiap kata-kata yang keluar dari bibirnya.

"Tidak! Lepaskan aku!" ronta Evelyn dan air matanya kembali membasahi pipinya.
"Ikut aku!" ujar Taeyong langsung menarik Evelyn pergi dari lautan manusia itu.

Sayup-sayup Evelyn tidak mendengar suara dari kerumunan para wanita yang begitu menakutkan bagi Evelyn. Ia tidak mempedulikan dirinya yang ditarik oleh Taeyong, ia hanya bisa menangis dalam diam sambil terus memperhatikan sosok yang begitu ia rindukan selama ini. Mereka dikawal oleh pihak pengamanan bandara menuju parkiran serta satu orang yang selalu mengekor Taeyong, Johnny. Kesadaran Evelyn terasa terhempas begitu saja setelah melihat sosok gagah bertato Midenismόs itu, ia baru tersadar dari fantasinya sejenak atas kekaguman dirinya pada Taeyong ketika laki-laki itu merampas kunci mobilnya dari genggamannya.

"Kita pulang," ujar Taeyong pada manajernya, Johnny.

"Sebentar, apa maksudmu dengan pulang?" tanya Evelyn panik.

"Kita pulang ke rumahku," jawab Taeyong santai.

"Tidak. Aku harus menjemput kakakku," tukas Evelyn panik.

Evelyn berniat meninggalkan Taeyong untuk kembali ke bandara demi menjemput kakaknya, tapi pikirannya saat ini kacau, benar-benar kacau. Di sisi lain ia harus menjemput mereka, tapi hati kecilnya mendamba Taeyong lebih. Seolah mengerti atas apa yang ia rasakan, laki-laki di hadapannya itu langsung menariknya ke dalam pelukan hangat, pelukan yang begitu dia rindukan. Evelyn begitu lemah hanya karena pelukan yang diberikan oleh Taeyong, kepanikan yang dialaminya tadi rasanya langsung hilang begitu saja. Tak berselang lama, gawai milik Evelyn berdering, Evelyn kembali gugup mencari gawainya ketika ia masih berada dalam pelukan hangat Taeyong.

"Halo?" jawab Evelyn ketika akhirya ia bisa menemukan gawainya dan menjawab panggilan dari Elena, "Eonni, mianhae ..."

"Untuk apa kau meminta maaf padaku?" tanya Elena santai, nadanya terdengar begitu bahagia, "apa kau sudah bertemu dengannya?"

"Apa maksudmu?" tanya Evelyn kebingungan.

"Taeyong, apa kau sudah bertemu dengannya?" teriak Elena lantang.

「✔」 Montage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang