Maaf ya kalo namanya rada aneh:)
.
.
"Woi si Rakha pindah ke kelas ini lho!!!" Teriaknya.
Shakira menatap Kahi dengan datar. "Nambah dingin dong ya"
"Siapa?"
"Loh? Gatau Rakha? Namanya Rakha Andra Azreel Kadhentero. Namanya panjang sama kaya lo. Tapi orangnya ganteng dann dingin banget kaya kamu. Sayangnya badboy, terus suka tidur di kelas. Eh dia juga ga suka tawuran, paling badboy nya soal pelajaran atau apa gitu lho-"
Datanglah seorang siswa, yang membuat kaum hawa menjerit, kecuali Kahi. Kahi pusing akan hal itu, sehingga ia mengeluarkan dua kata,
"Berisik anj*ng,"
Cukup membuat seluruh siswa terdiam. Bahkan ada yang meliriknya sinis.
Rakha melirik Kahi cukup lama. Cowo dingin itu mendecih tidak suka, melihat Kahi yang sangat dingin dengannya, padahal yang lain berteriak sesuka hati karena ketampanannya.
.
.
.
Bu Fena datang. Ia membagikan hasil ulangan minggu kemarin, sedangkan Rakha menyusul. Lah, butuh 15 menit ia kerjakan, tuh bocah kertas ulangannya dinilai langsung sama itu guru dan, wow
"Selamat Rakha 100."
Seluruh siswa berteriak histeris.
"Selamat Kahieyang Alia Thuyya Shareenja, kamu selalu bertahan mendapat nilai 100."
Kahi pun berdiri dan mengambil ulangan tersebut. Jangan lupakan bahwa, Rakha pun berada disamping Bu Fena. Hasilnya, mereka berdua berdampingan satu sama lain.
"Kayaknya kalian jadian cocok deh. Banyak yang sama."
Rakha berdecak tidak suka, sedangkan Kahieyang tidak menanggapi hal tersebut, seperti menganggap angin.
'Dia ko bisa biasa aja? Ck' batin Rakha.
Bel pun berbunyi. Beruntungnya mereka kini mendapat jam kosong di pelajaran kali ini, Matematika.
Rakha yang mati penasaran mulai menghampiri bangku Kahieyang.
"Eh lo, jadi cewek jangan so dingin. Ga suka gue liatnya."
Kahi meliriknya sekilas kemudian tidak menanggapi Rakha.
"Heh jangan so fake lo"
Kahi meliriknya lagi. "Oh"
Rakha mulai emosi.
Shakira pun membuka mulut,
"Rakha,sejak SMP Kahi udah gini. Dia enggak fake."
"Cih" Rakha pun keluar dari kelas.
Shakira pun mendengus kesal. Sangat tidak suka melihat Rakha merendahkan harga diri Kahi.
.
.
.
Rakhaazreel
Dtg k lpng skrg. Kl g, lo pngctLah ni bocah dapet id line nya darimana?
Kahi mendecih. Ia pun segera turun ke lapang, menemui Rakha.
.
"Wah lo datang juga ya. Maaf maaf nih ya ini pertama kali gue ketemu lo lagi, pembunuh"
Kahi tersenyum miring. Padahal hatinya menangis dan berteriak bahwa ia bukan pembunuh.
Rakha tahu, ia tidak akan menanggapinya.
"Lo jangan so fake, jangan merasa paling bersalah pembunuh."
Kahi emosi. Ia memukul Rakha, membabi buta.
"Lo gatau masalahnya anji*g! Lo datang di waktu kesalahpahaman"
Rakha terdiam.
"Lo gatau yang sebenarnya anj*ng"
Kini muka Rakha hancur. Muka nya telah banyak luka akibat pukulan Kahi.
"HEH KAHI APA YANG KAMU LAKUKAN!"
Rakha tersenyum menyeringai, namun ia heran juga, kenapa Kahi biasa saja? Ada apa Kahi bisa seperti ini?
Guru BP menyeret mereka ke ruangan BP.
"Kahieyang, kali ini saya skorsing kamu 6 hari, mulai dari besok."
Rakha terkejut, namun berusaha berekpresi sedatar mungkin.
Kahi pun berdiri meninggalkan ruang BP.
"Dasar anak nakal" ketus guru BP.
Sedangkan Rakha masih tidak percaya dengan kelakuan Kahi hari ini.
.
.
.
Banyak typo ya hm.
Vote dan comment jga yaa
Maaf kalo ceritanya kurang bagus:)
Makasih:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Need You
Teen Fiction"Semakin besar aku ingin melupakanmu, Semakin besar pula aku kesulitan melupakanmu." . . "Jangan pergi. Aku membutuhkanmu." . . Selamat membaca, jangan lupa baca Bulan Juni, semoga seru ya ceritanya!👋