"Aaaaaabbeeeellllllllllllll!!!!!"
Teriakan seorang gadis bernama Alisa berhasil membuat Abel terkelonjak kaget dan terbangun dari tidur siangnya. Ia berlari mendekati Abel dan hendak berteriak lagi tepat di telinganya.
"Aaaabbbb---
"Apaan sih brisik tau, gue udah bangun!" Abel menutup kedua lubang telinganya dengan jari telunjuk.
"Hehe, kantin yuk!" ajak Alisa sembari cengengesan.
"Ogah ah, gue lagi mager." tolak Abel lalu melanjutkan tidurnya.
"Kok gitu sih, sejak Fariel jatuh koma lo jadi berubah deh bel, jarang sekolah, jarang main sama kita, juga susah di hubungi." Ucap Angel sembari bersedekap dada. Alisa menganggung angguk.
"Nggausah bawa bawa Fariel deh, yaudah ayo kalo kalian mau ke kantin." Abel bangkit dari posisi duduknya. Alisa dan Angel saling menatap. "Kenapa diem aja? Mau ke kantin ngga? Kalo ngga gue mau tidur lagi aja." sambung Abel.
"Mau mau mau, ayo!" Alisa menggandeng kedua tangan sahabatnya dan berjalan penuh semangat.
"Mau kemana lo!" hadang Yasmin dan teman temanya saat melihat Abel di koridor.
"Bukan urusan lo!" jawab Abel ketus.
"Mau ke kantin. Kalian mau ikut?" ucap Alisa dengan senyum yang mengembang di wajahnya.
Angel menjitak kepala Alisa, "Ish apa si, sakit tau!" Rengek alisa sembari mengelus elus puncak kepalanya.
"Alisa! Ngapain lo ngajak mereka?" tanya Angel.
"Emangnya kenapa?" tanya Alisa bingung.
"Lo bego ya! Yasmin itu musuh bebuyutanya Abel." Ucap Angel sembari mendorong pelan kepala Alisa.
"Oh gitu ya! Kalau kalian musuh Abel kalian musuh gue juga! Kalian ngga boleh gabung sama kita!" ucap Alisa menegaskan suaranya.
"U Ewhhhh, lagian siapa juga yang mau gabung sama orang aneh macam kalian. Lagian gue kesini cuma buat nyari Abel bukan kalian!" tegas Yasmin.
"Mau apa lagi lo cari gue?" tanya Abel.
"Nyelesein masalah kita yang belum selesai!"
"Masalah apa lagi sih! Minggir ah gue laper mau makan!"
"Gue minta lo putusin Fariel sekarang juga! Jauhin dia! Jangan temui dia lagi!" Teriak Yasmin tepat di depan wajah Abel.
"Lo siapa nyuruh nyuruh gue buat putusin Fariel? Bunda Ivanka aja ngga pernah nyuruh gue buat jauhin Fariel!"
"Udah deh Yas, lo itu nggabakal bisa buat Abel ninggalin Fariel ataupun Fariel yang ninggalin Abel, jadi stop mengacau di hubungan mereka." Sambung Angel.
"Diem deh! Siapa lo nggausah ikut campur masalah gue sama dia." tegas Yasmin sembari menunjuk ke arah Abel.
"Terus! Lo pikir lo siapa? bisa seenaknya mencampuri hubungan gue sama Fariel? Sesekali ngaca dulu dong sebelum ngomong! Lo juga bukan siapa siapa di kehidupan gue ataupun Fariel! Lo itu tidak lebih dari sekedar debu yang melintas lalu hilang tertiup angin, dan kalaupun lo hidup, lo itu cuma cewek ganjen kurang kerjaan dan lagi lo itu murahan! Ingat itu!" Tegas Abel lalu pergi meninggalkan Yasmin dan teman temanya.
"Sedangkan lo apa! Lo lebih parah dari gue! Kalau bukan karena lo yang tiba tiba dateng ke sekolah ini mungkin sekarang gue udah bahagia sama Fariel! Lo udah rebut Fariel dari gue! Lo orang ketiga yang masuk kedalam hubungan gue sama Fariel! Lo jahat Bel!" Teriakan Yasmin yang disertai isak tangis membuat langkah Abel terhenti dan berbalik ke arah Yasmin.
