"Lepasin!" Bentak Luna melepaskan lengannya dari genggaman tangan Azka. Mereka sudah berada di taman sekarang.
"Tadi lo ngomong apa sama nyokap gue?!" Tanya Luna dengan membentak.
"Eh Lun, kesana yuk!" Azka menghiraukan semua perkataan Luna.
"Azka, jangan coba cob.." Belum selesai Luna berbicara, Azka sudah menarik lengannya lagi.
"Azka ih apaansih.. " Ucapan Luna kembali terhenti ketika ia melihat pemandangan di
hadapannya,Playground yang dipenuhi dengan beberapa anak kecil."Halo dekk" Azka mendekati salah satu anak kecil dengan senyumannya yang lebar.
"Kamu siapa namanya?"
"Lea kak"
"Kalo kamu siapa?"
"Farah"
"Kak, kita main masak masakan yuk!" Ajak Farah.
"Ayuk"
"Kak, kak!" Panggil salah seorang anak kecil.
"Main polisi maling aja kak sama kitaaa" Beberapa anak laki laki menarik baju Azka.
"Enggak, kakak ini mau main masak masakan sama kita" ujar Lea menjulurkan lidahnya.
"Ehmm, gini gini. Itu ada kak Luna kalian main masak masakan nya sama kak Luna ya" Ujar Azka sambil tersenyum lebar.
"Luna! Sini!" Panggil Azka.
Luna datang mendekati Azka.
"Ini kak Luna namanya, Farah sama Lea main sama kak Luna ya!" Azka memperkenalkan Luna.
Luna tersenyum, hatinya menghangat. Azka begitu menyukai anak kecil. Bahkan mereka dengan mudah menerima Azka dan mengajaknya bermain. Luna saja yang sering datang ke taman ini bahkan tidak pernah sama sekali menyapa satu anak kecil pun.
"Yuk main sama kakak!"
-----------------------------------------------
"Gue baru tau lo suka anak kecil" Luna memulai obrolan.
Mereka sekarang sedang duduk di kursi dekat taman setelah lelah bermain dengan Lea dan kawan kawannya.
"Iya. Dulu gue punya Ade, dia meninggal pas umur 5 tahun"
"Kok bisa?" Tanya Luna dengan wajah serius.
"Iya, kena penyakit pneumonia"
"Makanya gue jadi suka anak kecil deh" Azka lalu tersenyum.
"Yang sabar ya Zka, Ade lo itu pasti udah bahagia sekarang" Ujar Luna lalu tersenyum.
"Akhirnya lo senyum juga ke gue Lun" Ledek Azka.
Luna lalu memukul paha Azka.
"Aww sakit ih, sangar banget sih jadi cewe" Azka meringis.
"Tauah males gue"
"Hehe, balik yuk Lun udah mulai panas nih" Azka beranjak dari duduk nya.
"Yuk" Luna lalu berjalan mendahului Azka.
----------------------------------------
"Assalamualaikum" Luna membuka pagat rumahnya dan masuk bersama Azka.
"Waalaikumsalam" Jawab mama.
"Wah, udah pulang nih. Sebentar ya mama ambilin minum dulu"
"Gausah deh Tan, saya mau langsung pulang aja nih udah siang"
"Yahhh, padahal tante masih pengen ngobrol loh sama kamu"
"Besok saya kesini lagi kok Tan jemput Luna"
Luna terbatuk. "Enggak enggak!besok gue sama papa"
"Ohh yaudah gapapa deh Zka, tapi bener ya besok kamu jemput Luna" mama tersenyum jahil ke arah Luna.
"Oke tan, pamit dulu ya" Azka lalu menyalimi tangan mama.
"Hati hati di jalan ya Zka"
"Iya, makasih ya Tan assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
"Mama apaansih!" ujar Luna setelah Azka pergi.
"Eh? Kenapa?"
"Tuh kan, suka banget jailin anak nya yang cantik ini"
"Besok papa mau ke jogja, pesawat pagi, jadi harus berangkat jam 3 subuh, masih tetep mau berangkat bareng papa?"
"Yaudah kan bisa naik ojek online"
"Ongkos lagi... Kalo kamu mau naik ojek online bayar pake uang jajanmu sendiri ya" mama lalu pergi meninggalkan Luna di ruang tamu.
"Ihhhh, punya mama gini banget deh" Luna memanyunkan bibirnya.
Tunggu kelanjutannya besok ya gais! :D
Jangan lupa voment!
KAMU SEDANG MEMBACA
SMA
Teen FictionMenurut banyak orang, masa SMA adalah masa yang paling indah karena masa SMA adalah masa terakhir kita merasakan masa remaja. Tapi tidak dengan Luna. Masa SMA Luna dipenuhi dengan banyak sekali konflik yang membuat nya ingin bunuh diri. Mulai dari...