Setelah itu kakakku langsung bergegas menuju kamarnya untuk membuat perkamen dan aku menuju dapur untuk membuatkan kopi untuknya.
SEVERUS.POV.
Entah mengapa aku tak ingin meninggalkan Isabella, tapi..... Ah aku bingung perasaan apa ini, aku harus menyelesaikan perkamen itu sekarang agar nanti malam aku bisa beristirahat.
Aku terus menulis perkamen ini, tapi rasanya mataku sudah lumayan lelah. Aku mendengar suara pintu kamarku di getuk dari luar...
"Kak Severus, bolehkah aku masuk kedalam"
"Boleh silahkan masuk, ngomong ngomong ada apa Isabella?seharusnya sekarang kamu istirahat" Masih terus berusaha menulis perkamen
"Aku membawakanmu secangkir kopi, siapa tau bisa menghilangkan rasa lelahmu" Langsung menghampiri sang kakak
"Janganlah membaca fikiranku Isabella"
"Aku tidak membaca fikiranmu kak, sudah terlihat jelas tadi saat kau bilang 'boleh silahkan masuk' suaramu itu bertanda bahwa kau lelah" Sambil menaruh secangkir kopi di atas meja
"Oh... Begitu ya, memang sih sepertinya kakakmu ini memang lelah
" Yaudah sekarang kakak minum kopi buatan aku, mungkin saja lelahnya akan berkurang"
"Gak dikasih ramuan yang macam macam kan? "
"Ramuan??? kakakku sayang itu kopi bukan ramuan, lagian mana mungkin aku tega memberikan kopi dengan campuran ramuan ke kakak 🤦♀"
"Kakak coba ya"
Pada akhirnya aku mencoba kopi buatan Isabella, tapi.....
"Kopinya hangat sih,...tunggu, kok jadi segar sih tubuh kakak, jadi gak lelah lagi, kopinya rasa Chamomail? bau aromanya....."
"Aroma apa ayo?".
"Bunga Lily, kok bisa sih".
"Ya bisa lah siapa coba yang buat? Bagaimana cara buatnya itu gak penting, sekarang kakak cepetan selesaikan perkamen itu".
"Udah dibilangin jangan baca fikiran kakak" Meneruskan menulis.
"Oke oke, aku kekamar ya".
"Yaudah sana, jangan lupa istirahat ya".
"Semangka, semangat kakak! 😘" Langsung menuju kamarnya.
Memang ya adikku yang satu itu penuh dengan kejutan, tapi kok bisa ya dia buat kopi dengan rasa yang unik 😄.
NORMAL. POV.
Waktu sudah menunjukkan pukul 17.00, Severus sudah menyelesaikan perkamen nya sehingga ia langsung menuju kamar mandi untuk mandi, selesai ia mandi ia menggunakan baju santainya lalu keluar dari kamarnya menuju dapur karena ia mulai laper lagi. Sesampai di dapur Severus langsung membuka kulkas dan ternyata terdapat kue brownies di dalamnya, ia langsung mengambil kue tersebut lalu menuju meja makan. Setelah menyantap kue brownies itu Severus langsung menuju kamar Isabella.
Sesampainya di depan kamar Isabella, Severus langsung mengetuknya. Sudah 15 kali mengetuk tapi tidak ada sautan apapun apalagi pintunya dikunci dan dengan terpaksa Severus membuka pintu tersebut dengan mantra. Pas masuk kedalam ternyata oh ternyata tidak ada di kamarnya, Severus mencari adiknya dikamar mandi tidak ada, Severus juga sudah mencarinya ke setiap sudut rumah dan tidak ada adiknya dimana pun. Tiba-tiba.....
"Akhirnya sampai juga" Isabella langsung masuk kedalam rumahnya.
"ISABELLA KAMU DARIMANA 😡" Langsung menghampiri adiknya yang tak jauh dari pintu.
