11.Dinda ☘ Maxime

228 17 60
                                    

Seorang wanita berusia 24 tahun bernama Dinda,berjalan riang menyusuri koridor kantor suaminya yang bernama Maxime

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang wanita berusia 24 tahun bernama Dinda,berjalan riang menyusuri koridor kantor suaminya yang bernama Maxime.Maxime berusia 4 tahun lebih tua dari Dinda.

Saat ini Maxime tengah melaksanakan meeting bersama beberapa mitra bisnisnya dari perusahaan lainnya.Dinda yang tak sabar ingin menyampaikan kabar bahagia pada suaminya,tanpa peduli situasi segera membuka pintu ruang meeting.

"Sayaaang.....!"seru Dinda menatap dengan binar bahagia pada suaminya,yang tengah berdiri di depan layar proyektor.Maxime tercengang melihat istri tercintanya berdiri cantik di ambang pintu ruang meeting.

Maxime semakin gelagapan saat istrinya berlari ceria ke arahnya,lalu menubruk tubuhnya.Dinda melingkarkan tangannya ke leher Maxime,reflek Maxime mengangkat pinggang Dinda.

"Aku bahagia Sayang,akhirnya impian kita terkabul!"celoteh Dinda penuh kebahagiaan.Maxime menurunkan Dinda dan menatap penuh tanya pada istrinya.

Dinda mengangguk dengan mantap"Iya,aku hamil!"ucapnya,Dinda terkejut saat Maxime kembali mengangkat pinggangnya,reflek Dinda kembali melingkarkan tangannya di leher Maxime.Maxime membawa Dinda berputar dalam gendongannya.

"Aku bahagia Sayang,sangat bahagia!"ucap Maxime penuh semangat,lalu menurunkan Dinda dan menciumi seluruh permukaan wajah Dinda"Makasih sayang,makasih...Aku sangat mencintaimu!"racau Maxime

Sepasang suami istri yang baru saja dilimpahi anugerah yang mereka nanti kan selama 2 tahun itu,nampak tak menyadari jika saat ini mereka tengah menjadi tontonan para peserta meeting,bak sebuah drama romance dilayar bioskop.

"Pak...Bu...maaf...meetingnya belum selesai!"sekertaris Maximepun dengan sopan menegur atasannya

Maxime mengatur kembali wajah wibawanya,dengan senyum sopan Maxime menatap para mitra bisnisnya.Tangannya masih setia melingkar dipinggang istrinya yang baru saja membuatnya menjadi pria paling bahagia."Saya minta maaf,atas ketidaksopanan saya.Saya terlampau bahagia!"ucap Maxime,dengan binar bahagia yang terpancar jelas di wajah tampannya,Dindapun ikut tersenyum ramah pada mitra bisnis suaminya.

"Tidak apa-apa Pak Maxime,saya mengerti kebahagian anda.Selamat ya Pak Maxime...Bu Dinda....!"ucap seorang pria paruh baya,pemimpin sebuah perusahaan yang cukup disegani di kota itu.

Ucapan selamatpun membanjiri Dinda dan Maxime,begitupun dengan jawaban terima kasih yang di lontarkan Dinda dan Maxime.

"Sayang,kamu tunggu di ruanganku ya.Aku lanjutin meeting dulu!"ucap Maxime.

Dinda mengangguk,lalu berpamitan pada semuanya dan bergegas menuju ruangan Maxime.

Maxime segera melanjutkan kembali penjelasannya tentang prosedur kerja sama mereka.Tanpa Maxime sadari jika salah satu dari peserta meeting itu tengah menatap penuh tanya akan keistimewaan Maxime yang berhasil memenangkan hati wanita yang pernah menjerat hati pria itu.

Dinda Kirana's Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang