LOVE ME RIGHT [HunHan GS | Sehun × Luhan]

Love Me Right [Chapter 6]

[ ⚠ W A R N I N G ⚠ : Ini hanyalah sekedar fiksi buatan saya dan hasil dari pemikiran saya. Jika ada kesamaan mungkin itu tidak sengaja dan mohon maklumi. Nama tokoh hanyalah meminjam dan tidak bermaksud merugikan atau menjatuhkan tokoh. Sekian dan terima kasihㅡAuthor ZH_97 ]

-ZetterHoent_97 Present-

•

•

•

-Oh Sehun-

-Xi Luhan (GS)-

•

•

•

keindahan kadang muncul dibalik ketidak sempurnaan

•

•

•

LOVE ME RIGHT

•

Chapter 6

•

•

•

"Operasi berjalan lancar, peluru sudah kami keluarkan dari tubuh Nona Luhan. Dan sangat beruntung Nona Luhan memiliki kelainan didalam tubuhnya, jantungnya lebih bergeser ke kanan sehingga peluru sama sekali tidak melukai jantung maupun paru-paru Nona Luhan".

Rangkaian kata itu terus terngiang diotak jenius Sehun. Sehun yang kini duduk dikantor tidak sepenuhnya memikirkan pekerjaan kantor. Aliran halus menembus otak mampu membuat hati Sehun memikirkan Luhan. Pasalnya kejadian kemarin mampu menarik perhatian hati Sehun.

Pagi ini dirasa sangat pahit. Bahkan aroma khas dari kopi hitam tidak bisa membuat Sehun tertarik padanya. Luhan, satu alasan mengapa Sehun seperti mayat hidup. Rasa khawatir sangat dan begitu terlihat jelas dari sorot matanya. Sehun mungkin manusia berotak jenius, namun dia adalah pria yang tidak bisa menyembunyikan perasaan khawatir dari sorotan mata.

Maaf...

Mata Sehun terlihat sayu namun penuh rasa penyesalan yang begitu kentara. Sehun tidak menyangka ada orang yang ingin menyakiti Luhan. Bocah kecil yang tidak memiliki sesuatu yang spesial, apa yang harus diuntungkan dari kematian Luhan?

Beribu pertanyaan dan asumsi bermunculan dan sering membuat hati Sehun gontai. Pasalnya mengingat kata Jongin, Luhan seperti penjahat. Namun dengan kejadian ini, semua berputar 180 derajat. Luhan bukan orang jahat dengan niatan buruk, justru ia korban dari satu kejadian yang Sehun sendiri tidak mengerti.

Kali ini otak jenius Sehun tidak mampu mencerna apa yang dilihat. Ini aneh, tapi ini nyata. Satu pertanyaan yang tercetak jelas dibatin Sehun, 'Siapa Luhan?' Siapa sangka disaat rangkaian rasa khawatir yang kuat, Sehun memiliki pertanyaan kecil berjuta jawaban.

'Siapa Luhan?'

Dua kata yang tersambung menjadi sebuah kalimat membuat otak Sehun panas. Pasalnya, keuntungan apa yang diambil dari kematian Luhan?