Farel Vs Dino

105 25 0
                                    

Hari Minggu ini Viola dan Vino berkunjung ke rumah Farel. Sesuai permintaan Farel.

"Ass," ucapan Viola terpotong saat mendengar teriakan dari dalam.

"Habis darimana lo?" Itu suara Dino.
Farel tidak menghiraukan Dino sama sekali.

"Gue tanya, Lo dari mana Farel!" ucap Dino emosi.

"Mau gue dari Jepang kek, Singapur Kek, Madagascar kek. Bukan urusan lo!" Kini Farel sudah menatap tajam Dino. Terjadilah tatapan sengit antara Dino dan Farel.

"Farel! Dino! Bisa ga sih sehari saja ga ribut?" lerai Andra, Ayah Farel dan Dino.

"Assalamualaikum," ucap Vino dari luar yang sudah penasaran ada apa dengan Dino dan Farel.

"Waalaikumussalam," sahut Andra lalu membuka pintu.

"Viola?" ucap Dino dengan senangnya. Viola menatap datar Dino.

"Eh nak Vino bawa siapa? Ayo masuk!" ajak Andra sopan.

"Adik saya Pa," balas Vino yang sudah terbiasa memanggil Andra dengan sebuta Papa.

"Pa, kenalin dia Viola. Mantan pacar sekaligus calon menantu papa," ucap Dino memperkenalkan Viola ke Andra. Tentu saja membuat Farel ingin memangsa Dino dengan saus tiram.

"Aku,"

"Oww jadi nak Viola ini mantan kesayangannya Dino? Kenalin saya Andra, Ayahnya Dino dan Farel," ucap Andra memotong suara Viola. Ia belum sadar dengan Farel yang sudah siap meledak. Vino hanya menikmati adegan bioskop antara keluarga Andra.

"Papa," kini gantian ucapan Farel yang terpotong.

"Oh ya nak Viola mau minum apa?" tanya Andra sopan.

"Hmm," balas Viola gugup.

"Oh ya panggil aja saya Papa ya," saran Andra yang diangguki Viola.

"Vio, aku kangen banget sama kamu, kamu pasti kangen kan? Makanya kesini?" tanya Dino dengan hati yang berbunga-bunga.

"Kangen endasmu! eh," Viola baru menyadari Andra ada disini.

"Hah, gapapa nak Vio, saya ngerti. Saya pergi dulu ya. Dino, Farel, jangan bertengkar lagi!" titah Andra.

"Hahaha," tawa Vino pecah. Dino tak mengerti apa yang ditertawakan oleh Vino.

"Viola, ayo!" Farel menarik tangan Viola, Dino mulai bingung.

"Salam pamit, Bro." Vino meninggalkakan Dino yang mulai bingung. Dino menggeser ponselnya untuk menghubungi seseorang.

"Aurel, bisa kesini?"

"Bisa, bentar ya." Ucap Aurel.

***

"Kita mau ke mana? Vino mana?" tanya Viola.

"Mau ke rumah kamu. Mau lihat mama, si Vino mau kerumah pacarnya," jawab Farel jelas dan padat. Orang tua Viola memang cuti minggu-minggu ini.

"Assalamualaiku, Ma, Pa," sapa Farel ramah. Seperti Vino, Farel juga sudah dianggap keluarga oleh orang tua Vino.

"Waalaikumussalam, eh kok sama Viola? Loh Vino mana?" tanya Vani, Ibu Viola dan Vino.

"Lagi nyangkut Ma, di pohon beringin tetangga," jawab Viola asal.

"Yasudah, ayo ajak Farel masuk!" sahut Rio, Ayah Viola dan Vino.

"Rel, lo sama Dino saudara?" tanya Viola.

"Saudara tiri, garis bawahi!" jawab Farel. Viola akhirnya mengerti bahwa Dino adalah saudara tiri Farel.

Hening, setidaknya kata itu yang pantas disebut untuk mereka, Viola dan Farel sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Lo dulu kenapa bisa pacaran sama Dino?" Farel membuka suara.

"Karena aku suka," jawab Viola pasti.

"Kenapa bisa suka?"

"Karena ganteng."

"Gantengan mana sama aku?"

"Kamu."

"Sekarang kamu suka sama siapa?"

"Kamu."

"Kalau aku pergi gimana?" tanya Farel lagi.

"Aku cari yang lainlah," jawab Viola enteng. Farel mulai kesal.

"Aku ga mau kamu nyari yang lain," jujur Farel.

"Kalau gitu jangan pergi!" balas Viola tersenyum menghadap Farel.

"Vio.." cicit Farel.

"Apa?" jawab Viola sambil menatap lekat manik mata Farel.

"Panggil sayang dong!"

"Ha?"

"Panggil sayang!"

Masih pada kata yang sama. Votment dan Kritsar yak😘

Udah tau kan tentang hubungan Farel samaa Dino. Ups jawaban kalian salah😂.

Matematika Cinta (Sudah Terbit✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang