3.Dinda🌸Dimas

396 41 74
                                    

Dengan anggun Dinda melangkahkan kaki jenjangnya, menyusuri pelataran sebuah resto,yang tampak mewah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan anggun Dinda melangkahkan kaki jenjangnya, menyusuri pelataran sebuah resto,yang tampak mewah.Mata indahnya menyapu pemandangan exterior resto.

Beberapa pot tanaman yang berjejer di serambi resto, memberikan kesan teduh dari resto itu.
Pencahayaan yang remang-remang menambah kesan romance,muncul di hati pasangan kekasih yang menjadi tamu resto itu.
Dominasi kaca-kaca tembus pandang, yang menjadi dinding resto,memperlihatkah indahnya desaign interior resto yang bernuansa putih,gold,dan abu-abu.

Beberapa saat kemudian,Dinda sudah berada di dalam resto, yang sangat memukau pandangan Dinda.

Seorang wanita cantik dengan postur tubuh tinggi dan berisi,tersenyum ramah kepada Dinda.Lalu membimbing Dinda menuju sebuah meja ,yang telah di pesan oleh Dimas,kekasih Dinda.

"Mau pesan makanan dulu,Mbak?"wanita cantik yang adalah pramusaji di resto itu, dengan ramah bertanya pada Dinda

"Saya tunggu pacar saya dulu aja, Mbak!"Dinda menjawab tak kalah ramah

"Mau pesan minum dulu, mungkin?masih dengan ramah, sang pramusaji bertanya

"Boleh!"jawab Dinda singkat

"Mau minum apa ya,Mbak?"pertanyaan sopan kembali terdengar di telinga Dinda

"Orange juice!"jawab Dinda singkat,padat,jelas,dan ramah

******
Setengah jam lebih Dinda duduk di tempatnya.Orange juice pesanannyapun sudah hampir habis diteguknya.Entah sudah berapa kali Dinda melirik jam bermerk Daniel Wellington, yang melingkar dipergelangan tangannya.

"Keterlaluan Dimas,membiarkan aku menunggu selama ini!"gerutu Dinda

Dinda sangat tidak suka, dengan orang yang tidak tepat waktu.Ini kali pertama Dimas membuatnya menunggu.Sebelumnya Dimas tidak pernah melakukan ini,karena Dimas tahu benar jika kekasihnya itu tidak suka menunggu.

Dengan kesal Dinda beranjak dari duduknya,mengayunkan kakinya hendak meninggalkan tempat itu.

Bleeppp______tiba-tiba ruangan itu menjadi gelap gulita.Semua lampu padam,hanya ada cahaya temaram dari luar resto, yang menembus dinding kaca itu.

Hitungan tiga langkah kaki Dinda terayun,suara dentingan piano terdengar.Dinda memutar tubuhnya mencari suara dalam kegelapan itu.Tak butuh waktu lama mata indahnya menangkap sosok pria di bawah sorotan cahaya,duduk memainkan piano.

Sosok yang telah membuatnya kesal itu,merayunya lewat sebuah lagu.Suara Dimas mulai mengikuti alunan denting piano.

Menjelang hari-hari bahagia kita
Ku bayang wajah indahmu bersamaku
Disisiku kau ukir senyum manismu
Kau masih belum milikku lagi

Di sela-sela nyanyiannya Dimas melirik Dinda, yang sudah disoroti seberkas cahaya.Wanitanya itu berdiri dengan wajah murka.Dentingan hasil jemarinya dan suara merdunya,tak mampu menghapus wajah murka sang kekasih.Dimas mencoba merayunya lagi dengan melanjutkan nyanyiannya.

Dinda Kirana's Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang