4.

4 5 0
                                    

"Jangan ngomong ke siapa siapa soal kejadia tadi." Ucap Abel sembari berjalan berdua dengan Mark di koridor.

"kenapa?" Tanya Mark melihat ke arah Abel.

"Gue nggamau orang lain tau, gue juga ngga sengaja bersikap kayak tadi ke lo, mungkin karena lo yang paling dekat sama Fariel makanya gue bisa ngomong kayak gitu ke lo."

"Hmm,,Bel sebenernya Fariel itu--" Ucapan Mark terhenti saat mengingat janjinya pada Fariel.

"kenapa?" Abel menatap Mark.

"Nggapapa kok hehe." Ucap Mark sembari memalingkan wajahnya.

"Dih gajelas banget lo."

Flashback on

2 Bulan sebelum kecelakaan Fariel.

"Hei! gue dateng nih." Ucap Mark kepada seseorang yang tengah bebaring di ranjang rumah sakit sembari menatap keluar jendela.

"Oh hai Mark! wah lo dateng lagi? padahal ngga wajib loh dateng kesini setiap hari. Jangan jangan lo ngga bisa ya sehari aja ngga liat gue hehe." Goda laki laki tersebut yang ternyata adalah Fariel sahabat kecil Mark.

"Najis! gue kesini karena tadi Abel nanyain tentang lo tau."

"Gimana Abel? dia ngga dapet masalah kan di sekolah?"

"Dia dihukum tadi."

"Eh? apa? kenapa? kok bisa?" Tanya Fariel cepat.

"Ahhh santai dong. Dia berantem lagi sama Yasmin. Dia lemparin bola ke Yasmin tapi malah kena Pak Jati." Jelas Mark.

"APA! kok dia 2 hari ngga ada gue bisa jadi kaya gitu lagi sih. Gue harus cepat cepat keluar dari sini kayaknya."

"Dia kan emang dari dulu udah kaya gitu, lo aja yang ngga tau." dumel Mark. "Oh iya! kok lo bisa dirawat lagi di rumah sakit? bukanya sakit lo udah sembuh ya?" Tanya Mark.

Fariel terdiam dan menatap Mark.

"Apasih liat liat! Hiiiyy jangan sampe ya lo jatuh cinta sama gue amit amit." Ucap Mark sembari menjauhkan dirinya dari Fariel.

ISABELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang