Bagian 7

798 195 28
                                    

Sooyoung berlari menuju atap setelah berhasil kabur dari mata pelajaran astronomi yang sangat di bencinya.

"Hah... gila cape banget. Nggak mau bangun escalator atau lift apa nih sekolah?" Sooyoung menutup pintu atap dengan pelan dan segera tersenyum memperlihatkan giginya ke langit.

"Udah lama gue nggak kesini. Huaaaa, segernya."

Langit hari ini sangat cerah. Bahkan awan yang biasanya menghalangi birunya langit terlihat sangat jarang bahkan tidak ada.

  Membuat Sooyoung sangat suka berlama-lama memandang langit.

"Gue tunggu di tempat biasa."

"Berapa? Lima juta? Boleh juga."

Mata Sooyoung beralih ketika mendengar suara seseorang selain dirinya di atap. Ia langsung bersembunyi di belakang tembok dan mengintip orang tersebut yang sedang menempelkan ponselnya di telinga dengan rokok di tangannya.

Sayangnya laki-laki itu sedang duduk membelakanginya. Jadi Sooyoung tidak tahu siapa laki-laki yang sedang menelpon itu.

Setelah menguping sesaat. Sooyoung melihat laki-laki itu memasukkan ponselnya ke dalam saku, kemudian menghisap rokok yang ada di tangannya dengan pelan.

Ketika laki-laki itu menoleh kesamping, Mata Sooyoung langsung membulat sempurna. "Kak Taehyung?" Lirih Sooyoung.

Melihat itu, Sooyoung langsung berlari dan mengambil rokok yang berada di tangan Taehyung dengan kasar. Menginjaknya, hingga rokok itu mati.

"Kak Taehyung masih ngerokok?" Tatap tajam Sooyoung.

Taehyung yang melihat Sooyoung disebelahnya terlihat tidak peduli walaupun awalnya ia sedikit terkejut.

Sooyoung melihat gerak-gerik Taehyung yang kembali mengeluarkan rokok dari tempatnya dan menyalakannya lagi. Membuat Sooyoung geram.

"Kak Taehyung!"

Taehyung menggeserkan duduknya dan menyuruh Sooyoung duduk disampingnya. Tapi Sooyoung malah berjalan kehadapan Taehyung. Sooyoung kesal melihat Taehyung merokok.

"Apa rokok seenak itu kak?"

Taehyung menatap Sooyoung sesaat. "Darimana Lo tau gue disini?"

Sooyoung tidak menjawab, ia kembali merebut rokok yang ada di tangan Taehyung. Tapi bukannya diinjak dan dimatikan seperti yang Sooyoung lakukan di awal.

  Sekarang Sooyoung malah menghisapnya seperti yang Taehyung lakukan tadi. Sontak hal itu membuat Taehyung melebarkan matanya terkejut.

"Yak!" Taehyung segera berdiri dan mengambil rokok dari tangan Sooyoung dan mematikannya. "Lo gila!"

"Kenapa Kak Taehyung boleh sedangkan Sooyoung nggak?!"

Tatapan Taehyung menajam. "Rokok nggak baik buat lo."

"Dan baik buat Kak Taehyung?" Jawab Sooyoung tidak kalah tajamnya dengan Taehyung.

"Mau lo apa sih?!"

"Kak Taehyung berhenti ngerokok. Bisa kan?"

Taehyung tersenyum miring. "Emang lo siapa?"

Seketika Sooyoung menurunkan pandangannya dan menoleh kearah lain. Melihat tatapan Taehyung tepat dimatanya tidak sehat untuk jantung Sooyoung. Apalagi di tatap tajam seperti itu, kaki Sooyoung melemah. Ia sedikit... takut sebenarnya.

"Sooyoung. Jonatha Sooyoung." Lirih Sooyoung. Sooyoung menggigit bibirnya. Kenapa nyali Sooyoung tiba-tiba menciut seperti ini setelah Taehyung tersenyum miring seperti itu?

JONATHA STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang