5.

7 6 0
                                    

"Mohon ibu lebih perhatikan lagi putri ibu, dia sering sekali bolos pelajaran dan membuat masalah. Sekarang putri ibu sudah kelas 12 dia harus bersikap baik atau dia akan mengulang satu tahun lagi di sekolah ini." Ucap Bu Iriana selaku wali kelas Abel.

"Saya benar benar minta maaf, saya akan lebih perhatikan lagi putri saya." Ucap Olivia yang tidak lain adalah mama Abel.

Abel hanya duduk terdiam dengan menundukan kepala di depan meja wali kelasnya. Baru kali ini mamanya menyempatkan waktu untuk memenuhi panggilan dari wali kelas. Rasanya seperti mimpi bagi Abel, karena sebelumnya untuk mengambil hasil raport saja mamanya tidak datang, tapi sekarang, akhirnya mamanya menyempatkan sedikit waktunya untuk melihat kondisi anaknya di sekolah.

Flashback On

Beberapa saat lalu

"Halo ma? ada apa tlpn Abel jam segini?"

"Ternyata benar kamu bolos pelajaran. Dimana kamu sekarang? pergi ke ruangan wali kelasmu. Mama sudah ada di depan ruanganya."

"Eh? Iya Abel ke sana sekarang ma."

Tut

Panggilan tlpn terputus saat Abel selesai menjawab pertanyaan mamanya. Dengan cepat Abel berlari ke ruangan Wali kelasnya, dia tidak mau membuat mamanya menunggu terlalu lama.

Flashback Off

Saat ini

"Abel! Kamu dengar mama tidak! cepat minta maaf pada gurumu! kamu sudah besar kenapa suka sekali menyulitkan orang lain!"

Bentakan Olivia berhasil membuat Abel terbangung dari lamunannya.

"Ma maaf, maafkan saya bu." Ucap Abel masih menundukkan kepala.

"Tidak apa apa, tolong jangan ulangi lagi ya, sekarang ibu dan Abel boleh keluar dari ruangan ini." Ucap bu Iriana mempersilahkan.

"Terimakasih bu." Ucap Olivia lalu menarik Abel keluar.

Olivia menghentikan langkahnya saat hendak menuruni tangga.

PLAK

Satu tamparan berhasil mendarat dengan mulusnya di pipi halus Abel. Abel sangat terkejut sehingga tidak sanggup untuk melihat ke arah Olivia.

"Kamu bikin malu mama saja! mama sampai capek selalu menerima panggilan dari guru gurumu! Mau sampai kapan kamu berbuat hal hal yang nggak berguna dan bikin malu mama kayak gini! Mama itu sibuk! kalau bukan karena mama sedang ada di dekat sekolahmu mama tidak akan sempat untuk datang kesini kamu tau!" Olivia dengan bertubi tubi memarahi Abel tanpa henti.

Kali ini tidak akan ada yang membela Abel karena Fariel tidak ada di dekatknya.

"Maafin Abel ma." Ucap Abel gemetar.

"Maaf terus kamu ulangi lagi! iya begitu? mama sudah muak dengan perilakumu itu Abel! Berhenti buat masalah dan bersikap baiklah! Mama malu selalu jadi bahan pembicaraan karena anak gadis yang sifatnya kayak preman! nggak tau aturan dan bisanya hanya bikin masalah!"

"Kalau gitu mama nggausah anggap aku anak mama aja." ucap Abel lirih.

"Ngomong apa kamu? kalau ngomong yang keras dong, mama ngga dengar."

ISABELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang