✔2 | Ayah ter-Absurd Sedunia

5.1K 398 52
                                    

Gue emang bukan orang baik. Tapi seenggaknya, gue gak pernah diajarin buat jadi orang jahat.
.
.
|Aksara ADAZ|

Lelaki 37 tahun itu terdiam sebentar, kala melihat tiga manusia yang terkapar di ruang tengah dengan wajah-wajah lusuh mereka.

Ia kemudian menaruh tas kerjanya di atas sofa, beserta jas hitam yang telah ia buka sejak di dalam mobil tadi.

Lelaki itu menggulung lengan kemeja yang ia kenakan hingga siku. Beberapa kali, ia menghela nafasnya, sembari memikirkan kira-kira apa yang telah terjadi.

"Loh Yah, udah pulang?"

Lelaki itu menoleh saat sebuah suara terdengar, di mana istrinya yang cantik nampak berjalan mendekat sembari membawa stoples camilan yang nampaknya baru saja diisi.

"Ini mereka pada kenapa?" tanyanya kepada sang istri.

Sang istri terlihat menggeleng pelan. "Gak kenapa-kenapa, Yah. Mereka cuma tidur doang. Kecapekan kayaknya, habis main," jawab sang istri sembari mencium punggung tangan suaminya.

Sebelah alis pria itu naik ke atas. "Main apaan sampe ketiduran kayak gembel gitu?"

Sang istri tertawa pelan, sembari meletakkan stoples camilan yang ia bawa ke atas meja. "Main gunting batu kertas, Yah," jawabnya.

"Ampun deh!" ujarnya lelah sembari menepuk dahinya sekali. "Masih zaman aja mainan gunting batu kertas?"

"Ya masihlah Yah," jawab sang istri.

"Faedahnya apaan coba?"

Sang istri mengangkat bahunya tanda tak mengerti, sembari membawa tas kerja beserta jas milik suaminya. "Mau langsung mandi, apa makan dulu?" tanyanya.

"Mandi dulu deh, habis itu mau ngajakin anak-anak main."

Sang istri menatap suaminya dengan tatapan tajam. "Kamu mau ngapain lagi? Anaknya lagi pada tidur, juga. Jangan gangguin ah. Kasihan."

Lelaki itu tersenyum miring. "Iya-iya, enggak kok," ujarnya sembari melangkahkan kaki menuju kamarnya. "Susu dingin ya Ma, banyakin es-nya," pinta lelaki itu.

"Iya," jawab sang istri.

"Punya kamu tapi."

Tatapan tajam siap membunuh, ia dapatkan. Membuatnya langsung cengengesan tak jelas. "Maksud Ayah, buat nanti malem Ma, 'kan mumpung malem Jum'at."

"Mau ini?" Sebuah bogeman diberikan oleh sang istri.

"E—eh, gak jadi. Gak jadi." Secepat kilat, ia segera berlari memasuki kamarnya.

Wanita itu mendesah pelan. "Untung gue sayang sama lu. Kalo enggak, dah gue mutilasi itu junior!" gerutunya.

"Aku dengar lho, Sayang!" teriak suaminya dari dalam kamar.

"Bodo amat!" balasnya sambil terkekeh. Sebenarnya dia malu, sih. Tapi ya bagaimana lagi?

****

"As-sholaatu khoirumminan-naum"

Aksa menggosok telinganya yang tiba-tiba saja terasa gatal, seperti ada sebuah bisikan gaib.

"Sesungguhnya, salat itu lebih baik daripada tidur."

Giliran Alden yang menggosok telinganya. Masih dalam keadaan tertidur, pemuda itu mengubah posisinya sedikit. Entahlah, mungkin karena terganggu akan bisikan-bisikan halus yang ia dengar tadi.

"Maka celakalah orang yang salat."

Arsen mengrenyit dalam tidurnya, saat sebuah bisikan gaib terdengar. Pemuda itu bergerak sedikit saja dari posisi ternyamannya.

✔4+1 PRINCE-SS (JOYLADA: Winka choi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang