26

260 12 5
                                    

 

Tidur Rendy terusik oleh suara ketukan an pintu yang sedari tadi tak berhenti,padahal ia ingin sekali melanjutkan tidur nya namun ketuk an itu memaksa Rendy untuk bangun dan berjalan membuka pintu kamar nya. 

Pintu kamar Rendy terbuka dan menampakkan seorang lelaki yang berdiri tegap tepat didepan pintu itu.seseorang yang sudah lama ingin Rendy temui.Seseorang yang selalu ada saat Rendy berada di posisi terbawah

Rendy kembali ke arah kasur lalu menghempaskan badan nya asal. Diikuti suara langkah lelaki itu.

"Gue kan udah bilang,perjelas semua sebelum dia milih orang lain"lelaki itu membuka pembicaraan sambil berjalan menuju kursi belajar Rendy dan mengambil posisi nyaman di sana

"Apa salahnya dia nunggu beberapa saat lagi" cetus Rendy

"Ga semua cewek mau bertahan dalam ketidakpastian,ada kalanya cewek bosen dan merubah perasaan mereka"

"Apa ini berarti gue juga harus pindah perasaan juga?" Tanya rendy

"Kalo soal itu cuma diri Lo sendiri yang tau,dan Lo juga yang bisa menentukan! Saran gue sih yang jadi cowok jangan egois ,kalo Lo pengen tau penjelasan dia dan apa yang sebenarnya terjadi ya,coba la Lo tanya ke dia. Kalo Lo terus lari , itu artinya Lo bukan cowok sejati Rendy" jelas lelaki itu di akhiri dengan kekehan

Rendy bangkit dari tidurnya dan menoleh ke arah lelaki yang menasehati nya,tatapan Rendy menyiratkan ia tak pernah menyesal berteman dengan nya karena ia memiliki sifat yang cukup dewasa .

"Tunggu gue 10 menit lagi,gue pengen ngajak lo jalan"

Lo ga pernah berubah ren,selalu aja nutupin apa yang Lo alami,padahal gue tau sebenarnya hati Lo sekarang benar-benar hancur.~batin lelaki itu

Rendy sudah siap dengan pakaian santai nya, kaos berwarna navy dan celana jeans hitam lengkap dengan jam hitam yang melingkar di tangan kanan nya.

Ia berniat mengajak lelaki itu untuk sekedar menikmati kopi di sebuah kedai favorit mereka. 
    

****

Jam sudah menunjukkan pukul 23:00 WIB, suasana kafe sudah mulai sepi hanya ada beberapa orang

Dan Rendy masih duduk santai disana bersama dengan lelaki yang sedari tadi memejamkan mata nya menikmati musik yang sedang diputar oleh pemilik kafe.

"Sampe kapan Lo bolos sekolah cuma gara-gara cewek?" Tanya lelaki disampingnya memecah keheningan

"Sampe gue benar-benar bisa Nerima semua"jawab Rendy lalu setelah meminum kopi nya

"Lo rela persahabatan Lo hancur karena ego Lo sendiri itu ga masuk akal ren, biarin dia bahagia sama pilihan nya, jangan sampe persahabatan kalian hancur cuma karena semua ini!"

"Iya gue belajar coba deh"jawab Rendy singkat

Hening kembali di antara mereka,hanya ada suara musik kafe yang masih diputar.

Rendy diam-diam menatap orang yang ada disampingnya yang masih terpejam dan menyenderkan kepala nya ke kursi,ia kagum dengan lelaki seperti nya, dia tak pernah mengeluh dengan masalah nya bahkan ia sama sekali tak pernah bercerita masalah apapun ke Rendy meskipun Rendy sering kali memaksa nya tapi nihil ia tetap tak mau membuka masalah, padahal Rendy tau ia punya banyak sekali masalah dalam hidup nya melebih masalah yang di alami Rendy.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIA MUNGKIN YANG TERBAIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang