[✔] Rigmarole ➖stray kids

epilog

"HAHH HAHH BANGSATT!!" umpat Jisung, sesaat setelah ia berhasil sampai di rumah Minho, setelah ia berlari tanpa nafas barusan.

Chan berdiri dari duduknya, "Masuk dah masuk, serem kelamaan di luar,"

"Untungnya Hyunjin selamat, huft," kata Minho.

Jisung berjalan ke dalam mendahului semua orang sambil meremas dadanya yang terasa sesak akibat berlari.

"Sumpah bang, gila sih itu mba mba yang nyulik Hyunjin--loh, lo kapan masuk bang?" tanya Jisung pada Chan yang terduduk lemas di sofa bersama Changbin.

Jisung menolehkan pandangannya ke belakang. Karena ia masuk ke rumah pertama, jika Chan masuk duluan, seharusnya Jisung melihatnya.

Tapi tidak ada Chan di manapun, hanya mereka bertujuh.

"Masuk masuk apaan, gue berani keluar aja enggak," jawab Chan.

Bulu kuduk mereka meremang sekali lagi. "Terus, tadi yang ngajak kita masuk siapa njir?!?" jerit Felix.

Woojin menidurkan Hyunjin di sofa sebelah Chan dan Changbin, kemudian mengipasi tubuhnya. "Duduk lah duduk, capek gue."

"Barusan, hpnya Hyunjin bunyi," kata Chan.

"Terus?"

"Di situ namanya Minho, yaudah gue angkat kan, pas di angkat gak ada suaranya," jawab Chan.

"Gue nelpon lo aja enggak njir," kata Minho.

"Cuma diem doang gitu?" tanya Seungmin.

Changbin mengangguk. "Kita matiin telponnya, abis itu bumbu satenya tiba-tiba tumpah anjir, yaudah kita langsung ngibrit ke dalem."

ddrrrrtttt!

berkemah, berkemah, berkemah sama si jisung. si jisung si jisung anaknya bahe--

Ponsel Hyunjin berdering lagi. Kali ini tertera nama Jeongin yang melakukan panggilan masuk pada Hyunjin, padahal Jeongin duduk tepat di depan Chan dan ia tidak menyentuh ponselnya sama sekali.

"Anjir sumpah," umpat Jeongin.

"Anjeng itu hp Jeongin nyala aja enggak gimana bisa nelpon?!?!" seru Jisung.

Chan hanya mengangkat bahunya dan memberanikan diri untuk mengangkat panggilan tersebut.

Sunyi.

Tidak ada suara apapun dari ujung sana.

"Halo, Jeong?" panggil Chan, meskipun ia tahu Jeongin ada di depan matanya.

"...."
"....hihihihihi...."

Rigmarole
ㅡend ✨

maap ya aku nga pro bikin horor