Setelah memakan makanan penutup, Severus langsung kekamarnya sedangkan Isabella ke dapur untuk mencuci piring. Setelah mencucui piring Isabella langsung bergegas menuju kamar kakaknya.
SEVERUS.POV.
Aku sedikit bingung dalam membereskan pakaian dan sebenarnya aku kemarin pulang kerumah hanya membawa tongkat saja dan juga kenapa Isabella lama sekali cuci piringnya ? apa yang harus aku lakukan ya ?. Aku baru menyadari kalau dari tadi Isabella mengetuk pintu kamarku.....
"Masuk aja, pintunya gak di kunci kok"
"Lah kok belum di beresiin sih kak" duduk di samping kakaknya di atas kasur.
"Kamu gak tau ya kalau kemarin kakak kesini gak bawa apa-apa?"
"Kakak cuma bawa tongkat aja kan, nah kalau misalnya kakak bingung mau ngapain, mending kakak tidur aja biar besok tinggal berangkat aja dan barang-barangnya biar aku aja beressin" sambil mengelus rambut sang kakak.
"Ah...tidur???, lah kamu sendirian dong beressinnya"
"Kakak sekarang tatap mata aku"
Awalnya aku gak mau menatap mata adikku, tapi karena aku sayang sama dia pada akhirnya aku menatap matanya. Ada yang aneh dengan diriku setelah menatap mata adikku, kepalaku menjadi berat dan pandanganku menjadi buram, ada apa dengan diriku? dan pada akhirnya semuanya menjadi gelap.
ISABELLA.POV.
Aku menyuruh kakakku untuk menatap mataku, aku akan mencoba membuat kakakku tertidur agar keesokkan harinya setelah kakakku terbangun kondisinya bisa jauh lebih baik karena aku tau selama ini kakakku banyak pikiran, banyak beban yang harus ia tanggung sendiri dan sebenarnya aku ingin bertanya dari kemarin tentang kondisinya tapi aku tidak jadi menyanyakan hal itu karena aku bimbang dan sekarang ini adalah waktu yang tepat untuk mengetahui semuanya, semuanya yang ingin aku ketahui tentang kakakku selama aku tidak berada di sampingnya hampir bertahun-tahun. Setelah kakakku tidur, aku harus mencabut 5 helai rambutnya.
"Isabella, kakak kok merasa kepala kakak berat banget ya" sambil memegang kepalanya.
"Kakak kenapa? kakak sakit ya? pura-pura panik.
"Sakit sekali rasanya Isabella" sambil memeluk diriku sekencang mungkin.
"I...i ya kak" membalas pelukkannya.
Aku merasakan kalau kakakku sudah tidak berrgerak, akhirnya kak Severus pingsan juga walaupun dalam posisi memelukku. Aku pun langsung membaringkannya di kasur, lalu mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur menggunakan kekuatanku, setelah itu aku selimuti kakakku dengan selimut dan aku langsung mencabut 5 helai rambutnya. Aku sebenarnya gak tega ngelakuiin ini, tapi aku harus melakukannya demi kakakku Severus...
"Ini semua demi dirimu kak, aku sayang padamu" sambil mengelus rambutnya dan setelah itu mencium keningnya.
Setelah itu aku langsung membereskan beberapa barang yang ingin dia bawa pulang ke Hogwarts, tidak banyak sih hanya satu tas saja. Setelah semuanya beres aku langsung keluar dari kamar kakakku dan langsung menuju kamarku. Ketika aku sudah masuk kedalam kamarku aku berpikir kalau aku akan melakukan eksperimen terhadap 5 helai rambut kakakku nanti saja setelah aku mengantarkan kakakku pulang dan aku menyimpan 5 helai rambut ini di botol kecil bekas ramuan obatku, aku harus istirahat karena waktu sudah menunjukkan pukul 24.00.
NORMAL.POV.
Aku terbangun saat mimpiku yang di bilang indah atau aneh entahlah tapi mimpi itu membuatku merasa aneh dan membuatku senyum-senyum sendiri seolah-olah akan bertemu seseorang, tapi dimana ya ? sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 05.00, aku harus bersiap- siap setelah itu ke dapur membuatkan sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISABELLA EILEEN SNAPE
De TodoKalian tau kan Professor Snape? Bagaimana jika professor yang satu ini memiliki seorang saudari perempuan yang sifatnya berbeda dengannya. kalau penasaran baca ya.....