Selamat membaca kembali yaa:)
Semoga nyambung ceritanya:v
.
.
Kini Kahi sudah masuk sekolah semenjak ia izin 2 minggu, ralat 1 minggu. Sisanya itu skorsing Kahi.
"Kahii astagaa lo pake overdosis segalaa" Kahi menoleh. Shakira, si bawelnya Kahi. "Lo gausah mikirin lagi yaa Kahiku, gue tau ko rasanya, rasa yang pernah lo rasain." Hibur Shakira. Kahi mengangguk. "Dan lo yaa pas gue jenguk lo masih koma arghhh" kesal Shakira. Kahi terkekeh mendengar segala ocehan Shakira yang tidak berfaedah itu.
"Oh iya si Rakha pindah ke kelas aksel lagi lho dan katanya hari ini juga ada murid baru. Gila banget kan?"
Kahi mulai menatap Shakira, menaikkan alisnya. Shakira paham itu kode Kahi bertanya.
Aish, pake kode segala:v
"Namanya Fatih Satya Syeardin Azreel Kadhentaro. Kayanya dia kakaknya Rakha. Karena Fatih keluarga Kadhentaro"
Jangan heran kenapa Shakira tahu hal ini, karena dia anak pemilik sekolah ini.
.
.
.
.
.
Kahi kini sedang berada di kelas, menatap seorang guru dan murid di sampingnya yang akan memperkenalkan diri, sebagaimana layaknya anak baru.
Kahi menatap anak baru, menatap bola matanya yang Kahi rasa bahwa ini bukan pertama kalinya ia bertemu dengan anak tersebut.
'Benarkah?' Batinnya. Tatapan Kahi berubah menjadi sendu.
"Perkenalkan nama saya Fatih Satya Syeardina Azreel."ucap Fatih. Kahi menatapnya cukup lama, begitu juga Fatih yang sadar bahwa sejak awal Kahi menatap bola matanya. Shakira yang berada di depan bangkunya, menatap Kahi dengan penuh heran. Tumben, batin Shakira. Namun Shakira memilih diam daripada menanyakannya langsung.
"Baik, Fatih duduk di samping Kahieyang. Kahieyang angkat tanganmu!"
Kahi mengacungkan tangannya dengan malas. Akhirnya Fatih duduk di sampingnya.
"Oke, sekarang lanjut belajar Biologi ya."
Kahi pun mengeluarkan alat tulisnya. Ia sempat melirik Fatih, yang kini sedang dalam keadaan tidur. Mungkin karena ia tidak tahu pelajaran hari ini, pikirnya. Tak Kahi sadari, Fatih diam-diam melirik Kahi, dengan sudut bibirnya yang terangkat.
Kamu benar benar tidak ingat aku, Hiyang? Batin Fatih.
.
.
.
.
.
.
"Kahi, mau ikut ke kantin?" Ajak Shakira. Kahi menggeleng pelan. "Ohh baiklah, aku duluan ya! Dadah kahi kuuu!"
Kahi tidak menanggapi Shakira. Kahi mulai dalam keadaan siap tidur sambil mendengarkan lagu dari handhphonenya. Namun, ia mengurungkan niatnya itu, ketika Fatih menepuk pundak Kahi.
"Id line?" Kahi menoleh. Fatih menjulurkan tangannya.
Kahi pun dengan malas menuliskan id line nya di tangan besar Fatih.
Fatih masih dalam keadaan bingung.
'Kahi berubah se drastis itu? Ada apa?' Batinnya.
"Satya, gue harap lo masih inget gue"
Batin Kahi. Hati Kahi mulai menangis, mengingatnya telah baik hati kepada Kahi, mulai ketika Ia bertemu di gedung kosong karena mereka sama sama korban diculik, ketika ia dan Fatih sama sama sakit.
Ting! Notifikasi handphone Kahi berbunyi.Fatihsatya
Addback y.Kahi meng-add kembali.
"Kenapa cuma di read?" Tanya Fatih dengan polos.
Kahi memutar bola matanya dengan malas. "Orangnya di sini."
Fatih menggaruk lehernya yang tidak gatal, malu. Kahi lagi lagi menatap manik mata Fatih. Ia meyakinkan dia- Itu Satya.
"Satya.." lirih Kahi.
Fatih tersentak. "Lo ngomong apa?"
Kahi terkejut ketika Fatih mendengarkan ucapannya yang sangat pelan , "Gak kok."
Kahi mulai memainkan handphonennya, berusaha melupakan hal tadi.
'Kahii di simpan di mana mukanya kalo dia bukan Satyaa?' Batin Kahi.
'Gue yakin lo ingat, Hiyang' batin Fatih.
.
.
.
Penasaran ga kalian? Enggak ya? Gapapa aku setrong ko:v wkwkwk
Makasih yaa bagi yg udah baca,
Jangan lupa vote+komennya!❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Need You
Teen Fiction"Semakin besar aku ingin melupakanmu, Semakin besar pula aku kesulitan melupakanmu." . . "Jangan pergi. Aku membutuhkanmu." . . Selamat membaca, jangan lupa baca Bulan Juni, semoga seru ya ceritanya!👋