LOVE ME RIGHT [HunHan GS | Sehun × Luhan]

Love Me Right [Chapter 5]

[ ⚠ W A R N I N G ⚠ : Ini hanyalah sekedar fiksi buatan saya dan hasil dari pemikiran saya. Jika ada kesamaan mungkin itu tidak sengaja dan mohon maklumi. Nama tokoh hanyalah meminjam dan tidak bermaksud merugikan atau menjatuhkan tokoh. Sekian dan terima kasihㅡAuthor ZH_97 ]

-ZetterHoent_97 Present-


•


•


•


-Oh Sehun-

-Xi Luhan (GS)-


•


•


•


keindahan kadang muncul dibalik ketidak sempurnaan


•


•


•


LOVE ME RIGHT


•


Chapter 5


•


•


•

Pagi selalu datang dengan cepat, namun itu tidak akan membuat Oh Sehun terlambat untuk bangun. Dari pukul 4 tadi Sehun sudah bangun dan terjaga didalam kamarnya. Beberapa aktivitas sudah dilakukan pria dewasa itu.

Sehun baru saja keluar dari kamar mandi dengan bathrobe yang menyelimuti tubuh atletisnya. Aroma wangi khas pria manly menguar disetiap langkah. Rambut basah menambah kesan yang sempurna bak malaikat. Sehun mengacak rambut basahnya agar air yang menjadi parasit mulai jatuh berguguran.

Luhan...??

Entah kenapa diantara kegiatannya pagi ini terselip nama Luhan diotaknya. Sehun berhenti sejenak dari apa yang ia lakukan sekarang. Ia melirik pada jam dinding yang kokoh terpampang jelas di dinding kamarnya.

Masih sangat pagi... pasti Luhan masih tidur...

Sehun mulai melangkah keluar dari kamar tanpa mengganti bathrobe yang ia kenakan dengan pakaian yang layak. Pemilik tungkai panjang itu segera menuruni anak tangga dengan terampil.

Luhan sudah bangun belum ya...???

Sehun berdiri tepat didepan pintu kamar Luhan. Sebelum mengambil resiko yang menantang maut, Sehun terlebih dulu menempelkan telinga pada hamparan papan yang disebut pintu. Sehun berharap tidak ada suara sedikitpun untuk saat ini sehingga ia dapat memastikan jika Luhan masih tertidur. Namun...

"Sehun?!"

BLAM!

Huh....??

... pintu terbuka saat Sehun menempelkan kepalanya didekat pintu kamar Luhan.

Mampus kau, Sehun!

"Apa yang kau lakukan disini?"

Sontak Sehun langsung berdiri dengan wajah kikuk yang ia tutupi sebisa mungkin dengan wajah datarnya.

"Aku...??"

Luhan mengangguk menatap Sehun.

"Tidak... tidak ada yang aku lakukan".

Bodoh!

"Tidak mungkin, bagaimana bisa seorang Oh Sehun menghampiri kamarku?"

Luhan ternyata sangat ingin tau. Tapi... benar! Introgasi saja Oh Sehun! Luhan menatap Sehun dengan lipatan tangan dibawah dada. Bocah itu seperti baru saja memergoki maling yang ingin melancarkan aksinya.

"Ck... ke kamarmu? Kau pikir ini kamarmu? Ingat ya... ini tetap menjadi bagian dari rumahku, kau hanya menumpang!"

Jari kokoh milik Sehun selalu menunjuk dahi berponi milik Luhan. Luhan bahkan sudah bosan dengan hal itu, dimana Oh Sehun selalu menunjuk dahinya dan mengetuknya beberapa kali.

Luhan menyipitkan mata menatap penuh curiga pada tubuh tegap Sehun.

"Kau tidak ada niatan untuk mengintipku, kan?"