#13

110 10 0
                                    


Aku berada di backstage saat ini, menunggu Yoongi yang sedang menyiapkan penampilannya untuk acara hari ini. Dia akan melakukan promosi di acara music show ini, dengan wanita itu tentunya. Member lain tidak ikut. Hanya ada beberapa staf yang ikut untuk mengurus keperluan Yoongi.

Ku lihat wanita itu tampak aneh dengan rambut hijaunya. Entah kenapa aku merasa dia mengubah rambutnya seperti itu untuk menyamakan dengan rambut Yoongi yang berwarna mint.

Sesekali ku perhatikan dia mencoba mengajak Yoongi ngobrol. Dan Yoongi terlihat menanggapi seadanya walau tetap menjaga senyumnya.

"Yoongi oppa.." serunya. Aku mendelik dan melirik ke arah asal suara, wanita itu.

"Ne Seran-ssi"

"Apa kau punya waktu sehabis acara ini? Aku ingin kita merayakan rilisnya lagu ini"

"Ne??" Ku lihat Yoongi yang kini tampak sedikit bingung.

"Semua staff juga ikut" serunya. Masih mempertahankan suaranya yang mendayu-dayu seperti kekurangan tenaga kronis. Yoongi melirik aku sekilas dan aku pura-pura tidak peduli.

"Miane Seran-ssi.. Aku ada janji dengan member lain."

"Ahh .. nee .." Dia terlihat lesu.

Diam-diam aku tersenyum penuh kemenangan.

Yoongi-ah.. Kau akan ku traktir sampai puas malam ini. Seruku dalam hati sambil tertawa.

Saat kami bersiap-siap pulang ke rumah, seseorang menabrak Yoongi yang saat itu sedang berbicara dengan manajernya. Seran.

Dia terjatuh sambil meringis memegangi lututnya. Yoongi yang melihatnya pun berusaha menolongnya.

Aku melihat semua adegan itu dari tempatku. Iblis betina ini mulai beraksi ternyata. Staf-staf mulai menolongnya dan membantu Yoongi yang memapahnya ke sofa dekat situ.

Aku berjalan ke arahnya dan tanpa aba-aba mulai memeriksa keadaan Seran.

"Ya! kau siapa? Jangan menyentuhnya dengan tanganmu itu!" Seran berbicara seperti aku akan mematahkan kakinya. Aku berhenti, menatapnya datar.

"Dia Kim Hye Na, dia seorang dokter."
Seorang staf yang mengenalku mencoba menenangkan.

"Mwoo?? Hanya karna kau seorang lulusan sekolah kedokteran, kau merasa pantas untuk merawatku?"
Kini wajahnya tampak seolah-olah merendahkan aku.

"Ya! Seran-ssi! Tampaknya ada yang salah dengan mulutmu." Ku lihat Yoongi yang kini terlihat menahan emosi.

"Oppa .." Seran merengek. "Aku tidak mau dia yang merawatku."

Tiba-tiba Yoongi menarikku untuk berdiri.

"Nana-ssi .. tegakkan kepalamu, kajja.. kita pulang!"

Dan itu sukses membuat Seran tampak terkejut melihat Yoongi menarikku dan membawaku bersamanya. Dasar iblis!

Di mobil,Yoongi menyentuh wajahku. Merapikan rambutku dengan tangannya.

"Gwenchana Nana-ssi?"

"Nee .. aku baik-baik saja Oppa" Aku berpura-pura bertingkah imut meniru cara Seran memanggilnya. Yoongi sontak tertawa dan mencium bibirku.

"Ya! Kenapa kau menggigit bibirku?"

"Appha?"

"Anio. Kau boleh melakukannya setiap hari"

"Coba ulangi lagi."

"Ulangi apa?"

"Oppa. Panggil aku seperti itu."

-SeeSaw-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang