2. "ingatan yang tak pernah hilang (1)"

1.6K 137 2
                                    

Gyongju, 21 maret 2014.

Andante high school, pukul 11:30 KST.

Sejeong melempar sapu ditangannya dengan raut wajah kesal seraya menatap pria yang sedang membelakanginya itu. Daniel membalikkan badan, dan menatap Sejeong sambil cengengesan.

"Kenapa aku harus melakukan ini sih? Aku kan cuman nemenin kamu menghadap pak Lee dan kenapa aku juga kena hukuman coba?" omel Sejeong.

"Ayolah Jeong-ah, lagian cuman kamu yg percaya sama aku. Kalau aku ngk mungkin ngusilin si' guru galak itu" rengek Daniel.

"Berhenti memanggilku seperti itu" suruh Sejeong

"Kenapa sih, Jeong itu bagus untukmu" ledek Daniel merebahkan badannya di lapangan basket itu.

Daniel menyuruh Sejeong ikut merebahkan diri disampingnya. Wanita itu mendengus kesal namun menuruti Daniel dan ikut merebahkan tubuhnya.

"Jeong-ah" ujar Daniel pelan.

"Ne?"

"Kenapa kau percaya padaku?" tanya Daniel. Sejeong hanya diam dan menoleh menatap pria itu yang memang sedari tadi memandanginya.

"entahlah, aku hanya ingin percaya padamu" jawab Sejeong sambil tersenyum.

"kau akan mempercayaiku sekalipun, aku akan melukaimu?" tanya Daniel memastikan sekali lagi jika Sejeong tak akan mudah berubah padanya.

Sejeong tersenyum dan mengangguk mengiyakan.

mereka saling beradu tatapan, Daniel menuntun Sejeong untuk bangkit tanpa melepaskan tatapannya dia mendekap kan kedua tangan itu ke pipi Sejeong. tangan kekar itu menyusup disela-sela rambut wanita itu yang terurai menutupi sebagian wajahnya.

"di kemudian hari, jika aku melakukan kesalahan. Jangan berusaha pergi menjauh dariku" bisik Daniel yang menempelkan keningnya dengan kening Sejeong lalu perlahan mendekatkan wajah bagian bawahnya.

Daniel memandangi bibir Sejeong yang di balut lipblam dan terlihat basah dan mengkilap di matanya.

Sejeonh bisa merasakan hembusan napas Daniel di pori-pori wajahnya. Dia menutup matanya membiarkan tangan Daniel bermain dengan bagian pipinya itu. Daniel kini tersenyum usil seraya menoyor jidat Sejeong.

Sejeong sedikit kaget, "hya!" Teriaknya karena menyadari bahwa Daniel sedang menggodanya.

Daniel tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Sejeong tadi, ketika dia memejamkan matanya.

"kau? hahahaha, dasar Pabo'" ledek Daniel

Sejeong merapikan rambutnya dan melempar tatapan kesal ke pria yang masih asyik menertawainya itu.

"ngapain tadi kau tutup mata euh?" goda Daniel

"Hya, Berhenti mengejekku" teriak Sejeong yang tampak tersipu malu.

"hahahaha,"

Sejeong makin malu dan memukuli lengan Daniel yang bergelayutan di lantai lapangan itu karena tak bisa berhenti tertawa.

"aww, hahaha, hei hentikan Jeong-ah. Aku minta maaf eum, maaf!" ujar Daniel meminta ampun.

Daniel menangkap kedua tangan Sejeong agar berhenti memukulinya karena kehilangan keseimbangan, pria itupun terjatuh dengan Sejeong berada diatasnya.

lagi-lagi mereka saling bertatapan.

Daniel menyingkirkan rambut Sejeong yang menutupi wajahnya dan melempar senyuman mautnya itu ke Sejeong.
suara jantung milik wanita itu terdengar sampai ke telinganya sendiri.

"Love Reunion (S1)" (The End)✓ ~tahap Revisi~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang