Aku selalu mampu berkata jujur mengenai segala hal, kecuali; perasaanku padamu.
Ntah aku yang tidak peka terhadap setiap kode darimu dalam kolom chat kita atau ketidak tegasan kamu dalam memperjelas suatu rasa.
Semakin hari, kita semakin sulit dimengerti. Kamu dengan rasa takut kehilanganku yang menjadikanmu posesif sedangkan aku yang mendambakan suatu kepastian darimu justru berfikir untuk pergi dari hidupmu dan mencari orang baru.
Setelah apa yang telah kita lewati bersama, aku berfikir; ketidakpastian ini harus segera dipastikan
Kamu menangis malam itu. Kata mu, kamu tidak siap jika harus melihatku bersama orang lain, kamu tidak siap jika oranglain lah yang membuatku tersenyum. Kamu memohon kepadaku untuk tidak pergi.
Sulit rasanya menyimpan 2 nama di satu hati yang sama. Aku egois, ingin memiliki dia namun tidak mau kehilanganmu. Aku egois, berbahagia di atas penderitaanmu.
Mengapa bisa aku menyakiti seseorang yang sudah sangat baik kepadaku? Mengapa bisa aku mematahkan salah satu sayap malaikat yang sudah memberiku banyak mimpi indah?
Aku pun memilih pamit undur dari hidupmu. Aku memilih untuk bahagia tanpa kehadiranmu. Aku memilih melupakan segala impian yang telah kita bangun sama-sama. Seketika bangunan impian kita hancur berantakan....
Baca terus ya guys. Jangan lupa comment juga biar aku bisa memperbaiki yang salah. Aku sayang kalian❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan Tanpa Tinta
RomanceSebuah coretan semata dari seorang wanita sederhana dengan cinta yang sangat luar biasa untuk laki-laki paling istimewa🍃