***
Di sisi lain, Kahi baru saja selesai menangis. Walau sebenarnya selang beberapa menit Ia menangis kembali. Namun selang beberapa menit juga Kahi menyeringai, merutuk dirinya. 'Untuk apa gue berharap lebih, huh?' Batin Kahi dalam hati.
Berkali-kali Kahi berpikir.
Apakah Ia masih pantas di sini? Atau Kahi harus menukar jiwanya dengan kembaran baik hatinya?
Suara perut Kahi yang kelaparan berbunyi. Kahi mendengus kesal, bisa-bisanya perut berteriak kelaparan.
Kriet...
"Kahi?" Kahi menoleh. Ternyata Naura, Ibu tirinya. Naura menatap Kahi cemas, melihat mata Kahi yang bengkak akibat menangis. "Kamu kenapa, sayang? Sini cerita sama ibu.." tanya Naura dengan hati-hati. Takut jika Kahi malah membentaknya. Tanpa diduga, Kahi memeluk Naura dengan erat. Tangisan Kahi terdengar kembali.
"Aku ga pantes ya buat hidup di sini?" Tanya Kahi. Naura tersentak. "Enggak kok. Kata siapa?"
"Kata Bunda. Kata Ayah. Kata teman-temanku juga. Harusnya Kahe hidup di sini, harusnya aku udah di atas sana." Kahi menangis. Ia kembali mengingat ucapan pahit Fatih.
Naura tidak menjawab, hanya mengelus rambutnya. Rasanya ia kecewa sekali kepada keluarga Kahi. Kahi dibuat sakit habis-habisan. Sekeras apapun Kahi menjelaskan bahwa ini bukan salahnya, tetap sia-sia. Naura ikut menangis.
Mengapa seperti ini? Mengapa? Dunia terkadang tak pernah adil kepada anak kecil.***
30 pesan Whatsapp dari Shakira
120 pesan Whatsapp dari IPA 1
20 panggilan tidak terjawab dari ShakiraShakira
Kahi, mau ikut perkemahan? Ikut ya?Kahi menclock ponselnya, tidak berniat menjawab pesan dari Shakira. Sedikit kecewa, tidak ada pesan dari Fatih. Fatih pasti benci gue.
Kahi segera meraih tasnya dan siap berangkat ke sekolah.
"Kahi udah sarapan?"
Kahi menoleh. Oh ternyata Naura. "Ya." Kahi pun beranjak dari kamarnya.
Sesampainya di sekolah, Kahi sudah melihat Shakira duduk di bangku Kahi. Kahi mengerutkan kening.
'Kenapa Fatih pindah tempat?' Tanyanya dalam hati. Perlahan-lahan hatinya terkikis. Ia merasa bersalah dengan ucapannya.
.
.
"Hai, Kahi. Udah baikan?" Tanya Shakira. Shakira membantu menyimpan tas Kahi. Kahi hanya mengangguk pelan. Ia melihat Fatih yang duduk di pojok bersama temannya, sedang tertawa renyah. Mengapa Ia larut dalam nangis sedangkan Fatih tertawa sekeras itu?
Shakira yang mengetahui Kahi sedang terpaku menatap Fatih pun mendengus kesal. "Gak guna lo liatin si Fatih. Cih, bocah tak bertanggung jawab." Kesal Shakira. Shakira memaksa mata Kahi melihat dirinya. "Lo bakal... ikut kemah kan?" Tanya Shakira. Kahi bimbang. Kalau dia tidak ikut.. aish Kahi benci rumah sepinya. Tetapi jika dia ikut.. bukankah akan ada Fatih selama perkemahan?
"Ikut yaaaa? Urusan cowo itu mah jangan dipikirin." Pinta Shakira dengan wajah memelas. Kahi pun mengangguk, mengiyakan jawaban Shakira.
"Wah serius? Yey makasih Kahii!" Shakira mencubit pipi Kahi dan meninggalkan Kahi dalam keadaan bingung.
Kebiasaan.***
Kringg!
Tak terasa bel istirahat berbunyi. Shakira yang masih dalam keadaan bahagia, menarik Kahi dengan paksa untuk menemaninya makan. Ahh, merepotkan. Masalahnya, Ia malas bertemu dengan Fatih. Entah apa yang akan terjadi nanti.
Kahi melamun, sehingga ia tidak sengaja menabrak seseorang.
Bruk!
"Sorry." Kahi segera memungut buku tersebut. "Santai aja."
Kahi terdiam. Ia tahu, siapa yang tadi ia tabrak. Ia, Fatih.
"Kok diam? Gue duluan ya. Makasih bukunya." Lelaki yang ia tabrak pun merenggut buku yang di bantu Kahi dan segera meninggalkan Kahi. Mata Kahi mulai memanas dan menitikkan air matanya, namun masih kuat menahan tangisan derasnya.
"Astagaaa Kahi! Ayo, ko diem!"
Teriak Shakira. Kahi tersentak kaget. Dengan cepat Kahi mengusap matanya, lalu menyusul Shakira. Sepertinya tadi Shakira berjalan terlalu cepat sehingga ia tidak sadar kejadian Kahi tadi. Syukurlah."Maaf, aku hanya ingin mengikuti keinginanmu."
***
Tararaangg!
Slow update yaaaa, maapin. Jangan lupa vote dan komen yaaa jangan sider plis:)
Jangan lupa baca Bulan Juni!
KAMU SEDANG MEMBACA
Need You
Teen Fiction"Semakin besar aku ingin melupakanmu, Semakin besar pula aku kesulitan melupakanmu." . . "Jangan pergi. Aku membutuhkanmu." . . Selamat membaca, jangan lupa baca Bulan Juni, semoga seru ya ceritanya!👋