Karena Isabella sendiri tidak kuat menatap kakaknya yang sedang marah akhirnya Isabella langsung berapprate ke kamarnya dan langsung mengunci pintunya dengan sebuah mantra yang lain mantra tersebut tidak bisa dibuka oleh orang lain selain dirinya sendiri dan juga tidak bisa di hancurkan dengan mantra lain karena itu adalah mantra baru yang dibuat Isabella dan mantra itu di gunakan di saat yang darurat.
ISABELLA. POV.
Aku pun semakin panik dan juga penyakit ku kambuh di saat yang tak tepat. Di saat genting seperti ini obat yang baru saja ku beli ketinggalan dibawa, aku pun bergegas menghidupkan dan mengatur tabung oksigen itu dan segera memakai masker oksigennya, setelah itu aku langsung berbaring di atas kasur ku.
Sudah 15 menit aku mendengar kakakku marah marah seperti itu dan sudah berapa kali aku juga mendengar kakakku mencoba membuka pintu itu dengan segala macam mantra tapi tak berhasil. Kondisi ku juga sudah membaik meskipun masih terasa dan aku sudah tidak panik lagi sekarang namun aku berfikir kenapa kakakku tidak membaca surat yang aku tulis ? padahal tadi aku menaruhnya di atas meja kerja kakakku di kamarnya dan ia lagi mandi atau kakakku gak tau atau gak lihat? Sebaiknya aku tidur saja agar kondisiku semakin membaik.
SEVERUS. POV.
Aku sudah berusaha untuk membuka pintu itu tapi tidak berhasil juga, mantra apa yang ia gunakan, kenapa tidak bisa terbuka? Sudah beberapa mantra yang aku gunakan tidak berhasil juga, aku menyerah untuk yang satu ini lebih baik sekarang aku harus mengontrol diriku sebab aku lupa satu hal Isabella adikmu itu terlahir tidak normal dan sampai kapanpun juga ia tak akan sembuh sampai ada seseorang yang lela mendonorkan jantungnya untuk Isabella. Aku pun langsung menuju kamarku untuk berfikir adakah cara untuk membuka pintu itu.
Sesampai di kamarku aku langsung masuk dan betapa kagetnya aku saat melihat ada sepucuk surat dimejaku dan aku segera menuju ke arah meja ku dan membaca surat itu dan betapa kagetnya aku lagi saat aku membaca surat itu ternyata Isabella sudah meminta izin padaku melalui surat ini untuk membeli obat, karena obatnya sudah habis dan aku teringat bahwa tadi pas Isabella ber apprate ada sebuah kantung plastik berwarna putih yang jatuh ke lantai atau jangan jangan... Aku langsung berlari ke bawah dan ternyata benar pas aku melihat isinya ada beberapa tempat yang berisikan obat.
Dan kenapa aku lupa bahwa aku juga bisa ber apprate dan ber dissaprate, aku pun langsung berapprate ke kamarnya Isabella dan aku tambah kaget saat melihat dia memakai masker oksigen dan sedang tertidur pulas di atas kasurnya. Aku langsung menghampiri nya dan duduk di atas kasurnya...
"Isabella sayang, bangun" Sambil mengusap rambut nya dan mencium keningnya.
Aku pun langsung memeluk Isabella dan tak terasa aku menangis dan menyesali kejadian tadi seharusnya aku bertanya baik baik dengannya bukan marah marah seperti tadi dan inilah akibatnya apabila aku sedang marah terhadapnya. Apa yang harus aku lakukan sekarang, aku bingung apa yang harus aku buat sekarang. Bagaimana jika aku memasak saja? Siapa tau setelah aku selesai memasak Isabella langsung bangun.
NORMAL. POV.
Waktu sudah menunjukkan pukul 19.00, Severus sedang memasak untuk makan malam mungkin tidak seenak buatan adiknya, namun Severus terus berusaha agar masakannya terlihat sempurna. Ia tidak sadar bahwa adiknya Isabella sedang melihat kakaknya sedang memasak, Isabella hanya tersenyum melihat kakaknya memasak.....
"Tunggu kak, untuk nasi goreng kasih garamnya jangan satu sendok makan tapi secukupnya saja" Langsung mengambil ahli pekerjaan kakaknya.
"Isabella" Masih terdiam saat melihat adiknya.
"Kak Severus aku minta maaf ya kalau tadi aku gak minta izin langsung sama kakak soalnya aku takut apotik nya keburu tutup, makannya aku langsung pergi tapi kakak udah lihat surat ku kan yang ada di atas meja" Sambil menuangkan merica dan kecap secukupnya.
"Seharusnya kakak yang minta maaf sama kamu karena tadi marah marah ke kamu, kakak panik soalnya jadi ya kayak gitu deh, maafin kakak ya sayang kakak janji deh gak bakal kayak gitu lagi" Sambil memeluk adiknya dari belakang
"Iya kak 😊 tapi kakak jangan janji, aku gak suka sama orang yang bilang janji janji eh ujung ujungnya malah ingkar, malah gak di tepatin, nanti terus begitu berulang ulang kali"
"Iya deh"
"Kakak bisa gak lepasin dulu pelukkan nya, aku mau tuangin nih nasi gorengan ke piring "
"Oke cantik😘" Mencium pipi kirinya lalu melepasnnya
Masakkannya pun jadi Severus sudah membawa dua piring nasi goreng ke meja makan sedangkan Isabella sedang menyiapkan dua gelas air putih dan membawanya ke meja makan.
RUANG MAKAN. POV.
"Isabella, tadi kamu bangun jam berapa? " Sambil makan
"Entahlah, pokonya aku bangun pas kakak pergi dari kamarku🤭"
"Ah... Ekm... Ekm... "
"Minum kak minum, kenapa bisa tersangkut sih?" Langsung memberikan segelas air putih
"Jadi, kamu tau kalau kakak....."
"Iya tau, udah gak usah di pikirin kak dan gak usah bertanya lagi, pokonya tadi pas kakak pergi aku bangun lalu mandi sehabis mandi aku ke dapur deh"
"Tuh kan mulai deh, udah dibilangin jangan membaca fikiran kakak"
"Maaf deh 😁 lanjutin makannya kak nanti keburu dingin lagi nasgornya" Sambil melanjutkan makannya.
"Oke"
Sejam telah berlalu, akhirnya makan malamnya sudah selesai, tak lupa Isabella menyiapkan makanan penutup
"Jangan beranjak dulu kak, selalu ada ruang untuk dessert" Langsung menuju kulkas untuk mengambil makanan penutupnya"
"Apa lagi sih, dessert??? Kamu mau buat berat badan kakak naik ya"
"Enggak kok, tada es buah" Sambil membawa dua mangkok es buah dan menaruhnya di atas meja
"Es buah??? Isabella mana ada setelah makan nasgor langsung makan es buah"
"Tenang kak, es buah ini beda dari yang lainnya" Langsung duduk dan mencicipi hasil karyanya
"Isabella ini luar biasa , awalnya memang dingin di mulut tapi pas setelahnya badan langsung hangat, ngomong ngomong resepnya apa sih"
"Mau tau aja, yang jelas aku buatnya dengan penuh perasaan, tak lupa penuh dengan rasa cinta dan rasa sayang terhadapmu kakakku sayang" Langsung mencium pipi kiri sang kakak 😘
"Kamu tuh ya" Langsung mencium pipi kanan sang adik 😘
"Oiya nanti barang-barang kakak yang mau kakak bawa aku bantu siapin ya kak, biar cepat selesai dan cepat juga istirahatnya biar besok tak telat pulangnya" Sambil meneruskan makannya.
"Oke deh" Sambil meneruskan makannya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISABELLA EILEEN SNAPE
DiversosKalian tau kan Professor Snape? Bagaimana jika professor yang satu ini memiliki seorang saudari perempuan yang sifatnya berbeda dengannya. kalau penasaran baca ya.....