4). PONPES atau SMA?

14 9 2
                                    

💐Ridha orang tua itu penting,jadi apapun pilihan kita untuk masa depan sertai lah dengan ridha orangtuamu💐

"Aris kamu mau ngelanjutin SMA kemana nanti?" Tanya Nisa kepada Aris yang disebelahnya.

Sekarang mereka sedang perjalanan pulang sekolah ke rumah dan Nisa ikut bersama mereka bukan lagi hal yang tak biasa,karna mereka sudah seperti saudara.

"Gak tau Nis,aku juga bingung" Ucapnya sambil memanyunkan bibirnya beberapa senti

"Rencananya, Maryam mau umi masukin ponpes Nis! Biar jadi anak yang sholehah" Ucap umi ikut berbicara

"Ponpes?" Ucap mereka serentak

"Iya ponpes! Pokoknya nanti kamu disana banyak pengalaman dan pelajaran agama yang belum kamu tahu,gak nyesel deh pokoknya" Ucap umi antusias

"Yah mii,bukannya Maryam gak mau mempelajari ilmu agama,tapi rasanya Maryam agak belum siap ninggalin Abi,Umi,sama Affan" Ucap Aris sambil memelas

"Gak pokoknya keputusan Umi udah bulat" Ucap umi menegaskan

"Tapi mi nanti Annisa juga gak ada temennya, kan kita bagai sendal jepit" bujuk Aris

Uminya terkekeh "Ya kan gampang,Nisa tinggal ikut ke ponpes ajah bareng kamu biar bisa belajar bareng"

Nisa yang mendengar percakapan keduanya hanya bisa geleng-geleng,menurutnya mereka berdua sama saja, kalau ngomong gampang banget dan selalu keukeuh sama sesuatu yang diinginkan.

"Nisa emang kamu mau ke ponpes?" Tanya Aris sambil mengkode supaya Nisa mau mendukungnya

"Aku sih mau-mau aja tapi aku juga harus ada persetujuan dari orang tua,kan ridha Allah ridha orang tua.

"Ya udah itu mah gampang,nanti umi yang bicara sama Mamah kamu Nis" Ucap umi Aris yang tak mau kalah

"Tapii mi Maryam belum siap" Ucap Aris sambil memasang wajah kesal

"Udah Maryam, nanti juga kamu siap kok,fikirkan semuanya, pertimbangkan kelebihan dan kekurangan antara ponpes dan SMA.Karna umi dan abi pingin yang terbaik buat masa remaja kamu"

Arista tak berniat menjawab ucapan uminya,entah apa yang sedang di pikirkannya "Udah-udah jangan cemberut gituh,umi ada kejutan buat kamu Maryam" Ucap umi Nur dengan lembut sambil terkekeh kecil melihat putrinya.

🦄🦄🦄🦄

"Assalamualikum" Ucap umi dan Aris yang sudah sampai rumah

"Waalaikumsalam" Ucap dua orang laki-laki di ruang tamu yang sedang menonton tv sambil melihat ke arah pintu.

"Kak Artha!" Ucap Aris kegirangan sambil berhambur memeluk kakak tersayangnya

Ya.namanya adalah Artha Shabillul Umar,ia adalah kakak yang menyayangi kedua adiknya,tetapi ia tidak begitu menunjukkannya secara langsung,terkadang kedekatannya adalah dengan menggoda adiknya atau mengejeknya sampai mereka bertengkar tak jelas,tetapi itu malah membuat kedekatan diantara mereka, Artha juga sebelumnya anak yang memiki pergaulan zaman now atau bisa di bilang dulunya sebelum menjadi santri ia agak badboy dan gaya bicara nya pun masih tak terlepas dari kata-kata gaul,tetapi setelah pesantren sifat pemalas,arogan,membantah,dan nakal nya mulai menghilang karna ia sadar itu semua tidak baik, yah tapi gaya bicaranya yang susah untuk hilang dia juga sebenarnya gak terlalu agamis juga sih,tapi Kak Artha itu pintar sama seperti Aristha,hafalan quran nya pun sudah banyak,hanya saja sifatnya itu dia menjadi kakak yang menyebalkan bagi Aristha.Sebenarnya di balik kakaknya yang selalu membuat Arista kesal, juga ada sifat tegas dan bijaksana dalam seorang Artha.

Cinta Untuk Sahabat?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang