Halu, halu bandung. Aku mau tanya dong. Boleh ya? 😁
Kalian butuh cast gak? Atau nggak perlu?
Selama ini, aku keknya belum pernah menggunakannya juga. Kasih saran ya, tengkiuu 😍
Ok, selamat membaca 😘
Bab ini dipersembahkan untuk pecintai Kai 😂
Kai : Terima kasih atas dukungan kalian
🌸🌸
Xian berbaring di ranjang menatap ke langit atapnya. Pemikirannya benar-benar kacau.
Tidak Kai, tidak Bian. Keduanya mendadak berubah. Dirinya yang sebenarnya cuma ingin baik-baik bekerja.
Tapi, tampaknya sekarang ia harus memilih di antara keduanya. Dan itu yang membuatnya sulit.
Kedua kelopak matanya semakin lama semakin berat. Hingga alam bawah sadar yang menjemputnya.
🌸🌸
Bian menantikan laki-laki yang tidak terlalu tinggi itu keluar dari rumah sewaan sederhananya.
Diliriknya alorji yang ada di pergelangan tangannya. Tak perlu sampai dua menit, sosok batang hidung yang ditunggu-tunggu akhirnya muncul dengan kemeja lengan panjang berwarna kuning.
"Xi!" panggil Bian seraya melambai-lambai tangannya.
Yang dipanggil itu melebarkan kedua kelopak matanya. Xian berjalan mendekat ke arah Bian.
"Kenapa kamu pagi-pagi ke sini?" tanya Xian tak percaya.
Bian terkekeh. "Kenapa? Tentu saja menjemputmu. Kalau ingin mendengar alasan yang lain ... Aku ingin melihatmu."
Xian tak bersuara. Ia membukakan pintu mobil laki-laki itu dan masuk ke dalam. Ia masih belum tahu jelas dengan perasaannya sendiri.
🌸🌸
"Xi, bisakah kamu memberiku segelas ko—uhuk! Uhuk!"
Xian mendekat ke arah Kai. "Apa kamu baik-baik saja?"
Kai menganggukkan kepalanya dengan lemas. Lagi-lagi rasa gatal pada tenggorokannya itu menyerangnya yang membuatnya kembali batuk.
Xian melihat wajah Kai yang memucat. Ia menempelkan punggung tangannya ke jidat laki-laki itu. Panas.
"Kai, kamu demam."
Kai menurunkan tangan Xian, kemudian menarik pria lebih mungilnya itu ke dalam pelukannya.
"Iya ... Aku demam cinta," bisik Kai tepat di telinga Xian.
Deg! Deg! Deg!
Pukulan ringan di hatinya itu sangat terasa. Aliran hangat pelan-pelan mengelubunginya.
"K-kai! Kamu jangan bercanda!" seru Xian pelan.
"Apa wajahku terlihat seperti sedang bercanda?" tanya Kai lemas.
"Kamu demam, aku akan membawamu ke rumah sakit." Xian mengalihkan topik pembicaraanya berniat untuk menghindari pertanyaan laki-laki tersebut.
🌸🌸
"Gimana demamnya, Dok?" tanya Xian pada dokter yang tampaknya masih muda.
"Demamnya sampai 40.5 derajat. Dia seharusnya istirahat, bukannya bekerja." Dokter itu berkata sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.
Xian menganggukkan kepalanya menyetujui perkataan Dokter itu. "Baiklah, terima kasih."
Dokter itu memanggut sekilas kepalanya kemudian beranjak pergi. Xian menghela napas lega, lalu masuk ke dalam ruang inap Kai.
Laki-laki itu tampak tertidur pulas, hingga tidak menyadari kalau Xian masuk ke dalam.
"Bukan anak kecil lagi, kalau sakit nggak bisakah kamu beritahu? Benar-benar bikin orang khawatir saja." Xian menggerutu kesal.
Kedua pupil mata Kai mendadak terbuka. Kepalanya menoleh ke arah sisi kiri di mana Xian itu berada. Xian terkejut melihat Kai bangun, dengan gugup ia menundukkan kepalanya.
"Kamu mengkhawatirkan aku?" tanya Kai dengan senyum di wajahnya.
"Kamu atasanku ... Gimana aku- aku tidak khawatir."
Kai melihat rona merah di kedua pipi Xian. Sontak, tangan Kai yang lebih besar itu menarik pergelengan tangan Xian. Membuat jarak keduanya sangatlah minim.
Napas deru keduanya saling terbentur mengenai wajah mereka. Kai mendorong belakang kepala Xian membuat bibir mereka menyatu.
Kedua bola mata Xian perlahan terkuak lebar, tidak percaya dengan apa yang Kai lakukan. Dan Kai hanya menikmati ciuman mereka.
Mata Kai lambat laun tertutup sempurna. Xian tidak memberontak, ia akhirnya menyusul membekapkan kedua matanya.
Bibir Kai mulai bergerak kala tidak mendapatkan penolakan dari Xian. Ciuman pun berganti dengan lumatan.
Dengan sekali gerakan, Kai yang tengah berbaring menukarkan posisinya dengan Xian.
"Xi, aku ingin yang lebih." Kai berdesis pelan di depan wajah Xian.
🌸🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be With You
Romance⇥ Sequel dari Until I Meet You ⇤ Sebelum membaca cerita ini, silakan pergi ke cerita pertamanya dulu ya. Jika takut kebingungan, hehe.