"Berhenti membuat hidup lo sendiri lebih kacau Yas! Fariel itu manusia bukan barang. Dia punya hati dan pikiranya sendiri. Dia bisa nentuin jalanya sendiri. Dia bisa nentuin kebahagiaanya sendiri. Dan lo juga Yas, carilah kebahagiaan lo sendiri. Jangan terus terusan ngusik hubungan gue sama Fariel, itu cuma bakalan bikin lo tambah sakit hati karena Fariel sampai sekarang belum melirik ke cewek lain termasuk lo dan--" Ucapan Abel terhenti sejenak, dia berusaha agar air matanya tidak jatuh di depan sahabatnya dan Yasmin. "Dan juga ke gue." sambung abel lalu lari meninggalkan sahabatnya juga Yasmin. Dia sudah tidak bisa menahan air matanya, di sepanjang langkah kakinya air matanya terus menetes karena teringat akan kondisi kekasihnya.
Yasmin terkejut karena sepintas dia melihat Abel menangis. Alisa berusaha mengejar Abel namun langkah kakinya terhenti karena Angel memegang pundaknya.
"Biarin dulu dia." ucap Angel.
"Tapi abel tadi--"
"Beri dia waktu untuk menenangkan diri, dia akan baik baik saja Lis." Ucap Angel sembari menampilkan senyumnya. "Dan lo Yas, berhenti gangguin Abel. Lo udah cukup bikin Abel menderita kayak gini." Sambung Angel menatap tajam Yasmin.
"Lo pikir cuma temen lo aja yang menderita? Yasmin juga menderita! Sebelumnya dia ngga pernah sampai seperti ini! Kalau bukan karena sahabat lo yang rebut Fariel dari Yasmin, dia nggabakalan semenderita ini!" Tegas Marisa - sahabat Yasmin.
"Jangan nyalahin Abel atas perbuatan Yasmin sendiri dong. Gue yakin Fariel lebih milih Abel karena Abel emang berkali kali lipat lebih baik dari Yasmin. Kalo lo percaya banget sama sahabat lo itu coba lo tanyain hal apa yang ngebuat Fariel ninggalin dia, coba kita lihat dia bakal jawab jujur nggak?" Ucap Angel sembari menaikan salah satu alisnya.
"Gue udah pernah tanya dan Yasmin bilang kalo Abel yang udah bikin Fariel berpaling dari dia."
"Bego banget sih lo! Lo percaya aja sama ceritanya? Lo pikir cowok kayak Fariel bakalan dengan mudah berpaling ke cewek lain? Heh Yas! Coba lo ceritain kejadian yang sebenarnya sama sahabat lo dong. Buat apa lo sahabatan sama dia kalo lo ngga bisa percaya sama dia!" Tegas Angel.
Yasmin terdiam saat mendengar ucapan Angel. Dia teringat akan kesalahanya sendiri, kalau saja dulu dia tidak selingkuh dari Fariel, dia tidak akan kehilangan sosok Fariel dari hidupnya. Tapi dia tidak bisa menyalahkan dirinya sendiri, dia terus saja merasa bahwa Abel lah yang telah merenggut Fariel dari dirinya. Karena sebelum Abel datang Fariel selalu memaafkan kesalah yang dibuat Yasmin. Namun bertepatan dengan kedatanganya Abel ke SMA Nusa Bakti, Yasmin melakukan kesalahan yang amat sangat membuat Fariel tak lagi bisa memaafkanya.
Yasmin berlari berlawanan arah dengan Abel. Ia tak sanggup menjawab pertanyaan yang di lontarkan Angel kepadanya. Ia mendengar beberapa kali temanya berteriak memanggil namanya namun ia tidak menghiraukan teriakan tersebut dan terus saja berlari semakin menjauh.
"Persahabatan kalian emang kayak gini yah? Lucu deh! Semoga persahabatan kalian makin langgeng ya!" Ucap Angel sembari tersenyum sinis dan pergi meninggalkan Marisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISABEL
Teen FictionAkankah Isabel menemukan seseorang yang sungguh dicintainya dan bahagia?