My Doctor And I |part 9|

2.9K 117 1
                                    

🎉🎉Double update yeay🎉🎉

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA

Mentari sudah kembali dari persembunyiannya dan menunjukan sinarnya menandakan kalau hari sudah pagi.

Tapi, walaupun begitu, nampaknya cahaya matahari yang sudah sedikit menyelinap masuk ke kamar rawat Niel tak membuat tidur Niel terganggu sedikit pun. Hingga terdengar sebuah suara lembut membangunkannya

"Hey pangeran, hari sudah pagi. Mau sampai kapan kamu tidur hm?" Tanya seseorang sambil sedikit menggoncang-goncangkan tubuh Niel

"Niel masih ngantuk Mom" ucap Niel

"Hey bangun pangeran tidur, ini Kara bukan mama kamu" ucap Kara sedikit kesal

"Iya-iya aku bangun" ucap Niel sambil duduk lalu berdoa. Berdoa saat bangun tidur adalah suatu kebiasaan untuk Niel yang sudah ditanamkan padanya sedari ia masih kecil. Menyempatkan diri mengucap syukur pada Yang Kuasa karena masih diberi kesempatan untuk hidup

"Pagi Niel yang jelek" ucap Kara

"Pagi juga Kara si dokter jelek nan bloon" ucap Niel

"Ih enak aja aku pinter ya cantik lagi" ucap Kara percaya diri

"Masa sih?" Tanya Niel yang sengaja membuat Kara kesal

"Iyalah" ucap Kara

"Eh itu di pipi lu ada apa?" Tanya Niel sambil menunjuk pipi sebelah kanannya Kara

"Ada apa? Mana?" Tanya Kara sambil meraba pipinya

"Itu ada iler" ucap Niel sambil terkekeh

"Ih, kamu boongin aku ya" ucap Kara kesal lalu mendatangi Niel berniat ingin memukul pria itu, namun naas, Kara tersandung tali sepatunya sendiri membuatnya terhuyung ke depan dan berakhir menabrak tubuh Niel. Sekarang posisi mereka sangat dekat dengan Kara berada diatas tubuh Niel. Keduanya membeku, karena Jantung mereka berdetak kencang, sakit tapi menyenangkan, menimbulkan suatu perasaan asing bagi mereka. (Plislah ini drama banget)

"Betah banget ya Neng nimpa badan Akang" ucap Niel yang lebih dulu tersadar

"Ih apaan sih" ucap Kara dengan pipi yang sudah merah seperti kepiting rebus

"Gimana rasanya dada aku? Enak ya dijadiin tempat sandaran?" Ucap Niel menggoda Kara

"Gak jelas kamu ah" ucap Kara lalu lekas melenggang pergi

"Hahaha lucu banget sih kamu" tawa Niel membahana

"Au ah. Oh iya aku cuma mau bilang hari ini kamu udah dibolehin pulang" ucap Kara

"Oh ok" ucap Niel

🌾🌾🌾


Hari ini genap sudah satu bulan semenjak Niel diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Sebenarnya, diam-diam Niel merindukan Kara.

Saat ini Niel sedang berada di balik kemudi mobilnya, dia sedang dalam perjalanan menuju kantornya tapi mungkin mobilnya sedang tidak bisa diajak kompromi kali ini, tiba-tiba mobil yang dikendarai Niel mogok dan untungnya posisi mobilnya kini sudah berada dipinggir jalan. Lalu ia turun dari mobil mencoba untuk memperbaiki mobilnya

"Ah elah, ngapa sih aku belakangan ini sial kalo bawa mobil sendiri? Satu bulan yang lalu kecelakaan, sekarang mogok, besok apa?" Ucap Niel ngedumel sendiri lantaran kesal

Ini sudah beberapa menit Niel mencoba memperbaiki mobilnya, namun sepertinya mobilnya memang benar-benar sedang tidak bisa diajak kompromi. Kalau begini Niel bisa terlambat ke kantor. Akhirnya Niel menyerah untuk mencoba memperbaiki mobilnya. Niel mengambil tas kerjanya lalu menelpon seseorang untuk memperbaiki mobilnya

Niel memilih menaiki taksi namun saat ingin memberhentikan sebuah taksi ada sebuah sepeda motor yang dinaiki oleh dua orang lewat di depannya dan orang yang diboncengi berusaha merampas tasnya dan berhasil di tarik oleh 2 orang itu

"Anjir WOY JAMBRET BERHENTI LU!" Teriak Niel

Namun, tiba-tiba sepeda motor itu jatuh karena ada seseorang yang menendangnya. Lalu setelahnya terjadi baku hantam diantara tiga orang yaitu 2 orang penjambret dan yang satu lagi perempuan. Tunggu, perempuan? Niel mengamati baik-baik perempuan itu dan betapa terkejutnya Niel saat menyadari bahwa perempuan itu adalah Kara.

Tak lama kemudian Kara berhasil melumpuhkan kedua lawannya itu. Ia mengambil tas kerja milik Niel lalu berkata pada 2 penjambret itu

"Awas lu pada kalo ketemu gue. Gue bikin mati ditempat lu" ucap Kara yang berhasil membuat kedua penjambret itu kabur dengan muka yang sudah babak belur. Lalu Kara mendatangi Niel sambil menyodorkan tas kerja milik Niel

"Nih. Tas kamu kan?" Ucap Kara

"Eh iya. Makasih" ucap Niel sambil meraih tas yang disodorkan Kara

Tbc lah ya

My Doctor And ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang