Gadis manis yang sedang melihat pantulan dirinya di kaca,kini umurnya sudah menginjak 14 tahun.Arista Maryam Fauziah,sebut saja dia Aris...yah mungkin terdengar seperti nama laki-laki,tetapi memang itu panggilan teman2nya pada dirinya.
Kecuali hanya orang terdekatnya saja yang memanggilnya Maryam seperti Abi,Umi,adiknya,kakak laki-laki nya,dan...
Ah iya,ia jadi teringat dengan sahabatnya ketika SD,dia seorang anak laki-laki yang paling dekat dengannya.Seketika senyumnya mengembang saat mengingat semua itu
Flasback on
"Maryam"
Maryam berbalik mencari suara yang memanggilnya itu,lalu ia temukan anak laki-laki menghampirinya dan ia di perkirakan berumur 6 tahunan atau kelas satu SD,sebaya dengan Maryam.
"Ihhh,jangan panggil aku Maryam,panggil aku Aris! Kan aku udah bilang, itu cuma khusus buat Mama,Papa,Kakak,sama Adik aku aja!! Ucap Maryam sambil memajukan bibirnya beberapa senti
"Suka-suka aku lah!! Lagian nama kok Aris itu kan buat Laki-laki!! Hahahah"Arnan tertawa meledeknya
Ya.Muhammad Arnan al kahf namanya salah satu siswa pintar di sekolah
"Gak bisa!! Kan kamu bukan siapa-siapa aku,kamu cuma temen biasa!" Ucap Maryam dengan memasang muka kesal
"Gak apa-apa,kalau itu panggilan khusus,berarti aku juga teman khusus buat kamu" Ucap Arnan sambil tersenyum
"Ya udah deh terserah kamu,aku capek ngomong sama kamu,tapi kamu loh yang terakhir manggil aku Maryam! Kalau yang lain gak boleh"
"Iya deh gak akan ada lagi" Ucap Arnan sambil mengacungkan jempolnya
"Gimana kalau kita jadi sahabat,katanya kamu temen khusus,sekalian aja kita jadi sahabat" Ucap Aris sambil mengangkat jari kelingkingnya
"Ok,kita sahabat,dan aku janji akan jadi sahabat yaaangg baik" Ucap Arnan sambil mengaitkan jari kelingkingnya dengan Aris lalu mereka tertawa bersama
"Maryam kamu ternyata pintar juga ya" ucapnya kembali
Saat itu mereka telah menyelesaikan ulangan Matematika,dan kebetulan mereka duduk berdampingan untuk yang kesekian kalinya,karna nama mereka yang berdempet.Ketika Arnan kesulitan mengerjakan soal,ia memutuskan untuk bertanya kepada Maryam disampingnya.
Jadi akhirnya mereka saling berbater nomer yang sulit"Iya alhamdulillha hehe...eh tapi kamu juga pinter kok nan"ucap Maryam yang tak lain adalah Aris,sambil tersenyum ke arah Arnan
"Ya udah deh kalau gitu kita sama-sama pintar,dan terima kasih ya karna kamu telah membantu aku" ucap Arnan sambil melihatkan senyum manisnya,dan deretan giginya.
👫👫👫👫👫
Persahabatan mereka semakin dekat,hingga mereka naik kelas 2,dan peringkat 1 di raih oleh Maryam sedangkan peringkat 2 di raih Arnan,semenjak kelas 2 mereka memilih belajar bersama saat kelas sepi, agar nantinya ketika ujian mereka tidak bekerja sama lagi,tapi ya namanya anak-anak masih saja kalau kesusahan ingin tau😅,mereka saling sharing dan berbagi cerita,entah mengapa 2 sahabat kecil itu memang pintar dan bisa berdiskusi,kemana-mana pun tak jarang mereka bersama.
Saat kelas 3 persahabatan mereka semakin dekat,walau mereka suka bertengkar ringan,tetapi itu malah membuat keduanya semakin nyaman dan saling mengerti, mereka juga selalu mendapat ranking yang berurutan walau bergantian,namun itu tidak membuat mereka saling iri tetapi malah semakin dekat,bahkan mereka bisa di bilang seperti kakak adek, selain itu Arnan juga anak yang soleh,meskipun memiliki umur yang terbilang masih anak-anak tetapi pada ibadah ia nomer satukan.Dan begitupun Arista ia juga di didik oleh keluarga yang mengerti agama,jadi mereka lebih nyambung dan satu pikiran saat berbincang,dan hal itu membuat Arista nyaman dengan sahabatnya Arnan,menurutnya ia lebih baik bersahabat dengan anak laki-laki daripada perempuan karna menurutnya Arnan lebih mengerti dirinya,tetapi itu bukan berarti ia tidak mempunyai teman perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Sahabat?
Teen FictionSahabat itu orang yang mengerti kita, ketika telah sangat dekat, rasa nyaman mulai muncul. Lalu apa salah saat sesorang remaja mempunyai rasa untuk sahabatnya sendiri? Namun mirisnya dia malah menjauh, entah apa salahnya. Terlebih sahabatnya yang la...