I Hate U, But I Love U

2.2K 143 51
                                    

James turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Dilangkahkan kakinya selebar mungkin agar membawa dirinya segera sampai kedalam kediamannya. Matanya menatap ke sekeliling mansion mencari seseorang yang menjadi alasannya untuk kembali ke mansion sesegera mungkin.

"Love!!! Love!!!" James berteriak sambil kembali melebarkan langkahnya, menaiki anak tangga.

"Mister? Anda sudah pulang?" suara Caryl menghentikan langkah James.

"Caryl, dimana istriku? Dimana Nadine?" tanya James dengan raut wajah yang kusut.

"Oh.. Tadi Mrs.Nadine pamit pergi keluar setelah berbicara dengan seorang wanita yang mengaku sebagai teman dari Miss Lauren," jawab Caryl membuat dahi James berkerut.

"Teman? Wanita? Siapa namanya?" tanya James dengan wajah yang semakin bertambah kusut.

"Kalau tidak salah.... Dani.... Daniella. Ya!! Namanya Daniella," jawab Caryl membuat mata James membulat seketika.

"Shit!!! Mengapa kau membiarkan istriku pergi dan tidak memberitahuku? Bukankah tadi aku sudah berpesan padamu untuk menjaganya? Mengapa kau membiarkannya pergi?" James menaikkan nada suaranya, membuat Caryl menjadi sedikit ketakutan.

"Tidak mungkin saya melarang Mrs. Nadine untuk pergi. Dia istri anda. Lagipula, dia bilang hanya pergi sebentar," jawab Caryl sambil menunduk.

"Aaarrrggghhhhhh!!!!!" James menggeram kemudian kembali melangkah menaiki anak tangga secepat mungkin. Meninggalkan Caryl yang masih berdiri terdiam dengan wajah menunduk.

Braaaaaakkkkkk!!!!!

James membuka pintu kamarnya dengan kasar. Sambil memeriksa ke sekeliling kamar, ia berusaha menghubungi ponsel Nadine namun hasilnya nihil. Ponsel Nadine tidak dapat dihubungi.

"Love!!! Kau harus mempertanggungjawabkan perbuatanmu!! Kau sudah membohongiku dan daddy. Kau tidak bisa pergi begitu saja!!" gumam James dengan perasaan geram bercampur khawatir.

James menuju walk in closet dan memeriksa pakaian Nadine. Seluruh pakaian mahal nan mewah yang James berikan untuknya masih berjejer rapi disana. Begitupun tas dan sepatu-sepatu branded milik Nadine yang James siapkan untuknya, masih tersusun rapi di tempatnya. Bahkan Nadine nampaknya juga tidak membawa koper ataupun tas apapun. Satu-satunya yang tidak didapatkan James hanyalah, pakaian Nadine yang wanita itu kenakan saat pertama kali menginjakkan kakinya di kediaman James ini.

"Love, kamu dimana? Jangan bilang kalau kau kabur lagi.........." James mulai putus asa. Ia pun meluruhkan tubuhnya, duduk diatas permadani mahal yang menghias lantai kamarnya. Nadine pergi sebelum menjelaskan yang sebenarnya kepada James yang kini sedang dilanda kebingungan.

Srrreeeeekkkk!!!

Tiba-tiba James terperangah saat baru saja hendak menyandarkan kepalanya di pinggiran tempat tidurnya. Tanpa sengaja kepalanya menyentuh secarik kertas yang tergeletak di atas tempat tidur. Ia pun langsung menoleh dan meraih secarik kertas tersebut.

Dear Love,
Maafkan aku. Saat ini kau pasti sudah tahu yang sebenarnya tentang siapa diriku. Aku takut, love. Aku takut bertemu denganmu juga daddy. Beliau pasti sangat membenciku dan pasti tidak bisa menerima kebohonganku. Sebenarnya beberapa saat yang lalu, aku ingin menceritakan semuanya padamu. Mengatakan dengan jujur jika aku bukanlah putri dari uncle Danny dan Auntie Anne. Aku memiliki alasan melakukan hal itu, love. Tapi aku tak memiliki keberanian juga kesempatan untuk bicara hingga akhirnya mantan kekasihmu yang berwajah aneh itu yang membongkar semuanya. Tadi dia datang dan mengatakan jika ia sudah bercerita kepada Daddy. Dan mungkin saja, Daddy sekarang jatuh sakit karena mendengar kenyataan ini. Sekali lagi maafkan aku, love. Aku tidak punya keberanian bertemu denganmu lagi setelah kejadian ini. Apapun sikap yang akan kau ambil setelah ini, aku akan menerimanya dengan ikhlas. Karena semua ini memanglah kesalahanku.

Conquer The PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang