LOVE ME RIGHT [HunHan GS | Sehun × Luhan]

Love Me Right [Chapter 4]

[ ⚠ W A R N I N G ⚠ : Ini hanyalah sekedar fiksi buatan saya dan hasil dari pemikiran saya. Jika ada kesamaan mungkin itu tidak sengaja dan mohon maklumi. Nama tokoh hanyalah meminjam dan tidak bermaksud merugikan atau menjatuhkan tokoh. Sekian dan terima kasihㅡAuthor ZH_97 ]

-ZetterHoent_97 Present-

•

•

•

-Oh Sehun-

-Xi Luhan (GS)-

•

•

•

keindahan kadang muncul dibalik ketidak sempurnaan

•

•

•

LOVE ME RIGHT

•

Chapter 4

•

•

•

"Tuan Sehun..."

Sehun sayup-sayup mendengar suara yang tidak asing lagi dalam kehidupan. Suara yang selalu didengar hormat kepadanya. Suara yang sudah menjadi sahabat bagi Sehun. Perlahan tapi pasti kedua mata Sehun terbuka menyapa alam sekitar. Rasanya Sehun sudah terpejam lama sekali. Untuk itu ia ingin kembali ke hamparan dunia miliknya.

Sehun mengumpulkan seluruh berkas cahaya agar penglihatan menjadi jernih. Sedikit rasa pusing berputar di otak.

Jongdae...???

Jelas Sehun melihat Jongdae berdiri disampingnya, pria bermargakan Kim yang jadi asisten pribadi. Sontak Sehun berfikir untuk apa Jongdae muncul saat ia membuka mata? Dilihatnya kembali bahwa dinding kamar masih disana dan tidak berubah jadi dinding lain. Sehun juga masih bisa merasakan tempat tidurnya, tapi...

Infus...?

Sehun mendapati infus terpasang di pergelangan tangan. Selangnya memanjang mengalirkan air. Langsung saja tangan Sehun memeriksa hidung yang kini terpasang selang oksigen untuknya bernafas. Pantas Sehun merasakan kualitas berbeda setiap tarikan nafas.

"Maaf, Tuan. Tapi kondisi Tuan semalam memang mengkhawatirkan, maka dari itu saya sengaja memanggil dokter kemari". Jelas Jongdae penuh hormat kepada Sehun.

Seingat Sehun kemarin ia memang kesakitan. Rasanya seperti sudah mati. Ia juga seperti sudah bertemu dengan malaikat maut. Memegang tangannya erat. Sehun ingat bahwa dia juga sudah menyimpan rapat ronta yang menguar. Lalu bagaimana Jongdae tau? bukankah tidak ada orang di mansionnya kecuali Luhan?

Luhan?!

"Dimana Luhan?" Satu pertanyaan Sehun di pagi hari.

"Tuan Muda Luhan sedang berangkat ke sekolah. Dialah yang memberi tau saya bahwa anda sakit, Tuan".