8

10 2 0
                                    

Seperti biasa, rumah besar yang selalu sunyi dan dingin, tak ada suara sambutan selamat datang di rumah saat pulang, tak ada suara tawa riang layaknya sebuah keluarga, tak ada suara bising televisi, hanya ada hembusan angin yang menyambut tedatangan Isabel Ranendra Sanjaya, itulah kediaman keluarga Sanjaya. pukul 00.47 menjelang pagi atau memang sudah pagi dan hari yang sudah berganti semakin membuat kediaman Sanjaya terasa semakin dingin. Para pembantu yang sudah di pastikan sedang beristirahat juga membuat kediaman Sanjaya terasa semakin sunyi. Perut yang terasa lapar tak membuat Abel berniat mengganggu waktu istirahat mereka.

"Kalian laper ngga?" Tanya Abel.

"Gue ngantuk banget, ngga ngerasain laper sama sekali." Jawab Alisa yang disambut Anggukan oleh Angel.

"Ya udah kalo gitu kalian ke kamar gue aja duluan, pastikan kalian bebersih dulu sebelum tidur, kalo mau ganti baju ambil aja di lemari pasti banyak yang cocok sama kalian, gue laper jadi mau makan dulu, selamat istirahat girls." Ucap Abel yang dibalas dengan jari yang mengisyaratkan kata 'Ok' oleh Alisa. "Ah bawain tas gue sekalian dong, hehe." Abel menyondorkan tasnya.

"Ihh nyusahin banget sih." Alisa menerima tas Abel dengan bibir yang dimanyunkan.

Kedua sahabatnya pergi ke kamar Abel, meskipun Alisa dan Angel bilang mereka tidak lapar Abel yakin bahwa kedua sahabatnya itu pasti merasa lapar, Abel khawatir dengan kesehatan sahabatnya-sama seperti sahabatnya yang khawatir dengan kesehetan Abel.

Abel membuka lemari pendingin, ternyata sudah ada makanan yang disiapkan pembantunya, Abel hanya harus menghangatkanya dan siap untuk disantap. Abel menghangatkan makananya dan menyiapkan 3 porsi, satu untuk dirinya dan dua lainya untuk Alisa juga Angel.

Sudah siap 3 porsi makanan dan ia siap membawanya ke atas untuk disantap bersama dengan sahabatnya, Namun langkahnya terhenti saat mendengar suara benda terjatuh yang sangat keras. Dari mana asal suara itu? suaranya terengar dari ruangan paling pojok lantai dua, ternyata itu adalah ruang kerja papanya. Abel menaruh kembali nampan yang berisi makanan  ke atas meja, dengan cepat ia berlari ke ruang kerja sang papa. Betapa terkejutnya Abel saat membuka pintu ruang kerja papanya, terdapat beberapa botol alkohol diatas meja kerja papanya, juga pecahan dari botol alkohol yang terjatuh dari meja. Dan yang semakin membuat Abel terkejut adalah papanya yang terbaring di lantai karena mabuk berat.

"PAPAA!!!!" Teriak Abel dan langsung berlari ke arah papanya. "Kenapa papa minum lagi, sudah berapa kali Abel menyuruh papa untuk berhenti minum." Abel membantu papanya berdiri dan membaringkan papanya di atas kasur empuk yang terdapat di dalam ruang kerja papanya dengan posisi miring agar papanya tidak tersedak muntahan dan berakibat fatal.

Abel melupakan rasa lapar juga makananya, ia tetap di ruang kerja papanya untuk berjaga jaga kalau sesuatu terjadi kepada papanya. "Selamat istirahat pa." Abel mencium kening papanya dan berbaring di sofa yang terdapat di ruangan tersebut. Lelah rasanya - Satu hari terasa seperti satu tahun, banyak sekali sesuatu yang mengejutkan Abel. Mamanya yang tiba tiba datang dan memarahi dirinya, Brian-laki laki yang selama ini ia cari dan tiba tiba muncul di hadapanya, dan papanya yang kembali dengan kebiasaan lamanya-mabuk. Tanpa disadari Abel terlelap karena terlalu lelah.

Hari sudah pagi, seperti biasa Abel sudah rapih dengan seragamnya, beda dengan Alisa dan Angel yang masih tertidur di kamar Abel. Abel pergi ke dapur dan meminta pembatunya untuk membuatkan sup pereda mabuk dan menyiapkan sarapan untuknya juga teman temanya. Wati tersenyum saat mendengar permintaan Abel untuk membuatkan sarapan, setelah sekian lama akhirnya nona mudanya mau makan dirumah lagi.

Abel pergi ke kamarnya, jam sudah menunjukan pukul 6.05 am namun kedua sahabatnya masih belum juga bangun.

"Lis, Ngel, bangun, udah pagi banget nih, nanti kita telat." Abel menggoyangkan pelan kedua tubuh sahabatnya, namun tak ada jawaban. Ia sangat tau kalau kedua sahabatnya kelelahan karena menjaga dirinya saat pingsan dan lagi tidur dengan perut kosong. Andai saja hari ini adalah hari libur, ia pasti akan membiarkan kedua sahabatnya itu tertidur sampai puas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ISABELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang