11). Pondok Pesantren🏘

13 2 0
                                    

🌹Aku akan mencoba untuk berealita di kehidupanku yang baru,tanpa harus berekspetasi tentang dirimu🌹
~Arista Maryam Fauziah~

"Maryaaamm...ayo nak! Kita bisa telat nanti"

"Iya mi sebentar,Maryam lagi cari sesuatu" Maryam kini tengah mencari sesuatu di kamarnya,tanpa menghiraukan uminya berteriak-teriak sejak tadi.

"Ini dia!" Maryam melega,apa yang ia cari akhirnya sudah di dapatkan. Ia pun langsung keluar kamar dan menghampiri uminya.

"Ayo mi,aku udah siap!" ucap Maryam

"Ya udah ayo,itu Abi sama Annisa dan umi abinya udah nungguin di luar udah nunggu dari tadi di mobil"

Mereka pun segera berangkat,Arista dan Annisa diduk di belakang dengan uminya.

Di perjalanan Arista hanya diam dan menatap gantungan tas berbentuk kuda poni dan buku harian kecil miliknya. Kedua benda itu yang sejak tadi dicarinya di kamar,Aris berfikir untuk membawa buku hariannya, karena dia sudah lama tak berkutat dengan buku kesayangannya itu. Dan gantungan itu,adalah pemberian dari Arnan,yah memang hadiah dan kenangan dari Arnan cukup banyak,tetapi hadiah-hadiah itu tidak semuanya dibeli,kebanyakan karya Arnan sendiri, dan gantungan itu salah satunya. Tadinya Aris akan membuangnya,namun ia urungkan karena sangat menyukai benda itu,tetapi bukan karna benda tersebut dari Arnan melainkan karna dia suka dengan barang itu entah kenapa dari semua barang yang ia miliki, gantungan yang terbuat dari bahan kain panel itu yang paling ia sukai,menurutnya melupakan tidak harus membuang barang-barang yang pernah Arnan berikan kan? Karna benda itu bisa memikat hatinya untuk tidak membuangnya, Arista tidak cukup rela untuk membuangnya.

"Kamu daritadi tuh nyari itu Ris?" Tanya Annisa tiba-tiba

"Iya"

"Masih ada aja tuh gantungan,masih bagus lagi" Ucap Nisa

"Hmm"

"Kayaknya aku jarang liat itu gantungan"

"Sempet ilang dan aku lupa naro dimana,terus waktu itu udah pernah ketemu,eh pas tadi aku lupa lagi"

"Pikun" Celetuk Nisa

"Enak aja!" Ucap Aris tak terima

"Kamu masih nyimpen barang-barang Arnan ?" Sahut umi mengikuti obrolan Aris dan Nisa

"Eh,emm..iya mi,tapi yang dibawa cuma ini doang kok,karna gak tau kenapa aku suka banget sama ini,walaupun boneka yang di kamer aku pada bagus,aku tetep suka gantungan ini" Sahut Aris

"Iyalahh..orang dari Arnan!" Timpal Nisa mengikuti

"Bukan karna itu,aku tuh lebih suka yang sederhana" Balas Aris

"Udah-udah...nak,yang kamu lakukan itu bagus kok,kamu bisa menjaga barang pemberian sesorang,terus kalau boneka-boneka di kamer kamu gimana?" Tanya umi

"Kasih aja ke anak yatim yang dari Arnan,soalnya pada gak bagus"

"Ekhemm .bener nihhh?"Tanya Nisa menggoda

"Hm."

Tak terasa perjalanan sekitar dua jam telah dilalui dengan obrolan

Cinta Untuk Sahabat?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang