"Mau kemana lo,cabut?" Tanya tino
Baru saja Rendy sampai di kelas dan untung saja kelas sedang jamkos jadi rencana bolos nya akan lancar,.
"Iya kenapa!"jawab rendy ketus
"Baru juga hari pertama ren_-"
"Bukan urusan Lo!"
Mila yang berada di bangku belakang Tino sudah paham apa yang akan Rendy lakukan,dia sudah menebak pasti dia akan bolos sekolah,
"Lo mending diem aja deh Tino,daripada kena gaplok" Mila angkat bicara
Rendy hanya sekedar melirik ke arah Mila dan tidak berniat membalas ucapan nya,sedangkan Tino sudah paham dengan ucapan Mila barusan.
Rendy melangkahkan kaki nya keluar kelas dan tak sengaja tepat didepan pintu kelas ia berpapasan dengan bunga yang ingin masuk,Rendy tidak berniat untuk menyapa bahkan melihat bunga. Ia langsung berjalan begitu saja seolah-olah bunga tidak ada
"Bunga sini cepetannn!'' teriak Mila dari dalam kelas
Bunga berlari menuju sumber suara.dan langsung duduk tepat di samping mila
"Rendy?"tanya mila
"Iya"jawab bunga dengan muka sedih nya
"Tadi dia lihat gue jalan sama kak saga"
"Gue bilang juga apa,Lo tuh emang harus berani cerita ke Rendy kalo lo emang Deket sama kak saga"
"Tapi kan mil, kemarin Lo sama Tino bilang kalian bakal bantuin gue"tegas bunga
"Kita bakal bantu tapi ga sepenuhnya bung,Lo kan udah gede Lo harus bisa nyelesai in masalah Lo sendiri"
"Coba ajak Rendy ngmng berdua,dia pasti ngerti kok"sahut tino yang sedari tadi asik sendiri dengan game nya .
"Percaya deh bunga pasti bisa" ucap Mila sambil meraih pundak bunga memeluknya
"Gue ikut dong" cerca Tino yang ingin ikut pelukan
"Ihhh jijik gue pelukan sama Lo" -bunga
"Dikira gue tai apa"
"Lah tuh Lo nyadar"jawab Mila
"Terus gue sekarang harus gimana?"tanya bunga sambil melepaskan pelukannya
"Saran gue ya,untuk saat ini ga usah jelasin dulu ke Rendy karena posisi nya dia lagi panas jadi percuma lu jelasin juga ga akan di ladenin sama dia,tunggu aja sampedia tenang,dia posisinya kan masih capek, pikiran nya masih kalang kabut,"
"Tumben Lo pinter tin"
Bunga heran dengan pikiran Tino yang sejauh itu,dibalik sifat dia yang terkesan cengengesan dia memiliki sifat dewasa, beruntung bunga punya teman sebaik tino
"Baru nyadar Lo?"
"Ga usah di puji bung,nanti waktu mau pake helm,kepala nya ga bisa masuk!
"Ck, lagian Lo juga kenapa bisa kejebak sama komitmen kayak gini sih bung.Ribet tau nggak!lanjut bunga
Yang memang bunga berkomitmen tidak berpacaran dengan Rendy tapi mereka akan saling menjaga perasaan satu sama lain,tapi itu kemarin saat Sagara belum datang ke bunga, setelah sagara datang bunga merasa ingin melepas komitmennya dengan rendy,ia tidak bisa jika harus berdiri di dalam ketidakpastian.Dan kenyataannya sekarang rasa nyaman bunga ke Rendy sudah perlahan punah tergantikan oleh sagata, meskipun hubungan bunga dengan Sagara masih belum jelas tapi bunga nyaman dengan Sagara. Dan apakah itu semua salah bunga?
"Gue gak tau mil,geu bingung!" Jawab bunga perlahan.
"Udah ah jangan galau,kekantin aja yuk udah bel tuh!" Ajak Tino karena barusan saja bel istirahat berbunyi
Mereka bertiga pun berjalan menyusuri koridor yang sudah ramai siswa siswi,dan tepat di koridor kelas XII semua mata perhatian tertuju ke bunga.
"Oh itu cewek nya Sagara,b aja tuh"
"Sagara kok mau sama adek kelas sih"
"Ihh cantik tau pacarnya Sagara"
"Bukan pacar keles,baru gebetan"
"Beruntung banget dia bisa Deket sama Sagara"
"Kok Sagara mau sama dia?jangan ada peletnya"
"Kemarin sama Rendy sekarang sama Sagara,dih rakus amat"
Begitu lah bisikan yang terdengar dari beberapa siswa,memang beberapa siswa terutama kelas XII tau jika bunga sedang dekat dengan Sagara,dan sagara juga sudah bilang ke bunga untuk tidak menanggapi apapun yang dibicarakan oleh mereka .
Bunga bersikap bodoh amat seakan-akan dia tidak mendengar apapun dan tetap menuju ke tujuan awal nya bersama Tino dan Mila yaitu ke kantin.
....
"Kok udah pulang den?" Tanya mbok Yem setelah membukakan pintu untuk Rendy
"Guru nya sakit perut mbok jadi di muridnya disuruh pulang"
"Lha?kok bisa gitu den?"tanya mbok Yem
-elah mbok Yem ditipu mau aja-batin Rendy
"Makan sambel kebanyakan kali mbok"jawab Rendy sekenanya lalu pergi menaiki tangga menuju kamar nya .
Meninggalkan mbok Yem yang masih kebingungan dengan ucapan Rendy barusan.Setelah sampai di atas Rendy membuka pintu kamar nya,tetapi ia mengurungkan niat nya untuk masuk ia langsung berbalik dan melihat mbok Yem dari atas,Rendy tertawa jahil melihat mbok Yem yang masih berdiri dengan jari telunjuknya ditempelkan ke kepala atas nga, berpikir
"Ga usah di pikirin mbok Rendy becanda kok,hehehehe" teriak Rendy dari lantai dua rumah nya
"Elah den Rendy ngerjain mbok toh,awas aja ya" ucap nya jengkel
Rendy berlari kecil ke masuk ke kamar dan menutup pintu lalu menjatuhkan tubuh nya ke kasur empuk nya memandang langit-langit kamar nya
-kalo aja gue dari dulu udah pacaran sama bunga,pasti gue berhak marah kalo tau dia sekarang deket"sama tuh Kakak kelas-kelas-batinya
"Dasar Sagara mata jelalatan.Udah mau lulus juga masih aja doyan sama adek kelas!"
"Gini amat nasib gue,dari dulu jomblo Mulu sekali mau pengen pacaran malah di embat orang"
Rendy sudah seperti orang gila dia meruntukki dirinya sendiri berbicara sendiri sampai akhirnya ia lelah mengoceh dan tertidur pulas.
HAI GAES! MAAP MAAP NIH BARU UPDATE
APLIKASI WATTPAD KU HABIS ERORR SIH JADI BARU UP.
GIMANA CERITA DIATAS? MENURUT KALIAN SIAPA SIH YANG SALAH?RENDY?BUNGA? ATAU SAGARA?
YUK KOMEN YAH,DAN JANGAN LUPA DI LIKE JUGA,
THX U AND SEE YOU
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA MUNGKIN YANG TERBAIK
Random[Welcome to RJ stories] Memang kau yang selalu ada untuk ku Di saat ku bahagia,kau penyebabnya Namun itu dulu,tidak untuk saat ini Dan Sekarang rasa itu perlahan berubah Apa kah disini hati yang salah? Apakah semua tak bisa berpindah? meskipun sud...