2# Si Ratu Hati

9.1K 993 239
                                    


Assalamualaikum, masih ada yang baca lapak ini?
Kalau enggak ada, nanti enggak usah dilanjut aja. 😅

Yang kangen Ammi sama Fazha angkat kakinya? 😋


BTW, ini gesture fotonya kok samasama megang dada yas. Samasama grogi kali yak. 😂😂 (Halu)
Yok, halu berjamaah. 😎

 😎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti biasa. Kalau main di rumah saya peraturannya: Vote dan koment jangan lupa. Cek typo please.

Happy baca semuanya.






Fazha sampai detik ini tidak mempercayai yang terjadi. Sungguh, Allah maha membolak-balikkan keadaan. Hati yang kemarin risau, cemas dan disusupi rasa tak tenang, kini berbanding seratus delapan puluh derajat. Atas takdir dan kasih sayang Ilahi Rabbi, keadaan memihak pada satu kisah milik sepasang insan.
Padahal mengira bahwa yang telah mengucap akad atas namanya adalah Harris, ternyata dugaannya salah.

Fazha meresapi setiap untaian doa yang Ilham panjatkan. Mengaminkan setiap kebaikan yang dirapal.

"Apa kamu bahagia?"

Tangan dan seluruh persendian Fazha masih gemetar. Apalagi setelah merasakan sengatan aneh akibat kecupan lembut di kening dari Ilham.
Fazha cuma membalas dengan anggukan serta senyum tipis.

"Kenapa cuma diam saja?" lanjut Ilham kini jari tangannya menjentik dagu Fazha agar melihat ke arahnya. Tatapan mereka bertemu, keduanya saling bertukar semyum, kemudian Ilham merengkuh Fazha ke dalam dekap.

"Terimakasih untuk semuanya, Sayang."

Fazha langsung mendongak saat Ilham memanggilnya dengan sebutan sayang. Meski dulu sering kali diucap, tapi sekarang rasanya berbeda. Ada debar tersendiri.

"Ammi. Fazha enggak lagi mimpi, kan?" malah pertanyaan konyol yang keluar dari bibir Fazhura. Ilham menggeleng disertai satu cubitan kecil di pipi Fazha. "Awwsh.. Sakit Ammi!" keluh Fazha saat merasakan goresan kuku Ilham mengenai permukaan kulit wajahnya.

"Sakit ya. Sini Ammi obatin."

"Obat apa---"

Belum sempat Fazha melanjutkan kata-kata, namun Ilham sudah lebih dulu mendaratkan bibirnya di pipi sang istri. Fazha melotot. Kaget dengan perlakuan Ilham.

Ketika Tuhan Merestui Cinta Kita (Published by AksaraPlus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang