Why Imagine You??

2.8K 147 38
                                    

James terhenyak mendengar suara Nadine yang berteriak dari dalam kamar. Dengan cepat ia bangkit dari bathtub dan menyambar bathrobe, mengenakannya, kemudian berlari keluar toilet menuju kamar.

James membulatkan matanya melihat Nadine sedang duduk menyandar dan menangis dengan bahu yang berguncang dan wajahnya yang ditutup dengan kedua tangannya. James pun langsung menghampirinya dan duduk tepat di hadapannya.

"Nadz......."

"No!!!" Nadine kembali menjerit. Ia menarik selimut yang menutupi tubuhnya lebih keatas hingga hampir menutupi seluruh tubuhnya tak bercela.

James menghela nafas panjang. Nadine pasti sedang salah paham, pikirnya.

"What happen with you?" tanya James dan Nadine masih tampak syok.

"Apa..... Apa kita......."

"Tidak ada apa-apa. Gak ada yang terjadi diantara kita semalam," jawab James namun pikiran Nadine melayang mencoba mengingat kejadian terakhir dimana akhirnya ia hilang kesadaran.

"Semalam..... Aku dan Kiana mengobrol. Lalu......... Kenapa sekarang aku ada disini dengan keadaan seperti ini?" tanya Nadine seolah kembali terisak.

"Sebaiknya kau tenang dulu. Kalau kau mau tahu apa yang terjadi, semalam kau meminum orange juice yang seharusnya menjadi milik Kiana. Sam telah mencampur sesuatu di minuman itu dan imbasnya terkena padamu," jelas James membuat Nadine dengan susah payah mencerna ucapannya.

"Dan setelahnya........."

"Setelahnya...... Kau bisa lihat disini. Aku merekamnya," James menyerahkan ponselnya pada Nadine. Belum sempat Nadine kembali angkat bicara, James sudah berlalu dari hadapannya dan pergi dari kamar, meninggalkan Nadine sendirian tanpa penjelasan apapun.

"Kalaupun memang semalam terjadi sesuatu diantara kami, Haruskah aku marah? Bagaimana jika ia menjawab jika aku ini istrinya? Aku ini haknya? Miliknya? Apa aku masih berhak marah?" gumam batin Nadine namun pada akhirnya ia mencoba dengan sekuat tenaga untuk tegar menyaksikan apa yang telah terjadi lewat layar ponsel milik James.

.
.
.

"Sialan!! Gara-gara ulah Sam, aku harus berendam semalaman di dalam bathtub!" gerutu James sambil mengunyah sepotong sandwich dan menyesap secangkir cokelat hangat.

"Morning, James. Bagaimana tidurmu? Mimpi indah? Aku sudah siap mengantarmu ke kantor sesuai pesan mister Malcolm," terdengar suara Bret dari arah belakang tempat James duduk saat ini, membuat James menghentikan kunyahannya.

"Astaga!!! Aku lupa!! Aku harus ke kantor pagi ini," James menepuk jidatnya sendiri membuat Bret setengah berlari mendekat kearah James.

"James, are you okay? Kok bisa kamu lupa? Heeemhh.... Gini nih kalau sudah keenakan. Lupa kalau masih punya tugas negara," ucap Bret membuat James menatap tajam ke arahnya.

"Keenakan? Maksudnya?"

"Ya.... Itu..... Kan semalem ada yang salah sasaran minum obat," jawab Bret sambil tersenyum.

"Enak apanya! Aku kalah sebelum bertempur!" ucap James sambil bangkit dan berniat kembali ke kamar untuk bersiap pergi ke kantor.

"What? Kalah? Kok bisa? Oh, Nadine PMS ditengah-tengah pertarungan ya? Atau kau........ Oh no, James!! Jangan bilang kau.... Gak bisa main lama!!" cecar Bret masih mengikuti langkah James.

"Sekali lagi kamu ngebahas soal semalam, aku pastikan kulit putihmu itu berubah menjadi eksotis sekarang juga!!" peringat James dengan kesal.

"Bagaimana bisa?"

Conquer The PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang