4.Dinda🌺Billy

439 41 98
                                    

Di dapur dari sebuah rumah yang sangat sederhana,Dinda tengah sibuk menyiapkan sarapan,untuk Aldeka Kiran Davidson jagoan kecilnya,dan Billy Davidson suami tercintanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di dapur dari sebuah rumah yang sangat sederhana,Dinda tengah sibuk menyiapkan sarapan,untuk Aldeka Kiran Davidson jagoan kecilnya,dan Billy Davidson suami tercintanya.

Tak butuh waktu lama,3 telur mata sapi dan 6 sosis ayam, sudah dihidangkan Dinda di meja makan rumahnya,lengkap dengan segelas susu untuk Aldeka,segelas kopi susu untuk Billy,dan segelas teh hangat untuk dirinya.

"Pagi Bunda!"suara ceria Aldeka menyapa Dinda,lengkap dengan pelukan manjanya.

"Pagi jagoan Bunda!"Dindapun membungkukkan tubuhnya,agar dapat mengecup pipi tembem Aldeka.

Sementara Aldeka bergegas menuju kursinya,giliran Billy menyapa Dinda.

"Pagi istriku!"sapa Billy,tentunya lengkap dengan kecupan mesra di pipi Dinda.

"Pagi suamiku!"jawab Dinda dengan senyum manisnya

Dinda memperhatikan Aldeka yang sudah rapi, dengan seragam merah putihnya.Aldeka berusia 10 tahun,saat ini dia sedang duduk di kelas 4 SD.Aldeka sangat tampan,mirip sekali dengan Billy,fikir Dinda.

Kini mata Dinda beralih melirik sang suami.Billy dengan kaos oblong dan celana kombornya siap menjadi kuli bangunan, membantu dua orang tukang bangunan, untuk merenovasi sebuah rumah,yang berada di kampung itu.

Pemandangan penampilan Billy setelah menikah dengannya, selalu mengiris hati Dinda.Billy yang dulu pewaris tunggal perusahaan ternama,kini harus kehilangan tahtanya karena Akshay ayah Dinda,yang tidak pernah merestui hubungan Dinda dan Billy.

"Alhamdulillah....!"ucapan puji syukur Billy,menyadarkan Dinda dari lamunannya.

"Kebiasaan deh,tiap pagi hobinya terpesona dengan ketampananku!"goda Billy.Bohong jika Billy tidak mengerti apa yang sedang di lamunkan Dinda,karena mereka telah hidup bersama 11 tahun lamanya.

"Iya nih,Bunda lihatin Ayah terus,memangnya Al nggak seganteng Ayah!"protesan Aldeka,membuat Dinda melupakan sejenak dukanya.

"Aldeka lebih ganteng dari Ayah.Tadi tanpa Al sadari, Bunda sudah lihatin Al kok!"saut Dinda membesarkan hati Aldeka

Mendengar kebohongan putih Dinda,Aldekapun tersenyum.

"Bunda juga cantik,Al sayang sama Bunda!"saut Aldeka berhambur memeluk Dinda

"Sudah...sudah,jagoan nggak boleh manja!.Sekarang berangkat ke sekolah,buat Bunda bangga dengan prestasi kamu!"Billy membelai sesaat puncak kepala Aldeka,yang masih nyaman menempel pada pangkal lengan Dinda.

"Iya Sayang,buktiin kalau kamu sayang sama Bunda,kamu harus jadi juara setiap tahunnya!"Ucap Dinda mengulurkan satu tangannya yang terbebas dari pelukan Aldeka,untuk membelai rambut tebal putra sematawayangnya itu.

"Siap Bunda,Al akan jadi juara untuk Bunda!"jawab Aldeka,menjauhkan kepalanya dari tubuh Dinda,namun tangan mungilnya masih mendekap tubuh sental sang ibunda.

Dinda Kirana's Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang