Flashback On
"Ini foto siapa, Dino? Cewek ini siapa?"
"Itu teman aku, Viola."
"Teman kamu bilang? Kamu deket banget sama dia? Aku ga suka ya lihat kamu sama cewek lain!"
"Kamu kenapa sih, kamu punya teman cowok banyak! Aku ga pernah larang kamu, sedangkan kamu? Kamu selalu marah-marah ga jelas kek gini!"
"Wajarlah aku marah, karena aku cemburu, kenapa aku cemburu? Karena aku sayang sama kamu, Dino! Dan kamu? Kamu ga pernah marah kalau aku deket sama cowok lain, itu karena kamu ga cemburu, kenapa kamu ga cemburu? Karena kamu ga sayang kan!" ucap Viola dengan amarahnya.
"Aku__"
"Kamu selingkuh kan sama dia," tuding Viola sambil menunjuk cewek itu.
"Aku gak__"
"Kita putus!" potong Viola."
Flashbakc Off
Lagi-lagi Viola mengingat Dino, air mata gadis itu kini tengah menetes. Sungguh ia rindu dengan Dino. Apakah kalian pernah merasakan? Bagaimana jika seseorang yang kalian cinta malah berkhianat? Lalu kalian meninggalkannya namun tak kunjung melupakannya. Itulah yang dirasakan gadis itu, Viola Olive.
"Vio, ayo berangkat entar kita telat!" Vino mulai lelah memanggil adiknya, sedangkan yang dipanggil masih enggan terbangun dari lamunannya.
"Viola, demi kebaikan bersama kita harus datang ke sekolah tepat waktu, kamu kan juga murid baru, jadi sebagai warga negara yang baik ayo cepetan!"
Krik-krik, Viola masih saja belum bergeser dari titik awal membuat Vino mendengkus kesal, Vino bisa merasakan bahwa jangkrik-jangkrik di luar sana sedang jungkrak-jungkrik dengan gaya cantik menyaksikan kekesalan Vino terhadap adiknya. Orang tua mereka memang lagi kerja di luar kota jadi di rumah hanya ada Viola dan Vino juga pembantunya.
"VIO," Viola langsung bangun seakan memotong suara Vino.
"Ayo kak, nanti kita telat," tukas Viola meninggalkan Vino. Jika bukan adiknya, ingin sekali Vino melempar Viola ke segitiga bermuda dan berharap dimakan megalodon di laut lepas.
Jangan lupa tinggalkan jejak😍
Kritik dan saran juga vote nya sangat dibutuhkan🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Matematika Cinta (Sudah Terbit✅)
JugendliteraturAku dicintai dua orang sekaligus, apakah aku bahagia? Tidak! Aku melukai keduanya. Sisa-sisa rinduku terhadap masalaluku juga rasa takut kehilangan pacarku kini membuatku bimbang. Aku harus kehilangan salah satu dari mereka. Aku tersesat diantara ma...
