"Kenapa kamu selalu mengungkit tentang itu," ucap Ulan sebal.
"Iya-iya aku minta maaf," ucap Mila sambil tersenyum.
"Malam ini aku mau jalan sama kak Reza Lan,"
"Kamu bantuin aku milih baju yah, buat aku pakai nanti malam," ucap Mila dan Ulan hanya mengangguk tanpa sadar apa uang Mila katakan.Beberapa menit kemudian akhirnya Ulan tersadar dengan apa yang Mila bilang tadi.
"Kamu mau jalan sama Reza, kakak kelas mu yang di SMK dulu itu. Cowok yang kamu bilang selalu mencoba ngejauh dari kamu dengan cara halus, yang selalu buat kamu kecewa sama dia," ucap Ulan tak percaya setelah melihat Mila mengangguk."Kamu ngapain lagi hubungin dia? terus ngapain juga kamu ajak dia jalan?" Tanya Ulan kemudian.
"Aku gak pernah lagi hubungin dia, dia yang chat aku duluan. Bukan aku juga yang ngajak dia jalan, tapi dia yang ajak aku jalan," jawab Mila
"Terus kenapa kamu balas chatnya, buat apa juga kamu terima ajakan dia buat jalan?" Tanya Ulan lagi.
"Kalau aku gak balas nanti aku dianggap sombong, terus kalo aku gak terima diajak jalan, nanti aku dianggap benci sam dia. Padahalkan aku gak pernah bisa benci sama dia," jawab Mila lagi.
"Apa perduli mu ke dia, memangnya dia pernah mikirin perasaan kamu yang sering dia sakiti walaupun secara halus," ucap Ulan kesal dan mengingat kembali apa yang pernah Mila katakan tentang Reza padanya.
"Sudahlah kan semua itu udah lama, gak usah diungkit-ungkit lagi," ucap Mila.
ULAN POV
Aku suka bingung sama jalan pikirannya Mila. Kenapa dia masih mau terima ajakan Reza buat jalan bareng, entahlah jalan bareng atau dia mau ngajak Mila ngedate tapi dia sebutnya dengan kata jalan.
Itu cowok sepertinya gak tau malu banget, udah nyakitin, eh malah balik lagi. Kalau aku jadi Mila, gak bakalan mau aku terima ajakan cowok itu. Tapi sudahlah yah ini kan Mila bukan aku.
"Kamu jam berapa mau pergi nanti malam?" tanyaku keMila.
"Kak Reza bakal datang jam 7, karena mau minta izin dulu kemama mau ajak aku jalan," jawabnya
Aku menghembuskan nafas ku panjang dan bertanya, "kalau dia nembak kamu dan ngajak kamu buat pacaran kamu bakal terima gak?"
Mila menatapku heran, "kok kamu nanya gitu sih," ucapnya sebal.
"Jawab dulu kenapa, kamu terima atau enggak?" tanyaku lagi.
"Walaupun dia nembak aku berkali-kali, jawaban aku bakal sama Lan, kalau aku sudah nikah sama Taehyung oppa,"jawabnya kesal karena aku menanyakan hal seperti itu.
Yah, terlihat bahwa dia sedang berkhayal tingkat tinggi, dan mengatakan bahwa dia sudah menikah dengan bias kesayangannya itu. Tapi apa boleh buat, dia seperti ini juga karena Reza. Mila mencoba move on dengan memantapkan hatinya kepada Kim Taehyung.
Ternyata usahanya untuk move on itu berhasil. Tapi, ada satu masalah lagi sekarang. Dia terobsesi dan menginginkan Kim Taehyung untuk menjadi suaminya.
Bahkan sekarang dia ingin bekerja dan mengumpulkan uang untuk bisa pergi ke Korea Selatan. Cepat atau lambat dia akan kesana dengan kenginannya yang akan terwujud atau sebaliknya.
"Ini masih jam set 2 tidur yuk, aku ngantuk ni. Nanti malamkan aku mau jalan, masa aku ngantuk pas jalan," ucapnya dan mulai membereskan ruangang yang kami tempati tadi.
"Yaudah yuk, aku juga ngantuk ni," ucapku sambil membantunya membereskan kekacauan yang kami buat.
Setelah selesai, aku dan Mila pergi kekamarnya untuk tidur. Dan sudah terlihat koper-koper yang akan Mila gunakan ketika berangkat nanti.
"Mil, itu koper dah ada isinya semua?"tanyaku sambil menunjuk 2 koper berukuran sedang yang ada dekat lemari pakaiannya Mila.
"Hm, belum itu baru satu yang ada isinya," jawabnya sambil naik keatas tempat tidur.
