Katanya 'Tak Kenal Maka Tak Sayang' Tapi setelah sayang lalu kenapa malah menghilang?
-dudukbercerita-
●●●Kalian tau siapa aku? Mungkin belum ya hehe. Maafkan aku yg sepertinya sudah terlalu jauh bercerita sampai lupa memberitahu siapa aku sebenarnya. Aku terlalu asyik membahas dirinya sampai lupa pada diri sendiri. Hmm.
Baiklah, perkenalkan Namaku Alifah Adelia. Bisa kalian panggil 'Fah' atau 'Del' saja. Tetapi orang terdekatku biasa memanggilku 'Fah'. Aku tidak mempermasalahkannya selagi itu tidak menggangguku.
Aku baru lulus SMA pada beberapa bulan lalu dan sekarang sudah resmi menjadi mahasiswa setelah seminggu mengikuti kegiatan kampus yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru tahun ini.
Aku mungkin sudah memberitahu kalian bahwa aku berkuliah disalah satu kampus negeri yang ada di kotaku. Dan aku juga sudah memberitahu kalian bahwa aku anak teknik bukan? Tepatnya di jurusan Teknik Informatika.
Sejujurnya saja aku tidak terlalu paham pada apa jurusan yang aku ambil ini. Bahkan aku sempat berpikir jika aku sudah mengambil jurusan yang salah. Tapi sudahlah mungkin semuanya butuh waktu agar aku menjadi paham.
Yang harus aku lakukan adalah menjalaninya dengan ikhlas. Dan aku sudah menjalani kehidupan dalam kampus lebih kurang 4 bulan lamanya hingga aku sudah sangat menghapal seluk beluk kampus ini.
Aku punya lima teman dekat di kampus ini. Tiga diantaranya sekelas denganku yang berarti aku baru mengenalnya, mereka bisa disebut teman baruku tetapi sudah sejak dua bulan yang lalu menjadi akrab bahkan dengan percaya saling berbagi cerita.
Mereka adalah Dona, teman mejaku yang cerewet tetapi humoris, hitam manis dan berlesung pipi. Selain itu, dia juga pintar perihal jaringan komputer yang kami pelajari.
Ada Aldo, yang paling pendiam diantara kami berempat, cowok sabar yang meski diganggu tidak akan marah khususnya aku dan dona yang seringkali mengganggunya. Aldo juga pintar dalam banyak hal tetapi sulit menunjukkan kepintarannya.
Yang terakhir ada Khamis, cowok pintar dalam bidang IT bahkan dia merupakan guru dari salah satu SMK di kota ini. Khamis ini yang paling sering adu pendapat denganku entah untuk masalah sepele sekalipun.
Ketika di jurusan bersama mereka bertigalah aku sering berada. Karena sungguh berteman dengan mereka tidak harus memakai topeng. Tanpa harus ada yang ditutupi.
Sedangkan dua teman dekatku lainnya berada di jurusan yang berbeda. Yang satu Ali, anak jurusan teknik mesin. Dia temanku sejak SMA yang memang dekat sejak kelas 11. Aku bahkan tak jarang ketika tak ada yang bisa menjemputku, lalu ikut pulang bersamanya meski aku tahu dia sudah punya pacar. Tentu saja merasa bersalah tapi dia sahabatku kan? Apa aku tidak boleh jika hanya minta diantar pulang? Toh dia juga tidak keberatan.
Ali ini pintar dalam banyak hal mengenai akademik, agak cuek tetapi tidak ketika denganku. Dia juga pendiam bagi yang belum mengenalnya.
Kedua ada Lia, cewek mungil di jurusan Teknik Elektro yang berkulit putih. Sama seperti Aldo, Lia sulit untuk menunjukkan kepintarannya. Bahkan Lia lebih terlihat seperti mahasiswa ansos alias anti sosial. Padahal siapa yang tahu? Dia sangat pecicilan ketika sedang bersamaku. Aku kadang sampai jengah mendengar segala ceritanya yang selalu tentang dirinya yang introvert.
Mungkin sampai disitu kalian sudah sedikit mengerti tentang aku kan? Dan mungkin aku bisa kembali bercerita tentang 'Sosok bermata indah' lagi kan? Ahh baiklah. Sebelum kembali menceritakan kisahnya aku mau mengistirahatkan pikiran dan badanku lebih dulu.
Seraya membaringkan badan dan memejamkan mata samar-samar aku mendengar suara notifikasi dari handphoneku tetapi tak aku perdulikan dan lebih memilih untuk segera terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Destiny
General FictionON GOING!!! Anak Kuliahan Bercerita tentang Aku, Kamu, Dia dan Kita dalam garis takdir yang bersinggungan hingga kita bertemu dalam lingkaran yang sama tetapi di tempat yang berbeda. Dan masing-masing punya cerita berbeda tetapi berkaitan.