Hidupku sempurna. Aku punya ayah bunda yang baik, calon suami dokter ganteng, mapan dan pengertian, sahabat yang selalu ada dan pekerjaan bagus yang membuat semua kebutuhanku tercukupi. Oh ya, jangan lupakan bos bule ku yang super duper baik itu.
Aku merasa Allah sangat menyayangiku, apalagi dengan segala kemudahan-kemudahan yang Dia berikan saat aku memutuskan berhijrah. Sempurna bukan?
Tapi itu awalnya...
Ya, kesempurnaan itu hilang seketika bersamaan dengan hilangnya kehormatanku sebagai seorang wanita. Kehormatan yang direnggut secara paksa dan tanpa sadar oleh salah satu orang yang sangat aku hormati. Bos ku. Apalagi kejadian itu menghadirkan satu nyawa lain dalam diriku. Semua kesempurnaan itu hilang tanpa sisa.
Bolehkan aku marah dengan takdir Allah? Bolehkan aku menganggap bahwa Allah membenciku hingga menghukumku seberat itu? Atau itu adalah salah satu bentuk ujian seperti yang di katakan dalam QS. Al-Ankabut ayat 2?
Yang mana? Lantas bagaimana aku kembali menjalani hidupku dengan makhluk kecil yang memanggilku mama?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Maryam
RomanceKetika mencintai-Mu artinya mewakafkan jiwa di jalan-Mu, maka mudahkanlah aku tuk melewati setiap ujian yang Kau beri. Layaknya Maryam mencintai Isa, seorang anak tanpa ayah, maka biarlah aku menjadi sang Maryam. Memberi kehidupan terbaik bagi putri...