Akhirnya

5.9K 322 12
                                        

Hinata Hyuuga tidak pernah menyangka kalau perasaan cinta dan mimpinya untuk bersama dengan Naruto akan tercapai. Baginya Naruto adalah mimpi yang sangat susah untuk ia raih. Tapi, karena pertemuan singkatnya dengan sang Nyonya Kushina Namikaze membawanya pada mimpi itu.

Akhirnya, ia bisa bersama dengan cintanya.

***

Sekarang namaku bukan lagi Hinata Hyuuga. Tanggung jawab keluarga Hyuuga terhadapku sudah beralih, sekarang aku adalah bagian dari keluarga Namikaze.

Hinata Namikaze, istri dari sang pewaris tahta kepemimpinan di keluarga besar Namikaze. Naruto Namikaze.

Satu jam yang lalu, sumpah kami dihadapan Tuhan dan didengar para tamu sudah diikrarkan. Dan kami resmi sebagai pasangan suami istri.

Sangat membahagiakan, setidaknya itu yang aku rasakan, si mempelai wanita. Aku tersenyum menatap wajah tegas suami yang berdiri kokoh disampingku.

Sejujurnya aku tidak tahu bagaimana perasaan Naruto terhadapku, dan apa yang membuat Naruto akhirnya menyetujui permintaan sang Ibu untuk menikah denganku.

Sekitar tiga bulan lalu, aku mengantar Ibu pergi ke pesta reuni sekolahnya dulu. Disanalah aku dikenalkan dengan teman-teman Ibu, termasuk Kushina Namikaze. Dan entah bagaimana ceritanya sang Nyonya Namikaze menaruh minat yang besar terhadap diriku, beberapa kali Kushina berkunjung ke kediaman Hyuuga.

Aku cukup terkejut awalnya karena kesamaan nama Namikaze pada Kushina dan mantan pacarku saat kuliah dulu. Naruto.

Dan saat dipertemuan kesekian diriku dengan Kushina, aku bertemu dengan anak laki-laki wanita itu. Dan ternyata memang Naruto lah anak yang sering diceritakan Kushina padaku.

Aku masih ingat bagaimana tanggapan pertama Naruto saat melihatku. Laki-laki itu memang terlihat terkejut pada awalnya, tapi kemudian tatapannya menusuk tajam kearahku. Matanya seperti menilai penampilan diriku dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Aku juga ingat sekali, saat itu aku mengenakan dress ketat tanpa lengan yang panjangnya hanya setengah paha. Make up yang terlihat sedikit tebal dengan rambut panjang tergerai. Nyonya Kushina selalu memuji bagaimana caraku berpakaian dan bersolek.

"Hinata, kau selalu terlihat cantik, seksi dan berkelas. Aku gemas sekali melihat penampilanmu" itu yang selalu dikatakan Nyonya Kushina saat melihatku. Itulah sebabnya aku selalu suka memaksimalkan penampilan saat ingin bertemu dengan Kushina.

Tapi sepertinya penilaian Kushina bertolak belakang dengan putranya itu. Tatapan Naruto seperti akan mengulitiku, ia terus memperhatikan aku dengan tajamnya. Beruntung keceriaan seorang Kushina Namikaze mampu mengalihkan perhatianku.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, aku dan Naruto memang pernah menjalin hubungan dulu. Hubungan kami hanya bertahan sekitar dua bulan. Aku yang memilih untuk melepasnya dan pergi darinya.

Mungkin aku bodoh karena melepaskan dia saat aku merasa terlalu mencintai dia, tapi aku melakukan itu bukan tanpa alasan. Seperti halnya orang lain yang ingin melihat orang yang dicintainya bahagia, begitupula denganku. Aku tahu, Naruto tidak bahagia bersamaku. Senyum canggungnya, sorot terpaksa yang dipancarkan dari matanya saat bersamaku membuatku yakin untuk melepaskannya.

"Jangan melamun, masih banyak tamu yang harus kau hargai kedatangannya kesini. Jangan membuatku malu"

Suara dingin itu membuatku sadar dan menoleh kearahnya, tapi tatapannya masih lurus ke depan, memperhatikan tamu-tamu yang ramai di pernikahan kami ini.

Sedikit penyesalan timbul dihatiku, kenapa aku harus bersikap egois sekali lagi terhadap dirinya. Jelas sekali kalau semuanya tidak akan pernah berubah, keengganan dan keterpaksaan itu masih terlihat jelas dimatanya.

ALL ABOUT YOU & METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang