12). SMA💐

10 2 0
                                    

💐Jika aku tidak bisa mendapat banyak kebahagiaan di masa putih biru, mungkin aku akan mendapatkannya di masa putih abu. Kini ataupun nanti💐

                          Arista POV

Ini hari pertamaku bersekolah di SMA Al ikhlas, aku harap aku akan lebih banyak mendapat pengalaman dan kebahagiaan dalam mencari jati diriku. Semoga semuanya bisa berjalan dengan baik selama tiga tahun kedepan seperti yang kuharapkan, aku akan membuang jauh-jauh perasaanku padanya, karna hidup bukan soal perasaan, namun bagaimana kita akan menghadapi realita yang nyatanya tidak selalu menyenangkan.

Aku mulai mengedarkan pandanganku, ku tengok kanan kiriku, banyak murid baru maupun kakak kelas yang berkeliaran disini, tak lama aku pun menyunggingkan senyumku.

I like it! Aku sangat suka sekolah ini. Pemandangan yang begitu asri dan sekolahnya pun cukup luas. Apalagi sekolah ini bernuansa islami,di setiap koridor yang aku lewati, banyak terdapat poster-poster islami, yang bertuliskan kata-kata dan gambar yang memotivasi, kini aku, Nisa, dan Nafsah sedang mencari mading yang terdapat pengumuman pembagian kelas.

Dan ternyata kita bertiga satu kelas,mungkin emang dari lahir aku dan Nisa selalu ditakdirin bersama kali ya. Dan hebatnya Nafsah pun dapat satu kelas dengan kami, di kelas X Ipa 1. Kita berjalan menyusuri koridor setelah tadi menaiki tangga,dan akhirnya kelas yang kita cari pun sudah terlihat.

Aku pun masuk dan aku lihat belum banyak siswa siswi yang masuk di kelas ini,seperti biasa aku duduk dengan Nisa di bangku terdepan barisan kedua,dan Nafsah di barisan ke tiga di sampingku,sayangnya Nafsah belum mendapatkan teman sebangku.

Lima menit, sepuluh menit kemudian, bel pun sudah terdengar. Anak-anak di kelas pun sepertinya  sudah masuk semua,aku pun melihat satu persatu teman-teman baruku, aku harap aku akan cepat akrab dengan mereka, tapi tunggu aku melihat dari arah pintu kelas ada tiga orang anak laki-laki yang sangat aku kenal, Fernan,Firman,dan Ahman!!. Apa ini? Kenapa mereka semua bisa ada di sekolah ini dan terlebih masuk kelas ini? Ini aneh! Ternyata bukan aku saja yang penasaran, Nisa pun merasa demikian karna ia sangat penasaran akhirnya ia langsung bertanya pada Ahman

"K..ka...kalian kok sekolah disini?" Tanya Nisa pada mereka,apakah kebetulan selalu terulang?,atau memang telah direncanakan? Kenapa teman SMP ku banyak yang satu sekolah,satu kelas lagi!

"Emang kenapa? Ini kan bukan sekolah nenek moyang lu kan?"

"Yehhh,orang nanya,siapa juga yang ngaku-ngaku ini sekolahan aku"

"Eh denger, emang kita tuh punya rencana sekolah disini, kita tuh mau insaf, pengen mondok disini"

"Oooohhhh,insaafff?"

"Terus kok kalian bertiga, satu geng bisa satu kelas gini sih?" Tanya Nisa kembali,sepertinya keponya sedang tinggi

"Kepo lu"

"Kan kita punya Fernan,iya gak nan?" Sahut Firman yang aku tak tau maksudnya apa

"Maksudnya?" Alis Nisa bertaut sama seperti aku yang terbingung

"Yaelahh,udahlah man jangan diladenin tuh keponya,ngelunjak!" Ucap Ahman,yang kini membuat Nisa kesal dan mengakhiri pembicaraan dengan ketiganya.

Dan apa kalian tahu? anak-anak yang satu kamar denganku pun Shafa dan Tya, mereka satu kelas denganku dan duduk di belakangku. Kebetulan kah ini? Entahlah aku sendiri pun tak tau, tapi aku sangat bersyukur tentunya. Kita banyak mengobrol sebelum bel masuk,dan tentunya kita juga sudah lebih dekat.

Cinta Untuk Sahabat?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang