ALL ABOUT YOU & ME

Lebih dari Egoku

Sulit bagiku
Menghadapi kamu
Tapi ku tak kan menyerah
Kau layak ku perjuangkan

Aku menunggu dengan sabar dirinya didalam cafe ini. Loyal Cafe tempat favoritnya, dan aku sengaja mengajaknya kesini.

Sudah hampir 30 menit aku menunggu, dan ia belum juga muncul. Tapi aku akan tetap menunggunya, karena inilah kesempatanku untuk mengungkapkan apa yang ada dihatiku. Perasaanku untuknya, yang sudah ku alami dari satu tahun lalu.

Aku gugup tentu saja, ketakutanku akan penolakan sangat besar. Tapi keinginanku untuk bersama dia lebih besar dari rasa takut. Aku menginginkan dia, memperjuangkan dia untukku.

"Hinata, maaf aku terlambat. Shikamaru menahanku untuk menyelesaikan tumpukan kertas itu dulu" katanya dengan raut bersalah.

"Tidak apa-apa Naruto-kun. Aku belum lama kok disini, tadi juga aku terlambat dari jam janjian kita" aku mencoba memaklumi, dia tidak perlu tahu berapa lama aku menunggu. Aku sudah merasa sangat bahagia karena dia benar-benar datang.

Naruto Uzumaki, laki-laki itu. Yang begitu mudahnya menarik perhatianku tanpa melakukan apapun. Dia sahabat baik Sakura-chan, sepupu iparku. Kami berkenalan di pesta pernikahan Sakura-chan dan Sasuke-kun.

Aku menyukainya sejak pertama, suara tawanya, seringai jahilnya, cerita-cerita serunya saat bersama teman membuatku tak bisa berpaling darinya. Aku jatuh cinta.

"Apa yang ingin kau bicarakan Hinata? Aku penasaran sekali saat kau bilang ingin bicara serius padaku" Ia menegakkan punggungnya, dan menatap lurus padaku "Apa kau ingin mengatakan cinta padaku Hinata? Sasuke dan Sakura bilang kemungkinan besar begitu"

Aku menunduk malu mendengar pertanyaannya. Pasangan itu benar-benar tidak bisa menjaga rahasia. Bagaimana bisa mereka membocorkan rencanaku lebih dulu pada Naruto-kun.

"Hinata, kenapa diam?Tunggu, tunggu. Apa itu benar? kau ingin mengungapkan cinta?"

Aku mengangguk pelan, bukannya tidak yakin dengan perasaanku tapi aku malu sekali "Aku mencintaimu Naruto-kun, maukah kau jadi kekasihku?"

Aku melihatnya, raut wajahnya. Ia terdiam, memandangku dengan rahang mengeras tapi semenit kemudian ia tersenyum begitu hangat. Jujur saja, senyum seperti itu tidak pernah aku lihat darinya.

"Benarkah kau mencintaiku Hinata?" aku mengangguk yakin menjawab pertanyaannya "Sejak kapan?"

"Entahlah, mungkin sejak pertama kali kita berkenalan" aku tersenyum malu, dan Naruto kembali menatapku dan tersenyum.

"Baiklah, mari kita menjalin hubungan. Kita pacaran?" senyum jahilnya kembali muncul, dan tentu saja aku hanya mengangguk malu-malu lalu mencuri pandang kearahnya.

Perih bagiku
Menahan marahku
Tapi ku akan lakukan
Bahkan lebih dari itu

Ingatanku melayang ke sekitar lima bulan lalu, saat pertama kali aku menyatakan cinta untuknya. Pernyataan cinta yang akhirnya aku pertanyakan hari ini.

Apa yang dirasakannya saat itu?
Apa dia juga mencintaiku?
Seingatku, dia menyetujui begitu saja ajakanku untuk berpacaran. Tapi dia sama sekali tidak pernah mengatakan bagaimana perasaannya.