12. "aku mencintaimu (2)"

816 95 0
                                    

3 jam sebelumnya...

Pria dengan penampilan aukk-aukan sesekali merenggangkan pinggangnya dan memutar-mutar lengan kirinya. Lingkaran hitam dibawah matanya, dan boxer bolong menambah kesan dirinya yang begitu jorok. Dia masih menguap dan setengah sadar, sambil menggaruk-garuk bokongnya, dia keluar dari kamarnya menghampiri hyungnya yang sedang menikmati sarapannya.

Chanyeol yang melihat adiknya itu berdecak takjub.

"Woahh! Kau betul-betul berantakan. Apa sakit hatimu kali ini betul-betul kronis?" cibir Chanyeol

"Jangan bicara padaku, Sehun sudah mati" ujarnya.

"Daripada kau menjadi lebih menyedihkan, mengapa kau tak mengatakan perasaanmu saja? Sebelum terlambat. Mungkin saja, dia tak menyukai pria yang bernama Daniel itu, kau tau. Cinta pertama itu tak selamanya berhasil" suruh Chanyeol

"Serius?" mata Sehun terlihat berbinar-binar, seolah-olah Kakaknya telah menumbuhkan benih-benih harapan dalam dirinya.

"Tapi, itu hanya asumsiku. Wanita seperti Sejeong itu sepertinya sangat mencintai Daniel" ujar Chanyeol. Seperti menerbangkan Sehun lalu membantingnya ke tanah dengan sangat keras.

"Cih, untung kau adalah kakakku. Kalau bukan, sudah takk ikkhh" Sehun memperagakan dirinya mencekik leher Chanyeol lalu kembali suram dan memakan sarapannya dengan kesal.

"Sejeong itu kurang peka untuk beberapa hal, mungkin saja dia juga tak peka dengan perasaannya sendiri" celoteh Chanyeol lagi.

Sehun tertegun sejenak dan memikirkan sesuatu.

"Kalau begitu aku akan mengatakan perasaanku padanya. Dia menolakku atau tidak itu urusan nanti" sahut Sehun semangat seraya memasuki kamarnya kembali.

Chanyeol terkekeh geli melihat semangat adiknya itu.

"Setidaknya jika kau mau menemuinya, bawa sesuatu" sahutnya.

******

Sementara itu, dikediaman pasangan Jaehyun dan Irene.

Sejak kejadian semalam, sikap mereka dingin satu sama lain. Meskipun selama ini yang mereka tampakkan adalah sebuah kebohongan. Kali ini mereka jujur mengapresiasikan perasaan mereka.

Suasana meja makan pun tampak sepi, hanya ada suara sendok dan garpu yang beradu satu sama lain.

"Aku ingin bercerai," Irene akhirnya angkat suara.

Jaehyun terkejut sejenak, lalu terlihat tak peduli dengan keinginan istrinya itu.

"Hubungan ini, bagiku tak akan pernah berhasil" ujar Irene lagi.

"Kau tenang saja, aku yang akan menceraikan mu duluan tanpa harus merusak imejmu, aku juga sudah menemukan pengacaraku sendiri" timpalnya lagi.

"Apa kau tau arti sebuah hubungan?" tanya Jaehyun pada istrinya.

"Yaitu sebuah kepercayaan. Selama ini, aku percaya kau hanya butuh waktu untuk menerimaku. Tidak, kau tak butuh waktu. Kau hanya butuh cinta masalalu mu itu, dan aku dan semua ini hanya nasib buruk bagimu. Hubungan yang didasarkan kompromi seperti ini mana bisa bertahan?" ungkap Jaehyun.

Pria yang telah menjadi suaminya selama 3 tahun itu tersenyum menatapnya.

"Baiklah. Ayo kita berpisah!"

Irene yang menginginkan perceraian itu malah terkejut. Perkataan suaminya tadi sama dengan perkataan Sehun 3 tahun yang lalu baginya

"Tapi, apa kau bisa bersabar sampai ibumu sembuh? Aku tak ingin perceraian kita membuat ibumu syok dan drop lagi!! Kau tenang saja, aku tak akan menghalangi mu untuk menemuinya atau mencampuri urusanmu. Hubungan kita ini hanya sebuah atap, Hanya atap" tutur Jaehyun menyelesaikan sarapannya dan meninggalkan Irene sendirian di meja makan.

"Love Reunion (S1)" (The End)✓ ~tahap Revisi~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang