Tiba tiba, Azka datang dan langsung duduk di kursi yang ada disamping Luna.
"Boleh kan gue duduk disini?" tanya Azka.
"Engg... " ucapan Luna terpotong karena Laila.
"Boleh kok" jawab Laila memotong ucapan Luna sambil tersenyum tanpa dosa.
"Apasih Lai kan..." ucapan Luna terpotong lagi karena Laila.
"Shuuuttt, udah udah. Makan, nanti keburu masuk" jawab Laila.
Luna pun buru buru menghabiskan siomay nya, karena ia sudah muak dan ingin cepat cepat ke kelas.
"Gua udah selesai, duluan ya" ujar Luna sambil melangkah meninggalkan kantin.
"Sorry ya ka, si Luna emang gitu orangnya, agak susah bergaul hehe" ujar Laila setelah Luna sudah tidak terlihat.
"Iya gapapa kok, santai aja" jawab Azka.
Akhirnya mereka berdua menyusul Luna ke kelas karena bel masuk sudah berbunyi. Mereka pun belajar sampai bel pulang berbunyi.
Setelah berjam-jam belajar, akhirnya bel pulang berbunyi. Para siswa dan siswi bersorak dan pulang ke rumah mereka masing masing.
"Luna, gue kayanya udah di jemput nih. Lo pulang naik apa?" tanya Laila.
"Gatau nih, gue lupa bawa hp lagi" jawab Luna.
"Eh,Lun gue beneran udah dijemput. Lo mau bareng gue?" tanya Laila lagi.
"Gausah Lai, gue juga kayanya di jemput deh" jawab Luna.
"Okay, kalo gitu gue duluan ya, daahh" pamit Laila.
"Iya, hati hati" ujar Luna.
Setelah hampir satu jam menunggu, belum ada yang menjemput Luna. Sekolah pun sudah sepi. Tiba tiba...
"Luna!" panggil Azka.
"Apa?" jawab Luna.
"Kok lo belum pulang?" tanya Azka.
"Bukan urusan lo" jawab Luna.
"Mau gue anter?gue bawa motor nih" tawar Azka.
"Ga, makasih" jawab Luna.
Azka pun pergi begitu saja. Tapi ternyata, Azka pergi untuk mengambil motornya dan kembali ke tempat Luna menunggu tadi.
"Ayo naik" perintah Azka.
"Kan gue bilang gamau ka" jawab Luna.
"Lo mau nginep disini?" tanya Azka.
"Ck, ah" desah Luna sambil menaiki motor Azka. Karena, dia memang tidak punya pilihan lagi. Rumah nya memang agak jauh dari sekolah dan Luna tidak membawa ponsel nya.
"Udah lah Lun, selo aja" ujar Azka.
"Btw, rumah lo dimana?" tanya Azka.
"Jalan Melati no. 10" jawab Luna.
Selama perjalanan, mereka hanya saling diam. Sesampainya di rumah, Luna langsung turun dari motor Azka. Ia memang tidak mau berlama lama dengan laki laki yang baru ia kenal. Benar memang kata Laila, ia susah untuk bergaul dengan orang baru.
"Makasih" ucap Luna lalu masuk ke rumahnya.
"Eh Luna bentar!" teriak Azka.
"Apa lagi?" tanya Luna.
"Minta id Line lo dong" ujar Azka sambil memberikan hp nya kepada Luna.
"Ck, buat apa sih?" tanya Luna ngegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
SMA
Teen FictionMenurut banyak orang, masa SMA adalah masa yang paling indah karena masa SMA adalah masa terakhir kita merasakan masa remaja. Tapi tidak dengan Luna. Masa SMA Luna dipenuhi dengan banyak sekali konflik yang membuat nya ingin bunuh diri. Mulai dari...