Akupun mengikutinya untuk naik ketempat tidur juga. Aku berbaring di sampingnya dan melihat Mila mulai memejamkan matanya untuk tidur. Tidak lama setelah itu akupun menyusulnya untuk tidur juga.
**
AUTHOR POV
Mila dan Ulan tidur dengan tenang. Dikamar yang didominasikan oleh warna pink itu mereka tertidur dengan nyenyaknya.
Beberapa jam sudah berlalu, pada pukul 4 lewat 20 menit terlihat Ulan yang bangun lebih dulu dan langsung pergi kekamar mandi yang berada didalam kamar Mila untuk panggilan alam dan memcuci muka. Setelah keluar dari kamar mandi, Ulan melihat Mila yang masih tidur dikasurnya lantas berniat unruk membangunkan Mila.
"Mil! Bangun ini tuh sudah sore,"ucap ulan sambil mengoyang-goyangkan tubuh Mila.
"Hm, bentar aku masih ngantuk," jawab Mila dengan suara yang serak.
"Katanya mau dibantuin pilih baju? Dibangunin kebo gini. Mil, aku ini mau pulang, dah sore entar aku dicariin orang rumah kalau gini,"ucap Ulan sedikit kesal karena dari tadi Mila tidak mau bangun.
"Iya-iya aku bangun, ah kamu mah berisik banget jadi orang," ucap Mila sambil beranjak dari kasur dan pergi kekamar mandi untuk cuci muka.
"Siapa suruh kebo tidurnya," omel Ulan.
Mila keluar dari kamar mandi dengan wajah yang sedikit fresh dari yang tadi. Mila menuju lemarinya dan menyuruh Ulan untuk mendekat.
"Ini yang mana yang harus aku pake," ucap Mila dan menunggu pakaian mana yang akan Ulan pilihkan unruk diapakainya.
"Kalau aku sih yang," ucap Ulan menggantung dan seperti sedang berfikir.
"Terserah kamu aja yang penting kamu nyaman,"ucap Ulan setelahnya.
Mila terkejut dengan jawaban Ulan. Bukannya membantu eh, malah makin buat Mila bingung.
"Kamu itu bukannya bantu malah bikin aku pusing tau gak, aku kira kamu tadi mikir buat milihin aku baju. Ternyata cuma mau bilang itu doang,"ucap Mila kesal dan sibalas cengiran oleh Ulan.
"Eh Mil, warna baby blue itu bagus deh,"ucapnya sambil menunjuk dress selutut warna baby blue.
"Yang ini?" Tanya Mila sambil mengambil dressnya.
"Iya yang itu,"ucap ulan sambil mengangguk.
"Oke. Aku juga setuju sama yang ini, karena dari tadi juga aku mau pake dress ini," ucap Mila.
"Kalau memang mau yang itu, yah kenapa kamu gak pilih dari tadi," ucap Ulan sedikit kesal.
"Kan tadi aku dah bilang, aku butuh bantuan kamu," ucap Mila sambil senyum-senyum gak jelas.
Mila bergegas kekamar mandi untuk mandi, ya iyalah masa mau masak. Sedangkan Ulan masih duduk di kasurnya sambil bermain ponsel miliknya. Setelah bosan dengan ponselnya, Ulan memasukkan ponselnya kedalam tas miliknya.
"Mil, aku pulang yah sudah sore banget soalnya,"ucap Ulan sedikit teriak.
"Kok cepat banget, nanti aja," ucap Mila masih didalam kamar mandi.
"Gak ah, nanti aku di marahin kalau gak pulang sekarang. Aku pulang yah," ucap Ulan sambil melangkah keluar kamar Mila untuk pulang.
"Iya hati-hati,"ucap Mila agak berteriak agar Ulan mendengarnya.
Tbc...
Makin kesini makin gak jelas ni ceritanya.
Redears ku tersayang jangan lupa yah
VOTE&KOMENT NYA
JANGAN PELIT.Mang kalian gak kasian sama Authornya, capek-capek nulis tapi kalian gak VOTE kan sedih akutuh.
Yaudah yah dari pada aku ngebacot gak jelas mending diudahin ni bacotan gak jelas.
Byebye
Salam hangat dari Author istri plus kesayangannya Taehyung oppa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol, Love and Blood
FanfictionSeorang gadis yang terlalu berambisi untuk bisa menikah dan hidup bersama sang idolanya, membuat dia menghalalkan segala cara agar bisa bertemu dan dekat dengan sang idolanya tersebut. Dia bekerja dengan keras agar dapat mendapatkan uang yang cukup...